Beberapa minggu setelah pertemuan mereka, Taehyung dan Jennie mulai mengulurkan tangan satu sama lain melalui pesan-pesan singkat dan panggilan telepon. Setiap pertukaran kata membuka lembaran baru dalam buku kenangan mereka. Mereka membagikan rasa ingin tahu tentang kehidupan masing-masing dan menggali lebih dalam tentang mimpi dan aspirasi mereka.
Suatu hari, Taehyung mengajak Jennie untuk berkunjung ke studio rekamannya. Dia ingin Jennie melihat bagian dari hidupnya yang begitu mendalam, sesuatu yang tidak pernah dia bagikan kepada siapa pun sebelumnya. Jennie, dengan senang hati, menerima undangan tersebut.
Ketika Jennie tiba di studio, dia disambut oleh atmosfer kreatif yang menggoda indera. Taehyung memandu Jennie melalui setiap sudut tempat tersebut, menceritakan cerita di balik setiap lagu yang telah ia ciptakan. Melihat ekspresi Jennie yang memancarkan kekaguman, Taehyung merasa bangga. Ini adalah bagian dari dirinya yang selama ini dia sembunyikan, dan sekarang, dia merasa nyaman membuka hatinya.
Seiring waktu, hubungan mereka berkembang. Keduanya mulai merasakan getaran emosi yang terdalam dan merasakan kecocokan yang khas. Namun, di balik kebahagiaan yang tumbuh, mereka masih harus berhadapan dengan luka-luka masa lalu mereka sendiri. Percakapan tentang masa lalu mulai muncul, menuntun pada momen-momen sulit yang menantang batas kenyamanan mereka.
Suatu malam, ketika bintang-bintang berkerlip di langit Seoul, mereka duduk bersama di taman yang indah tempat mereka pertama kali bertemu. Suasana hening memenuhi udara sebelum Jennie akhirnya membuka hatinya.
"Taehyung," ucapnya dengan lembut, "Ada begitu banyak yang kita bagikan, tapi ada juga begitu banyak yang belum terungkapkan."
Taehyung mengangguk, menyatakan kesiapannya untuk mendengarkan dan memahami.
Jennie mulai bercerita tentang kehilangan yang dialaminya, tentang perpisahan yang menyakitkan dan bagaimana luka itu masih membekas dalam hidupnya. Taehyung mendengarkan dengan seksama, merasakan bobot emosional yang terkandung dalam setiap kata.
"Dan kamu, Taehyung? Bagaimana kamu bisa terus tersenyum setelah kehilangan yang begitu besar?" tanya Jennie.
Taehyung merenung sejenak sebelum berbicara, "Senyuman itu adalah cara untuk memberi arti pada kehilangan itu. Itu cara aku mengenangnya tanpa harus terpuruk dalam kesedihan. Tapi percayalah, di balik senyum itu, ada rasa kehilangan yang mendalam."
Mereka berdua saling mendukung satu sama lain, mengenali kelemahan masing-masing dan menemukan kekuatan dalam kebersamaan mereka. Meskipun luka-luka masa lalu tidak bisa sepenuhnya hilang, mereka belajar untuk menerima bahwa luka itu adalah bagian dari perjalanan hidup mereka.
Seiring berjalannya waktu, cinta mereka tumbuh menjadi sesuatu yang lebih kuat dan matang. Mereka belajar untuk saling mengisi ruang yang ditinggalkan oleh luka-luka masa lalu, menciptakan kisah baru yang tak terduga. Setiap saat bersama menjadi penanda perjalanan mereka menuju kesembuhan dan kebahagiaan.
Suatu hari, di bawah pohon sakura yang sama tempat mereka bertemu kembali, Taehyung meluapkan perasaannya, "Jennie, aku tahu bahwa masa lalu kita sulit. Tapi aku yakin kita bisa menciptakan masa depan yang indah bersama."
Jennie tersenyum, mata mereka saling bersentuhan, "Aku juga yakin, Taehyung. Kita telah melewati banyak hal bersama, dan sekarang, mari kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya."
Di bawah bunga sakura yang turun perlahan, Taehyung dan Jennie memulai babak baru dalam kisah cinta mereka. Mereka belajar bahwa cinta sejati bukanlah tentang melupakan masa lalu, melainkan tentang membangun masa depan bersama, sambil tetap menghargai dan merangkul setiap detik yang telah membentuk mereka menjadi apa yang mereka adalah sekarang.
- AI -
(2/7/2024)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ONESHOOT] Story of Taennie
Short StoryThis is oneshoot story of Taehyung and Jennie ❤ Enjoy gurls💫💫