Eps 47: Perselisihan

162 13 0
                                    


🥀Happy reading 🥀

Di kediaman istana Sun, sehari sebelumnya.

Kaisar Herry menghembuskan nafas kasar. Memandang ke luar jendela. Menanti seekor burung datang padanya. Tapi, hari ini burung tersebut tidak datang padanya.

"Sepertinya mereka sudah bergerak." Kaisar Herry berbalik, menatap pengawal pribadinya. "Amour, malam ini persiapkan segalanya. Malam ini kita akan mengunjungi kediaman keluarga Wilston."

Pengawal pribadi, Amour De Lux menundukkan kepala. "Baik yang mulia." Lalu berjalan pergi, mempersiapkan segala keperluan.

Tapi, dari luar tiba-tiba terdengar keributan. "LEPASKAN SAYA! DASAR KALIAN PARA BAJINGAN!"

Kaisar yang mendengarnya pun berjalan keluar. "Apa yang terjadi?" Tanya Kaisar Herry dengan raut wajah datar.

Kaisar menatap seorang anak laki-laki yang sedang di tahan oleh beberapa pelayan. "Akhirnya anda keluar juga!" Ucap Pangeran Louis dengan sinis kepada Kaisar Herry.

Kaisar Herry hanya terdiam tidak menanggapi lalu menatap para pelayan. "Lepaskan anak itu." Para pelayan langsung melepaskan cengkraman tangan mereka.

Setelah lolos dari cengkraman para pelayan, pangeran Louis menghampiri Kaisar Herry. "Sudah cukup lama sejak kepergian Alysia ke kediaman keluarga Wilston. Dan selama itu pula saya tidak mendengar kabar tentang Alysia. Oleh karena itu saya mohon kepada anda untuk memberikan izin pada saya untuk pergi ke kediaman keluarga Wilston."

Namun, Kaisar tetap tidak menggubris perkataan pangeran Louis. "Anda sangat tidak bisa diandalkan, Jefriko Noer. Menjaga satu anak kecil saja anda tidak becus melakukannya."

Tuan Jefriko berlutut, memohon ampun kepada Kaisar Herry. "Maafkan atas ketidakbecusan saya dalam menjaga pangeran Louis. Akan saya pastikan kedepannya hal ini tidak akan terulang kembali."

Kaisar memejamkan mata dan berbalik berjalan pergi. "Saat ini saya sedang sibuk. Bawa pangeran pergi dan kurung dia di kamar." Titah Kaisar.

Para pelayan sontak langsung menyeret pangeran Louis dengan paksa. Sedangkan tuan Jefriko hanya terdiam melihat hal tersebut. Tidak peduli.

Meskipun tangannya di cengkram dengan kuat. Pangeran Louis tidak peduli. Ia terus meronta, berusaha melepaskan diri. Lalu menatap tajam Kaisar Herry. "HEI KAISAR BODOH!" Ejek pangeran Louis dengan berani.

Seketika semua orang dibuat terkejut. Menatap pangeran Louis dengan tidak percaya.

Kaisar yang mendengar penghinaan terhadap dirinya berbalik dan menatap tajam pangeran Louis. "Apa yang anda katakan?" Tanya Kaisar Herry.

Pangeran Louis menyeringai. "APAKAH KURANG JELAS? DASAR KEPARAT!"

PLAK!
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah mungil pangeran. Tidak merasa takut, pangeran Louis justru semakin berani. "Kenapa? Anda tidak terima? Bukankah itulah kenyataannya. Bahkan tanpa rasa malu anda melibatkan calon istri saya ke dalam masalah pribadi anda."

"PANGERAN HENTIKAN! TIDAK SEHARUSNYA ANDA BERKATA SEPERTI ITU KEPADA SEORANG KAISAR!" Teriak tuan Jefriko.

Kaisar mengangkat tangannya, meminta semua orang untuk diam. Lalu berjalan mendekati pangeran. "Lepaskan dia." Titah Kaisar Herry.

BRAK!
Pangeran Louis Langsung tersungkur ke lantai. Tapi belum sempat ia bangun. Kaisar Herry dengan cepat mencekik lehernya lalu mengangkat tubuh pangeran Louis.

"Akhhh!" Pangeran Louis meringis. Merasa sesak nafas.

Dengan kejam, tanpa belas kasih kaisar mencekik leher pangeran Louis dengan kuat. "Andaikan saja kamu bukanlah penerus. Saya pasti akan langsung memenggal kepala anda saat ini juga." Ancam Kaisar lalu melepaskan cengkraman tangannya dari leher pangeran Louis.

BRAK!

Pangeran terjatuh ke lantai. Ia terengah-engah kehabisan nafas. Wajahnya membiru, meski begitu Pangeran tetap bisa tersenyum.

"Panggil pengawal Amour untuk menghadap saya dan katakan padanya untuk persiapkan segalanya saat ini juga. Kita sudah kehabisan waktu."

"Biarkan saya ikut!" Teriak pangeran Louis. Kaisar menatap datar pangeran Louis. "Apakah anda yakin? Saya tidak akan bertanggung jawab atas keselamatan anda."

"Saya tidak peduli." Dengan tenaga yang tersisa pangeran Louis berusaha untuk berdiri. "Jadi anda tidak perlu khawatir. Saya bisa menjaga diri sendiri." Jawab pangeran Louis dengan yakin.

🥀 Bersambung 🥀

🥀Jangan lupa untuk vote dan komen kalo kamu suka kisah "Lavelyn ir Alysia" ya🤗

Lavelyn or Alysia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang