Di sekolah
" Apa
Apa mommy nyesel punya Mon?."Tring
Tringg
Tringgg
Serentak Becky dan Mon pun mulai melirik handphonenya yang berbunyi diatas meja kantin." Aunty freen.." ucap Mon langsung ngambil nya dan rejected.
" Kok km reject sayang.."
" Mommy belum jawab pertanyaan Mon, lagian kita lagi berdua aunty ngapain sih telepon mommy?" Gerutunya.
" Ah, "
" Kenapa?? Mommy suka sama aunty freen?."
" Apa?." Kaget mendengar Mon bicara lantang seperti itu tapi tidak berselang lama handphone Becky pun bunyi kembali.
" Mana handphone nya sayang, siapa tau aunty freen mau bicara penting itu."
" Engga, pasti aunty freen kangen sm mommy." Cemberut.
" Kangen?." Aneh
" Iya mommy suka kan sm aunty freen?." Ucapnya dengan tegas sambil menatap tajam kearah ku.
" Km bicara apa sih sayang, mommy ga ngerti."
" Itu semalam apa coba, tidur pelukan segala, malah dilantai lagi?."
" Oh.. itu.."
" Apaaaa?." Ucap Mon sambil melipat tangan kecilnya didada sambil memasang muka masam nya.
" ..."
" moms.."
" Eh, mommy bingung jawabnya.. itu Karna sofa nya kecil Mon buat tidur berdua, aunty nyuruh mommy tidur di sofa sedangkan dia tidur dilantai menghadap mommy, mommy kan ga enak, akhirnya mommy tarik aj aunty ke sofa mommy ya duduk di lantai.. mgkn karena aunty takut mommy marah jadinya dia ngalah tidur di sofa.. terus paginyaaa.. mhmmm.." bingung.
" Apaaaa?."
" Mommy juga ga tau Mon, mommy baru sadar saat bangun ternyata aunty ada di belakang mommy sambil meluk.. mommy juga bingung."
" ..." (Seperti nya jujur, mommy kan ga bs boong ky Daddy. Batin Mon)
" Yaampun, udah dong nak.. km bikin mommy bingung."
" Karena mommy suka kan?."
" Engga."
" Bohong.."
" Yaampun sayang, mommy ga bohong.. ga mungkin mommy suka sm aunty freen sayang."
" ..kenapa?."
" Ufh.. makanya jangan marahin mommy terus.. intinya ga mudah untuk mommy menyukai seseorang sayang, apalagi sekarang mommy juga gak gadis lagi kann... "
" ..."
" Udah ah, ayo kita kermh sakit lagi, siapa tau aunty tlp berkali kali mau bicarain soal Daddy."
" Kalau Daddy?."
" ..."
" Apa mommy suka?."
" ..."melihat mommy sambil menggeleng kan kepalanya.
" ..."
" ..."
" ... Daddy.. mhm, mommy hanya menganggap nya sebagai sahabat mommy doang Mon. Jujur,, mommy juga berharap suatu saat bisa berubah dan menerima perasaan Daddy, tapi.. mommy tetep ga bs."
" Kenapa?."
" Ga tau."
" ... Jadi Daddy maksa nikahin mommy karena Daddy cinta sm mommy?."
" Mungkin sayang.. atau.. bisa di bilang.. karena Daddy kasian sm mommy. Hehehe.. udahlah jangan bahas lagi ya, yuk pulang.."
" Mhm.." ucapku sambil mengandeng tangan mommy sambil berjalan dan sesaat seperti melihat Aunty freen yang terlihat sangat panik berlarian kesana kemari..
" ..."
" Moms."
" Mhm."
" Itu.. aunty." Sambil menunjuk.
" Aunty siapa Mon?."
" AUNTYYYY...." Teriaku sambil melambaikan tangan.
" Ah.." kaget melihat freen sambil berjalan menghampiri kami.
....
" Haahh aisshhhh, kalian bener bener.... "
" Aunty sedang apa disekolah Mon?." Ucapku sambil mendekatkan diri dengan freen.
" Bentar. Ahhh ahhh.." sambil mengatur nafas.
" ..."
" Udah aunty." Ucap Mon masih menunggu nya.
" ..."
" Cih, ternyata aunty udah tua."
" Apaa.." kaget
" Iya aunty udah tua, nyari Mon aja sampe ngos-ngosan gitu perasaan sekolah Mon ga gede."
" Aunty itu keliling drtd Mon sayangggg." Sambil menyipitkan matanya kesal.
" Lagian, kenapa ga angkat telepon ku sih Beck, pesan ku jg ga dibales.. apa kamu senang bikin orang khawatir terus ah.." sedikit berteriak." ..."
" ..."" Tuhkan bener moms." Bisik Mon, Sambil membalikkan badan menghadap Becky. Becky pun bingung mesti bereaksi seperti apa.
Di restoran
" Terima kasih banyak ya pak atas kerja samanya, saya benar-benar akan berusaha menjaga kepercayaan anda." Ucap Gery
" Hehe, baiklah.. jangan bikin saya kecewa lagi."
" Baik tuan."
" Ger, km pulang duluan ya.. saya masih mau disini." Ucap Roby
" Baik tuan kalau begitu saya permisi dulu." Ucapnya sambil pergi meninggalkan mereka." Gw ga nyangka seorang Roby chankimha dekat dengan perusahaan kecil begini."
" Hehehe, ak hanya ingin membantu nya dith.."
" Mhm.." sambil menyeruput kopinya
" Kau terlihat semakin tua dith, hehehe."
" Heiii, bagaimana dengan ubanmu itu robbb.."kesel
" Gw pikir Kita ga akan ketemu lagi."
" ..."
" ..."
" Aneh ... Kau yang menjauh juga.."
" Bagaimana kabar anak anak yang lain?."
" Mhm.. kau bicara seolah ga tau apa apa rob-rob...(sambil menggeleng kan kepalanya) Yah, terakhir saat pemakaman Andrea."
" ... Dia pergi terlalu cepat."
" Hehe, tinggal tunggu giliran kita.."
" Yah kau benar, dulu saat masih muda.. kita sangat berambisi dengan jabatan didepan mata, uh, kalau sekarang rasanya punya uang sebanyak apapun yang kita pegang tetap tidak bisa membuat kita hidup lebih lama ya.."
" Heii, Lo pikir uang bisa membeli, hidup panjang."
" Hehehe.."
" ..."
" ..."
" Yah, kita terlihat sudah kakek kakek tapi Rosa, malah terlihat masih muda.. sangat menyebalkan."
" Rosa?."
" Mhm.."
" Bagaimana kabar nya?."
" Kurasa hanya dia yang makin tua malah makin sibuk rob.."
" ..."
" Apalagi semenjak kau meninggalkanya waktu itu."
" Kenapa?."
" Entahlah, semenjak ga ada km Rosa semakin pemarah, tidak ada lagi yg bisa mengontrol nya."
" Benarkah, kupikir dia dengan mudah mendapatkan pria lain."
" Dulu kupikir juga gitu karena banyak yang menyukai nya tp.. dari semua.. tidak ada yg bisa mengontrol nya kayak saat ada Lo dsamping nya."
" ..."
" Kalau dia tidak seperti itu, mungkin gw yang coba masuk dihatinya rob..heheh."
" ..."
" Hehehe, becanda.. ga mungkin juga Rosa suka sm gw."
" Dasar.."
" Ohya, berapa lama Lo dsini?."
" Gw mulai netap di Thailand kok sekarang."
" Ah.."
" ..."
" Tumben, kenapa? Anak Lo mau nikah?."
" Bukan dith, cuman.. gw lahir disini dan gw mau mati pun dsini, hehehe.."
" Trs kantor Lo gimana?."
" Itu dia, gw lagi pusing.. mau gw pindahin pusat dsiniii,, tapi anak gw masih belum mau coba gantiin gw.. kalau akhirnya gw lagi yang kerjain kapan gw bisa nikmatin masa tua gw coba."
" ..."
" Setidaknya Lo jauh lebih beruntung dith, anak lo masih mau coba pelan pelan ngurusin usaha Lo, yakan."
" Beruntung sih, tp kalau gak gw ancam keluar dari warisan pasti tuh anak juga ogah gantiin usaha gw rob.. beda sm anak Lo yang udah mandiri dari kecil."
" Hehehe, oh.."
" Gimana freen, masih sendiri?."
" Mhm.."
" Lo ga coba usahain lagi rob buat jodohin dia."
" Udah, tapi anaknya ga mau gw bisa apa cb, cuman sekarang.. ada yang lagi dia suka sih.."
" Ohya bagus dong, udah langsung Lo nikahin mereka robb."
" ..."
" Kenapa?.."
" Cuman.."
" Yaelah, cuman apa? Yang anak lu suka perempuan lagi? Udahlah rob gpp kok, sekarang jaman udah beda kali, perempuan laki-laki semua sama, Lo jangan ikutan kaya Rosa yang akhirnya malah nyakitin anak sendiri."
" Justru itu.."
" Mhm.."
" Yang freen suka itu anaknya Rossa.."Byuuurrr.. HAH." Kaget
" Eh, sorry, sorry sorry rob.. habis Lo bikin gw kaget.." sambil mengelap baju dilengan nya Roby.
" Si kampret." Kesel
" .. tapi lu serius???."
" Mhm.." masih mengelap lengannya
" ..."
" ..." (Menatap Roby aneh..)
" Apa lagiiii radith, jangan liatin gw kayak gitu?." Malasnya. (Ga berubah nih anak. Batin Roby.)
" Engga, aneh aja lingkupan asmara kalian.. ky berpusat satu titik gt."
" ..."
" Freen tau?."
" Engga.."
" Kalau Rossa?."
" Dia bahkan membuang anaknya dith, Lo lupa? Kalau sampai Rossa bikin ulah lagi, gw bersumpah, gw yang akan ambil anaknya itu.."
" ..."
" Awalnya gw udah mau tarik anaknya kan saking keselnya, cmn saat itu.. saat itu Lo tau sendiri gw berencana mau ngelamar dia dith.. tapi ga jadi karena sifat keras kepala nya itu bikin gw benci banget.uh."" ..."
" ..."" Dan akhirnya yang meneruskan perasaan Lo itu freen."
" Heheh, lucu kan takdir gw."
" Yah lo benar.. Dari dulu titik pusat Lo selalu di keluarga mereka, bahkan sekarang anak kalian.."
" Mhm, mungkin gw sedang kena karma.."
" karma... Karena menyukai istri sahabat sendiri.."
" Mhm..."
" Yaudalah.."
Semoga suka 😊
![](https://img.wattpad.com/cover/361282304-288-k161785.jpg)