14. Konflik eksternal di novel

56 8 0
                                    

DISCLAIMER!!

➷Cerita ini benar benar fiksi, the real fiksi
➷Jangan plagiat!
➷Banyak kata kata kasar
➷Banyak typo
➷jadilah pembaca yang bijak
➷don't forget give me vote abis kalian baca disetiap chapter nya

THANKYOU FOR ATTENTION GUYS
HAPPY READING♡

💌💌💌

"Harum wangi cantik berseri, hari ini aku nak makan kari. Wkwkwk dah gila, ckck."

Caca yang ngomong sendiri, dan juga komen sendiri. Gadis yang berasal dari dunia entah berantah itu sedang membersihkan lantai kafe, sambil mendengarkan lagu lagu k-pop kesukaannya. Hari ini dia perkerjaannya berkali-kali lipat dari sebelumnya, pasalnya pekerja tuan muda Bara yang lain mengambil cuti, jadi dia ambil kerja lemburnya sendiri.

Ya tidak apa apa sih, lagian uang lemburnya ngelebihin gaji UMR. Itu baru uang lemburnya, belum kompensasi, gaji perbulan, bonus, uang makan, uang ongkos, kalau di hitung hitung ngelebihin gaji nya sebagai guru honor, hiks. Emang ya tuan muda Bara ini antara gabut atau mau sedekah untuk buka kafe ini. Mana semua harga menu di kafe ini cocok untuk kaum pelajar.

Beruntunglah Caca kerja di sini berkat orang dalam. Kerjanya sambil mainan, tapi gajinya serius. Bisa dilihat sekarang, Caca sudah berjoget di dalam kafe, sambil menyanyi lagu yang ia putar. Sudah lama ia tidak sebebas ini.

"URI MANA KEJEDOT PINTU YE YE YE!" Lirik ngawur hello future by nct dream ia nyanyikan, karena tidak hafal liriknya.

Caca menghela nafas lelah, "coba aja newjeans udah di debut, gua dah puter dari tadi tuh lagunya." Sayangnya ini tahun 2021, jadi grub kesayangannya banyak yang belum melakukan debut. Gadis pencinta oppa eonnie Korea itu bertahan lama menjadi kpopers, dari jamannya SMP sampai sekarang ia sudah masuk usia menikah.

"Tapi untung aja aespa udah debut hehe," katanya sambil melakukan dance. "I'M ON THE NEXT LEVEL JO NAM- ANJEENG!"

Tiba tiba pintu sudah terbuka, dan menampakkan banyaknya manusia di sana. Caca memasang wajah horor, seperti sudah melihat hantu saja, padahal hatinya ingin menguburkan diri karena malu. Sedangkan yang di pintu tak kalah terkejutnya, mereka alias rombongan circle Cantika memasang wajah terkejut masing masing.

Caca pun menetralkan rasa malunya, "hehe selamat datang di kafe batu bara, tapi mon maap nih, kan di tulisannya masih close jadi belum buka ya," katanya dengan lawakan dikit. Matanya melihat Cantika yang sudah pucat, ia melebarkan matanya karena panik.

"EH EH CEWE GUA KENAPA NIH? PERASAAN TADI BAEK BAEK AJA DAH!"

Cerry yang menuntun Cantika menatap malas karena sikap lebay adik kelasnya itu, "sakit nah cewe lo, udah gua mau bawa ke ruangan belakang, minggir." Gadis kelahiran cina itu berkata sedikit ketus kepada Caca, ia pun membawa temannya yang kelihatan sakit ke dalam ruangan khusus untuk istirahat.

Caca menyingkir dan memberi jalan, "nggih, ndoro ayu."

Yang lain menggeleng melihat tingkah luar biasa gadis paling muda itu, mereka agak terkejut melihat gadis itu lebih enerjik dari sebelum sebelumnya. Bara menghampiri adik kelasnya, "hari ini kita ga buka dulu ya? Uang lemburnya tetep gua kasih kok, plus bonus." Kata Bara penuh perhatian.

The Writer Of Destiny:  happiness for all the charactersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang