18. Bermain Api

10 3 0
                                    

Dua minggu sebelumnya

Dengan mengenakan penyamarannya, seperti biasa Ervin menuju ke tempat yang telah dijanjikan oleh Awan.Sebuah kafe minimalis yang terletak di pinggiran kota.Tatkala dirinya tiba dan melihat Awan yang melambaikan tangan ke arahnya, dirinya pun bergegas untuk menghampiri, dan melihat di hadapan Awan kedua sosok asing, pria dan wanita yang Ervin bisa tebak bahwa merekalah diceritakan Awan pada saat dirinya menghubunginya tadi.

"Kak Melati, Kak Adnan, ini Ervin, kakak dari Arum Lintang Prabaswara."

Kedua sosok itu nampak terkejut.

"I...ini Ervin Lingga Prabaswara?Dia orang terdekat Arum yang kamu ceritain Wan?"

Arum hanya mengangguk.

Sang pria berdiri, kemudian menyodorkan tangannya pada Ervin, yang langsung disambut oleh Ervin.

"Salam kenal, Saya Adnan, saya udah denger tentang kamu dari istri saya."
Ujarnya sambil tersenyum hangat

Ervin menurunkan sedikit maskernya.

"Saya Ervin.Senang bertemu dengan anda."

Setelah sang pria, kini giliran sang wanita yang menyalaminya.

"Aku Melati, kenalan Awan, dia yang udah cerita soal kamu.Aku turut bersedih ya, atas apa yang menimpa kamu sama keluarga kamu, tapi semoga dengan bantuanku sama suamiku, keadaan ini bisa berubah 180°." Ucapnya dengan nada penuh ketulusan disertai senyuman di akhir kalimatnya.

"Iya, terima kasih banyak, saya juga berharap hal yang sama."

Setelahnya, Ervin mengambil tempat di sebelah Arum.

"Jadi, Ervin, mungkin kamu sudah dengar tentang saya yang seorang anggota kepolisian dari Arum, kebetulan saya sempat terlibat sekilas dengan kasus Arum, tapi karena ada kasus lain yang membutuhkan penanganan segera, saya dipindah tugaskan.Tapi memang, sesuai keanehan yang kamu bicarakan melalui cerita Arum itu sempat membuat kepolisian juga menaruh curiga, tapi karena tersangka sudah mengakui di persidangan dan sekitar area laut yang dibilang olehnya itu sudah tidak bisa di olah TKP, sebab sudah banyak kerusakan, jadinya tidak ada lagi yang dapat kami lakukan."

Semuanya terdiam mendengarkan penuturan Adnan.

"Saya sudah meminta izin kepada atasan saya untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut, beruntung beliau sudah mengizinkan, dengan syarat penyelidikan lanjutan ini harus dirahasiakan, dan tidak boleh melibatkan anggota kepolisian lainnya."

Ervin dan Melati terkejut kala mendengar hal itu.

"Kok ngga boleh, Mas?" Tanya sang istri penasaran.

"Kemungkinan alasannya, jika polisi lainnya terlibat, meskipun penyelidikan secara rahasia, awak media pasti akan menciumnya suatu saat, akibat keterlibatan sekelompok polisi pada suatu kasus, jika media sampai meliput serta memberitakannya, kemudian sampai ke telinga pelaku yang asli, kalau memang ada, maka usaha kita akan semakin sia-sia."

Adnan pun hanya menganggukki perkataan Awan.

Ervin yang mendengar hal itu hanya terdiam.Dengan kata lain, penyelidikan ini hanya dilakukan secara mandiri, apa ini akan berhasil?, terlebih dirinya yang sebentar lagi akan berangkat ke Korea untuk syuting, maka dirinya tidak bisa mengikuti penyelidikan membersamai mereka.

AccidentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang