12. Pretty human, beautifull heart, Cantika

240 28 0
                                    

DISCLAIMER!!

➷Cerita ini benar benar fiksi, the real fiksi
➷Jangan plagiat!
➷Banyak kata kata kasar
➷Banyak typo
➷jadilah pembaca yang bijak
➷don't forget give me vote abis kalian baca disetiap chapter nya

THANKYOU FOR ATTENTION GUYS
HAPPY READING♡

💌💌💌

Caca meletakan tasnya di atas meja, melihat sekeliling ruangan ini, netranya sedikit berkaca karena ruangan ini mirip dengan kamarnya sebagai Casanova. Kehidupan remajanya di habiskan di ruangan kecil ini, tembok ini menjadi saksi dimana gadis remaja yang baru kehidupan yang pahit itu menangis.

Mungkin saat dewasa, Caca jarang pulang ke tempat ini, karena ia ingin melupakan kenangan buruk atau bagus di tempat ini. Tapi sekarang ia kembali, bukan sebagai Casanova, tapi sebagai Rere yang menumpang di rumah Cantika.

Ya, Caca akan tinggal di rumah Cantika, atau lebih tepatnya rumah Neneknya Cantika. Gadis berhijab itu menawarkan tempat tinggalnya kepada dirinya dengan senang hati. Casanova dan Cantika benar benar dua orang yang sama tapi beda. Casanova tidak seempati itu kepada orang, lain hal dengan Cantika yang baik hati dan punya empati yang tinggi.

Sekarang jam menunjukan pukul delapan malam, setau Caca orang orang di rumah ini pasti masih ramai dengan suara televisi, tapi rumah ini serasa sepi, seperti tidak ada orang. Biasanya adik perempuannya akan tidur di atas jam sepuluh malam, anak itu susah kalau di suruh tidur.

Jadi kemana orang orang di sini?

"Rumah gua emang sepi, semuanya kecuali gua, pada ke rumah om gua di Tanggerang. Jadi gua sendirian deh."

Caca tersentak kaget karena Cantika tiba tiba datang dari belakang dan berbicara kepadanya. Gadis berhijab itu mengambil bantal, guling, dan selimut berwarna hijau, laku tersenyum kearahnya. "Mereka bakal balik semingguan lagi, jadi lo ga perlu sungkan. Ini kamar gua, tapi lo tidur di sini, gua tidur di kamar sebelah, jadi kalo ada apa apa lo ketuk aja kamar di belakang lemari TV itu, oke?"

Menganggukkan kepalanya, "oke!" sahut Caca. Cantika tersenyum puas, "yaudah gua taruh ini dulu di kamar, nanti ngobrol ngobrol." Kata Cantika lalu ia meninggalkan Caca sendirian di sana.

Tak lama Cantika datang ke kamar yang Caca tempati. "Gua ga maksa Re, tapi kalo mau cerita, cerita aja gapapa. Gua in sya allah bisa bantu." Gadis itu duduk di atas kasur, ia bersila menghadap Caca yang bingung harus bagaimana.

"Mbak tanya dulu, gua bingung mau cerita gimana," kata Caca.

Cantika terlihat berfikir, "maaf bukan bermaksud apa apa, lo... kabur?" tanya Cantika agak ragu.

Caca menggeleng, "ga, gua di usir sama bokap gua." Caca jawab dengan santai, ia jawab jujur. Dan sejujurnya ia juga butuh teman untuk berbagi masalahnya, gatal mulutnya kalau tidak bercerita.

Cantika terlihat terkejut mendengar jawaban Caca, matanya tersirat kemarahan di sana. "Kok? Tega banget sih?!" tanyanya dengan penuh kekesalan.

"Gara gara gua jujur ke circle dan keluarga Daizy, kalo gua yang nyelakain Daizy, dan hampir ngebongkar rahasia Kevin sama Keysa."

"Kevin, Keysa?" beo Cantika.

Caca tersenyum untuk menanggapi, "mbak pasti tau kan kalo selama ini yang ngebully adeknya Arjuna itu bukan Daizy, tapi gua sama Kevin, ya kan?"

"Lah? kok tau?" tanya Cantika terkejut untuk sekian kalinya.

"Ada deh," jawab Caca sok misterius.

Ada alur cerita yang akan memunculkan tokoh Cantika dan kawan kawannya, mereka berperan untuk membantu Daizy untuk mengumpulkan bukti, kalau selama ini bukan Cetriana atau si pemilik tubuh asli Daizy yang ngebully Melysa. Cantika dan kawan kawan di minta bantuan Daizy untuk membongkar semuanya dengan bukti bukti CCTV yang di pegang OSIS jabatan mereka.

Teman teman OSIS jaman jabatan Cantika tidak berani untuk angkat bicara untuk masalah ini, pasalnya Kevin yang anak OSIS juga memiliki kuasa yang bisa membuat mereka bungkam. Dan jabatan ketua OSIS selanjutnya juga di pegang oleh Kevin. Tapi karena Kevin turun jabatan, dan di gantikan oleh Delvian, teman Daizy dan juga pacar Keysa. Mereka akhirnya bisa angkat bicara setelah pergantian jabatan OSIS itu.

"Kalo Kevin gua tau, tapi Keysa itu siapa?" tanya Cantika dengan polosnya.

"Kakak kandung Melysa, adik tirinya Arjuna juga, sahabatnya Daizy." Cantika berohria mendengar jawaban Caca, lalu ia bertanya kembali.

"Terus hubungannya apa sama Kevin?"

Caca tersenyum miring, "Mbak percaya ga? kalo selama ini, Keysa yang di balik pembullyan adiknya sendiri." Cantika ketiga kalinya terkejut, tapi kali ini sampai menutup mulutnya tidak percaya.

"Keluarga atau Kevin ga seberkuasa itu buat nutup mulut saksi, Keysa yang jadi backingan kita. Dia begitu karena merasa dibedakan bokapnya, tapi bodohnya minta bantuan sama kita, yang punya dendam sama keluarga Keysa."

Caca menghela nafas sejenak, "bokap gua dulu kerja di perusahaan punya bokapnya Keysa, tapi karena bokap gua korupsi di pecat deh. Gua herannya sama bokap gua ini, dia yang salah, tapi nyalahin orang malah mau bikin keluarga itu hancur. Makanya gua di usir sama bokap gua karena ga mau ikutin rencana mereka lagi."

"Ga habis pikir," komen Cantika. "Terus lo gimana?" tanya Cantika.

Caca mengangkat bahunya sekilas, "ga tau deh. Rencananya mau cari kerja terus mau pindah sekolah, ga sanggup gua bayar spp di sana."

Cantika memandang Caca dengan tatapan iba. Gadis di hadapannya ini baru saja memasuki sekolah menengah atas, dan umurnya masih di bawah batas legal seharusnya. Ternyata ada yang lebih hidupnya berat darinya, ia harus lebih banyak bersyukur sekarang.

Cantika memegang kedua bahu Caca lalu menatap dengan serius, "tenang aja Re, selagi ada gua dan banyaknya orang orang di atas, lo bakal ga kesusahan!"

Caca mengerut dahinya bingung, "hah?"

"Gua bakal- eh bukan gua, maksudnya temen temen gua banyak backingan, mereka pasti bisa bantu lo buat pindah sekolah. Dan masalah kerjaan, lo bisa kerja di kafe Bara, nanti gua yang bilang ke dia."

"Tapi mbak-"

Cantika langsung memeluk adik kelasnya itu, "gapapa, gua sama mereka pasti bantu lo. Kita gunakan apa yang kita punya, ngerti kan maksud gua?"

Caca tersenyum menyeringai. Paham, ia sangat paham yang dimaksud oleh Cantika. Dan ini lah tujuannya bercerita tentang kehidupan Rere, karena Cantika banyak sekali kenalan yang bisa membantu dengan senang hati. Apalagi, Cantika akrab dengan musuh geng Arjuna.

"Makasih ya mbak."

Casanova dan Cantika emang sama tapi berbeda. Kesamaan mereka lebih mendominasi, daripada perbedaan mereka.

💌💌💌

The Writer Of Destiny:  happiness for all the charactersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang