Di antara riuh rendah kota Seoul yang penuh warna, terdapat dua jiwa yang terhubung melalui ikatan yang tidak biasa. Taehyung dan Jennie, sahabat dekat yang menemukan keintiman di antara kebersamaan mereka. Namun, di balik senyum ramah dan tatapan mesra, ada rahasia yang mereka simpan erat.
Mereka bertemu pertama kali di sebuah acara amal, tempat dimana kebetulan dan tarikan fisik antara mereka mendorong batasan dari persahabatan biasa. Keduanya, memiliki kehidupan yang sibuk dan penuh dengan ekspektasi publik, merasa bahwa keintiman tanpa ikatan romantis mungkin adalah solusi yang sempurna untuk melampiaskan hasrat mereka.
Setelah malam pertama yang penuh gairah, mereka membuat kesepakatan. Kesepakatan itu mengizinkan mereka menikmati keintiman satu sama lain tanpa adanya komitmen romantis yang klasik. Mereka menjadi teman dengan keuntungan—friend with benefits. Keputusan itu, bagaimanapun, membawa mereka ke dalam lorong yang penuh kompleksitas dan pertanyaan diri.
Hubungan mereka, meskipun tanpa label romantis, melibatkan banyak perasaan. Pertemuan rutin diantara mereka, entah itu makan malam atau malam santai di salah satu apartemen mereka, menjadi ritual yang tidak bisa diabaikan. Mereka mulai mengenal satu sama lain di luar kedekatan fisik, dan ini membuka pintu bagi perasaan yang lebih dalam.
Suatu hari, setelah makan malam bersama, Jennie melihat Taehyung dengan pandangan yang penuh makna. "Taehyung," ucapnya, suaranya penuh kehangatan, "kita mungkin menyebut ini 'friend with benefits,' tetapi apakah kamu tidak merasakan sesuatu yang lebih?"
Taehyung terdiam sejenak sebelum menjawab, "Jujur, Jennie, ya, aku merasakannya juga. Tapi kita tahu bahwa hubungan ini tidak boleh melibatkan perasaan yang lebih mendalam."
Jennie mengangguk, wajahnya mencerminkan keraguan. "Tapi bagaimana jika kita sudah terlanjur merasakan lebih dari itu?"
Mereka terdiam, masing-masing merenung pada keputusan yang telah mereka buat. Seiring waktu, keintiman mereka tumbuh menjadi sesuatu yang lebih kompleks. Mereka merasakan adanya ikatan emosional yang berkembang, melebihi batasan 'friend with benefits.' Keduanya mulai bertanya-tanya apakah keputusan yang mereka buat adalah keputusan yang benar.
Meskipun ada ketidakpastian, keintiman mereka terus berlanjut. Keduanya terjebak dalam spiral perasaan yang semakin rumit. Malam-malam yang seharusnya diisi tawa dan kenangan justru terisi dengan ketidakpastian dan kebingungan. Keduanya menyadari bahwa mereka telah menciptakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Suatu hari, setelah salah satu pertemuan mereka yang intens, Taehyung duduk di tepi tempat tidur, merenung. "Jennie," katanya dengan suara lembut, "apa yang sebenarnya kita lakukan di sini? Apakah kita benar-benar bahagia dengan 'friend with benefits' ini?"
Jennie, yang duduk di seberangnya, menghela nafas. "Aku tidak tahu, Taehyung. Kadang-kadang rasanya kita terjebak di antara dua dunia. Apa yang kita cari sebenarnya?"
Mereka mulai membahas tentang perasaan mereka, membongkar rahasia yang mereka simpan rapat-rapat. Ada kerumitan yang tidak bisa mereka hindari. Keduanya menyadari bahwa perasaan mereka telah tumbuh, dan batasan 'friend with benefits' tidak lagi cukup untuk menjelaskan hubungan mereka.
Pertanyaan yang sulit mulai muncul: Apakah mereka siap untuk menghadapi kemungkinan jatuh cinta? Apakah mereka sanggup untuk mengubah dinamika hubungan mereka? Atau, sebaliknya, apakah mereka harus memisahkan diri dan mencari kebahagiaan di tempat lain?
Malam itu, di antara dinding yang dipenuhi rahasia dan senyuman yang terkadang dibuat-buat, Taehyung dan Jennie membuat keputusan. Mereka menyadari bahwa tidak mungkin memasukkan perasaan ke dalam kotak 'friend with benefits.' Keduanya setuju untuk memberikan peluang bagi sesuatu yang lebih dalam, meskipun tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Proses perubahan tidaklah mudah. Dengan hati-hati, mereka menavigasi perubahan dinamika hubungan mereka. Keputusan untuk melibatkan perasaan membawa mereka ke perjalanan yang penuh dengan tantangan, tetapi juga kebahagiaan yang mereka tidak temui sebelumnya.
Pada akhirnya, mereka belajar bahwa kadang-kadang, batasan yang kita buat untuk melindungi diri kita sendiri malah membatasi kebahagiaan yang sebenarnya. Dengan membuka diri terhadap perasaan, Taehyung dan Jennie menemukan keintiman yang lebih dalam dan lebih bermakna daripada yang pernah mereka bayangkan. Meskipun awalnya mereka hanya mencari kenikmatan dalam 'friend with benefits,' mereka menemukan cinta yang tak terduga di antara kompleksitas kehidupan dan perasaan yang tumbuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ONESHOOT] Story of Taennie
Short StoryThis is oneshoot story of Taehyung and Jennie ❤ Enjoy gurls💫💫