29. Awal dari Akhir

3 2 0
                                    

Empat Tahun Lalu  dalam perjalanan menuju Mavendra Talent Agency..

"Gimana Rum, akting bareng aktor-aktris senior, pasti gugup ya?" 

"Yaa, gitu deh Kak, tapi ini impianku dari dulu, jadi aku harus tetap berusaha untuk tampil maksimal, kan?" 

Sosok itu tersenyum ketika mendengar ucapan dari calon aktris muda terkenal yang duduk di sampingnya itu.

"Ahh iya Kak Luna, Kakak ngga pengen nyoba berkarier jadi aktris Kak, aura Kakak soalnya cocok banget jadi aktris.

Luna yang mendengar perkataan Arum hanya tersenyum.

"Ngga perlu aku jadi aktris, yang penting aktris yang ku-handle bisa jadi aktris terkenal di masa depan."

Arum yang mendengar ucapan sahabat baik sekaligus manajernya itu membalasnya dengan senyuman hangat.

"Makasih, Kak."

Mobil yang semula melaju dengan normal, mendadak berhenti kala Luna menginjak rem mobil secara mendadak, mengakibatkan tubuh keduanya terjengkang ke depan.

Arum yang sudah berhasil mengatur napasnya, lantas menoleh pada Luna yang berada di kursi kemudi. "Kak, ada apa?!" 

Belum sempat pertanyaannya terjawab, pintu mobil di sisi  Arum terbuka. "LEPAS, LEPASIN AKU, KAMU SIAPA?!! LEPAS. "

"ARUM!! " Luna berusaha menggapai Arum yang semakin ditarik keluar menuju mobil.

"KAK LUNA, TOLONG. "

"ARUM."

Duagh

Mata Arum terbelalak menyaksikan Luna yang tak sadarkan diri akibat pukulan pada belakang kepalanya.

"KAK LUNA! "

"Woi, dia ngga bisa diem tuh, bius aja buruan." Sosok misterius berpakaian hitam-hitam dengan wajahnya yang ditutupi kain yang hanya meyisakan matanya berkata pada rekannya yang sedari tadi memegang dan menahan Arum.

"Bener juga lu." Rekannya menimpali seraya mengeluarkan saputangan yang sudah diberi obat tidur dan menempelkannya pada area mulut Arum.Pada akhirnya, sosok yang sedari tadi memberontak dan berusaha melepaskan diri, perlahan pergerakannya melemah, dan jatuh tak sadarkan diri. 

AccidentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang