12.

655 49 1
                                    

" loh, kok masih banyak makanan nya, belum ada yang makan, yah? Apa daging nya ga enak?." Ucap Becky yg datang setelah dari kamar nya.
"..." Sambil melihat Becky datang dengan menggunakan dress simpel berwarna hitam dengan sepatu Kets hitam putih membuat nya terlihat masih muda dan cantik.
" Ufh, syukurlah Becky ga pake baju yang tadinya gw dan Mon siapin." Batin Raffa sambil melirik freen yang seperti terkejut melihat penampilan Becky. " Hehe, gw nyesel ngundang mereka jadinya." Batin Raffa.
" Adapa, kenapa semua diam dan melihat aku seperti itu?." Tanya Becky yang mulai sedikit takut sambil melihat baju yang ia kenakan. " Apa ini juga g bagus, ya? Batin Becky.
"..."

" Kamu cantik." Ucap freen yang membuat semua orang jadi serentak melihatnya.

" Woi, lu gila jaga omongan lu Oneng." Bisik nam yang disebelah nya.
" Iya km cantik banget beck, kakek Ampe ga bisa ngomong apa apa kalo lihat km." Mengalihkan perhatian.
" Heheh, kakek bisa aj.. setidaknya ini lebih baik kek daripada yang sebelumnya." Sambil melirik Raffa dan Mon yang mengalihkan pandangan mereka, takut.
" Semua udah km panggang ya freen, maaf ya ak jd ga bs ikut bantu km deh."
" Gpp kok Beck, ohya ini ada kado untuk kamu." Sambil memberikan paper bag nya. " Selamat ulang tahun ya." Sambil tersenyum.
" Terima kasih."
" Km suka kan Beck?" Tanya nam
" Ohiya, bagus kok.. tapi.." sambil melihat nam.
" Kenalin ak nam sahabat kulkas ini." Sambil melirik freen.
" Kulkas?"
" Iya kulkas, Karna sikapnya yang dingin dan susah didekati itu mknya gw panggil dia sikulkas 2 pintu." Ucap nam yang tidak di perdulikan oleh freen karena dia masih terpaku melihat Becky.
" Oh.."
" Mhm.. freen yg km lihat selama ini berbanding terbalik saat dluar sana Beck. Awalnya aku aj takut saking judesnya nih anak." Melirik freen yang masih melihat Becky dan Becky pun tanpa sadar ikut melihat nya.

(Sunyi)

" Sial." Batin Raffa. " Potong dulu kuenya sayang." Sambil menghampiri Becky dan memberikannya pisau kue untuk menghilangkan rasa canggung. Yang dia juga kesal karena Becky terlihat terus melirik freen.
" Mommy, Mon pergi pipis dulu ya."
" Iya sayang, nti kuenya mommy taruh di meja km ya."
" Iya moms." Saat Mon pergi, Mon tidak pergi ke toilet tapi keruang tengah sambil menyalakan tv yang volume nya ia sengaja kencangin agar tidak ada yang tau kalau Mon sedang menangis dsana.

..Hiks hiks..

" mhm, Kakek kyy setuju deh sm km, klo shinchan itu punya rambut kok." Sambil tersenyum dan memegang kepala Mon.
" Kakek?..." Kaget.
" Gpp kalau Mon mau nangis, kakek temenin kok." Lalu duduk dsamping Mon.
" Hiks hiks.. kakek.."
" Mhm." Melirik Mon
".."
" Seperti nya kakek tau apa yang Mon pikirkan saat ini." Tersenyum sambil melirik Mon. Dan Mon langsung memeluk kakek sambil nangis sekencang kencangnya.

Lalu

" Terima kasih." Ucap freen, Sambil menerima potongan kue yang Becky bagikan satu persatu.
" Sama sama, klo kurang bilang ya nti ak potong lagi freen."
" Mhm." Sambil tersenyum.
Nam melirik Raffa yang seperti nya kesal melihat freen, tapi sebaliknya freen malah seperti tidak peduli. " Sebenarnya apa yang dipikirkan nih bocah sih." Sambil menyenggol siku freen. " Makan freen jgn terus-terusan liatin Becky... Lu yang sopan dikit dong freen ga enak itu ada suaminya." Bisik nam yang ga di gubris olehnya. Raffa pun mulai gerah lalu bangun dan mengajak freen mengambil minuman baru di kulkas.
" Freen, temenin gw ambil minum yuk?" Ucap Raffa menatap tajam.
" Mhm." Lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan Becky dan nam.

" Kenapa Beck.?" Mengalihkan perhatian.
" Oh, gpp kok nam cmn tumben Raffa mo ambil air segala minta freen temenin?" Masih melihat mereka pergi.
" Hanya sebentar kok Beck. Ohiya, gw gpp kan ikut gabung disini."
" Hehehe, ya gpp kok nam. Klo km temannya freen berarti sekarang km juga temanya ak." Sambil tersenyum.
" Wah, jadi kita teman nih."
" Kenapa engga."
" Okeh, nti gw minta nomor lu ya Beck."
" Iya nam.. ohya km sm ky freen juga, dokter?."
" Iya, rumah sakit kita sama tp ak dokter umum Beck. Dan ak lebih lama dr si kulkas itu." Sambil memakan kue
" Ohgt.. sebenarnya ak masih belum ngerti nam, memang freen kalo diluar sedingin itu?."
" Mhm, (sambil mengangguk) memang yg km tau apa?."
" Hangat."
" ..."
" Kenapa?"
" Belum pernah ada yg bilang sikulkas itu hangat."
" ..."
" Gw jadi penasaran,  bagaimana menurut mu tentang freen, Beck? Selain dia hangat, heheh.?"
" Mhm, baik."
" Hehehe."
" ..."
" Hehehe."
" Kenapa ketawa nam?"
" Gpp lucu aja, emang bener ya kata orang.. jatuh cinta itu bs buat orang berubah.. sebelumnya dia berubah jadi orang yang pemberontak, tp sekarang dia berubah jadi orang yg hangat."

Deg

" ..."

Dapur

Raffa yang tersulut emosi pun mulai memukul freen tanpa memandang dia perempuan, hingga freen terjatuh dengan luka di pinggir bibir freen dan lebam di pipinya. Lalu Raffa menarik baju freen dan membenturkan nya di tembok.
" Brengsek, berhenti melihat istri gw seperti itu freen. " Sambil berteriak.
" Gw suka Raff."
" Brengsek." Lalu mendorong nya dan menendang freen 3x dengan sangat keras hingga membuat nya terbatuk.
" Uhuk uhuk uhuk.."
" Denger freen, ga ada yang boleh nyentuh Becky selain gw walaupun cuma perhatian atau apa pun itu... Ngerti Lo."
" ..."
" Ah ah." Raffa sambil memegang dadanya.
" Setidaknya gw ga akan maksa Becky seperti yang Lo lakuin ke dia dulu. Siallll..." Sambil berteriak dan mendorong perut Raffa hingga dia terbentur tembok dan menonjok Raffa tepat di pelipis matanya.
" Cih.."
" Kalo gw tau saat itu, gw ga akan ngebiarin Becky terpaksa menikahi Lo Raff. Cara Lo itu yang brengsek, Lo manfaatin kelemahan Becky untuk mengancamnya, Lo ga ada bedanya dengan temannya yang suka bully dia dulu rafffaaaa. Siallll..." Sambil teriak dan memukul meja yang disebelah nya hingga terlihat darah sedikit keluar.
" ..."
" Apa tadi yg Lo bilang? Lo nyesel ga bisa rubah masa lalu nya? Hehehe..
Lo itu, ikut andil dalam masa lalu kelamnya Raff."
" ..."
" Awalnya gw mau ini hanya gw pendam sendiri, gw tau gw salah dan gw akan mundur.. Karna melihat kalian bertiga, ga mgkn gw bs masuk diantara kalian... Tapi, setelah mendengar ceritanya..
Gw jadi ingin maju raff.."
" ..."
" Gw tau gw salah, ... Tp gw ingin maju Raff, gw mau coba lindungi dia."
" ..."
" Ah ah ah."
" ... Jadi... Lu bukan sekedar suka freen?."
" ..."
" Iya."
" Secepat itu lu cinta sama Becky? Apa lu pikir gw percaya."
" ... Gw ga tau, tapi.. tapi ini yang lagi gw rasain...

Sorry..."

Dijalan pulang

" Freen, sebenarnya jujur sm gw kalian berantem kan td?" Ucap nam yang sambil menyetir dan melirik luka freen.
" ..."
" FREEN.." sambil berteriak.
" Apa sih nam, udah lu nyetir aja yang bener." Sambil melihat kaca jendela mobil nya.
"..."
" Amstrong corporat. Apa ayah tau."
" Apa?" Kaget.
" Amstrong corporat, bisnis yang lagi sukses itu." Ucap nam.
" Lo juga tau nam?."
" Siapa yang gtw sih freen, produk nya dia ada dimana mana gt kok."
" Produk?" Penasaran
"  Iya, biskuit raksa yang hampir tiap hari lu stok di ruangan kan itu termasuk brand nya, belum beberapa perlengkapan alat medis kita freen."
"..."
" Ada apa freen?." Tanya ayah.
" Apa ayah kenal juga?."
" Iya, ayah bahkan bantu Rossa dalam beberapa bisnis nya yg masih berjalan ini, sebenarnya ayah dekat dengan mendiang suaminya dulu. Memang nya kenapa, kenapa tanyain itu?."

" Rossa Amstrong dan Becky Amstrong."
" Apa maksud kamu freen?."

" Iya.. itu ibunya Becky yah."

" AH." Kaget.







Semoga suka 😊

Sweet (Freen*Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang