44.

561 42 2
                                    

" Ufh.." sambil memijit pelipisnya dan membuka kacamata bacanya, pak Yan yg merasa capek pun mulai menyenderkan bahunya sambil menatap Nathan yang sedang berdiri sambil menundukkan kepala didepannya.

" Maaf pak.." lesu.

" Bapa udah nyerah Nathan.. kalau kamu ga lulus nti jangan salahin bapak aja.."

" ..."

" Tp.. akan lebih baik, jika kamu pindah sekolah Nathan.. mungkin sekolah ini gak cocok untuk km.."

Deg

" Saya beneran minta maaf pak.. saya janji saya akan rajin belajar.." paniknya.

" Gimna caranya?."

" ..."

" Bentar lagi ujian kan, baru seminggu quis aja nilai km 1-2-1-2..
Nilai apa ini Nathan??." Sedikit berteriak.

" Maaf.."

" Bukan itu yang mau bapa dengar.."

" ..."

" ..."

" Ufh.. sekarang jujur sama bapa.. apa yang udah kamu lakuin ke Mon?."

" Ah.. maksudnya?."

" Jujur aja lah.." ucapnya sambil membereskan barang-barangnya.

" Saya ga ngerti pak.." bingung.

" ..."

" Kamu seneng kan.. Mon keluar dari sini.. ah .. seneng kan?."

" Saya beneran ga ngerti pak?."

" Hehehe, km sedang bodohin siapa dsini.." melirik tajam.

" ..." Menundukan kepala.

" ufh.."

" Memang.. dia jadi keluar pak?."

" Jangan tanya kalau km lebih tau jawabannya daripada saya Nathan? Satu hal yang kalian ga pernah tau tentang anak itu.."

" ..."

" Banyak tawaran beasiswa untuknya.."

" ..."

" Bukan hanya dari sekolah dasar aj Nath.. bahkan dia dapat tawaran dari sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas.. bahkan ada beberapa kampus yang juga tertarik memintanya untuk kuliah disana.."

" Ah.." kaget.

" Coba kamu pikir, sebagus apa sekolah kita sampai Mon menolak semua itu dan tetap mau belajar sewajarnya dsini.. ah.."

" ..."

" Tapi.. lihat sekarang??."

" ..."

" Sekolah kita sebentar lagi akan kehilangan maskotnya.. hanya karena satu anak bandel yang berdiri tepat didepan saya ini.."

" ..."

" Puas kamu?."

" ..."

" Kalau km ga bisa fokus belajar dsini.. keluarlah.. jangan melukai anak lain sampai menyuruhnya ikut keluar juga.. itu udah sangat kelewatan Nathan.."

" Tapi saya ga menyuruh dia.." ucapnya yg terpotong .

" Bapa ga nyuruh kamu jawab Nath.. siapa yang suruh kamu jawab." teriaknya.

" ..." Menundukan kepalanya.

" Ufh.. bapa udah ga tahan lagi, kalau kamu mau keluar, keluar lah.. bapak bener-bener udah gak perduli lagi soal kamu dsini."

Sweet (Freen*Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang