Eps 46: Saling Melindungi

259 17 0
                                    


🥀 Happy reading 🥰


BRAK!

Untung saja di detik-detik terakhir, Alysia berhasil menghindari serangan Duke Alberto. Alysia langsung mengambil beberapa buku dan melemparkannya pada Duke Alberto. "DASAR BAJINGAN!"

Duke Alberto berjalan mundur, menghindari lemparan buku. Ia menatap Alysia dengan tajam. "Seharusnya saya memperkosa anda sejak anda menginjakkan kaki di tempat ini!"

Alysia menyeringai. "Wah, anda sangat luar biasa. Sekarang anda dengan berani mengakui kejahatan yang anda lakukan?"

Duke Alberto tertawa. "Anda memang lady yang menarik. Dari sekian banyak para lady yang datang ke tempat ini. Hanya ada yang berani membuat kekacauan dengan menyelinap masuk ke ruang kerja saya. Tidak hanya itu, anda juga berhasil menghasut putri saya untuk melakukan pengkhianatan. Anda sungguh luar biasa Lady Lavelyn."

Alysia mengeyitkan dahi. "Banyaknya Lady?" Alysia menatap Duke Alberto, merasa kebingungan.

Duke Alberto terkekeh. "Anda tidak tahu? Perjodohan anda bukanlah yang pertama. Sebelum anda sudah banyak sekali Lady yang dikirim oleh pihak kerajaan. Mereka semua datang dengan membawa ambisi."

"Berkunjung dan tinggal di kediaman keluarga Wilston adalah tradisi keluarga kerajaan. Alasannya tentu saja karena sebelumnya selalu secara turun-temurun, para pendamping penerus tahta selanjutnya berasal dari keluarga Wilston. Tradisi ini sudah seperti meminta restu dan anda sudah mengacaukan tradisi berharga tersebut."

"Lalu apa yang terjadi kepada para Lady sebelumnya yang datang kemari?" Tanya Alysia.

Duke Alberto berjalan mendekat. "Mereka semua selalu bernasib sama." Duke Alberto menyeringai licik. "Mereka semua kembali dengan reputasi yang sudah hancur..."

Alysia menelan ludah. Alysia tahu betul apa yang di maksud oleh Duke Alberto.

"Seharusnya rencana itu berhasil seperti sebelumnya. Tapi, karena anak yang tidak berguna, semuanya menjadi kacau."

Alysia langsung bergegas menghampiri nona Bella sebelum Duke Alberto melakukan sesuatu padanya.

Tapi, sayangnya Alysia kalah cepat. Duke Alberto menarik tangan nona Bella, memaksanya untuk keluar dari tempat persembunyian.

"LEPASKAN AKU, AYAH!" Teriak nona Bella.

Namun, Duke Alberto tidak peduli dan dengan sangat kasar menginjakkan dada nona Bella.

Alysia membulatkan mata. Dengan panik berusaha untuk membujuk Duke Alberto. "Saya mohon tolong jangan sakiti nona Bella. Bagaimana pun juga dia adalah putri anda!"

Duke Alberto menyeringai licik lalu mengarahkan sebuah pisau ke leher Nona Bella. "DUKE ALBERTO!" Teriak Alysia.

"Tentu saja saya menganggapnya sebagai putri saya. Tapi, itu sebelum dia mengkhianati kepercayaan yang saya berikan!"

SRETTT!

"Ahkkk!" Alysia meringis saat pisau tajam itu merobek telapak tangannya.

Tepat sebelum Duke Alberto mengorok leher Nona Bella, Alysia dengan cepat langsung merebut nona Bella dari cengkraman Duke Alberto.

Nona Bella langsung memeluk Alysia dengan erat. Tubuhnya bergetar dengan hebat, merasa sangat ketakutan. Apalagi saat melihat tangan Alysia yang robek karena berusaha melindunginya. "Maaf, karena aku Lavelyn terluka."

Alysia menggeleng. "Ini bukan salah anda." Lalu Alysia menatap Duke Alberto yang tersungkur dan tertimpa tumpukan buku.

"Sekarang juga kita harus meninggalkan tempat ini!"

Alysia langsung berlari dan mengambil buku yang dimaksud oleh nona Bella.

Dinding bergetar dan bergerak. Rak-rak buku tersebut bergerak ke samping. Sebuah ruangan rahasia terbuka. "Ada ruangan rahasia di ruangan ini..." Gumam Alysia.

Tanpa berlama-lama Alysia langsung mengecek kondisi ruangan rahasia. Alysia memandang ruangan rahasia dengan penuh keraguan.

Ruangan rahasia itu sangatlah dalam. Terdapat sebuah tangga yang mengelilingi dinding menuju dasar ruangan. Meski begitu, tangga tersebut sudah sangat lapuk. Salah sedikit saja, maka mereka berdua akan berakhir mengenaskan.

Tapi, tepat sebelum mereka berdua melangkahkan kakinya masuk. Sebuah tangan besar menarik tangan nona Bella.

Alysia berbalik hendak menyelamatkan. Lalu...

BRAK!

"Nona Bella?" Lirih Alysia.

Alysia menatap Nona Bella tidak percaya. "Kenapa?" Batin Alysia bertanya-tanya.

Semuanya berjalan dengan sangat cepat. Tepat sebelum Alysia di dorong oleh nona Bella, Alysia sempat melihat sebuah senyuman yang terukir dengan indah di wajah mungil itu.

"Seharusnya anda memberikan aba-aba kepada saya sebelum mendorong saya..."

BRAK!

Seketika pandangan menjadi gelap. Pintu rahasia kembali tertutup. Mengurung Alysia di dalamnya seorang diri di dalam ruangan yang sangat gelap. Berakhir tidak sadarkan diri setelah terdorong dari ketinggian.

🥀 Bersambung🥀

Jangan lupa untuk vote dan komen kalo kamu suka kisah "Lavelyn or Alysia" ya 😘

Lavelyn or Alysia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang