" Ufh.." sambil memijit pelipisnya dan membuka kacamata bacanya, pak Yan yg merasa capek pun mulai menyenderkan bahunya sambil menatap Nathan yang sedang berdiri sambil menundukkan kepala didepannya.
" Maaf pak.." lesu.
" Bapa udah nyerah Nathan.. kalau kamu ga lulus nti jangan salahin bapak aja.."
" ..."
" Tp.. akan lebih baik, jika kamu pindah sekolah Nathan.. mungkin sekolah ini gak cocok untuk km.."
Deg
" Saya beneran minta maaf pak.. saya janji saya akan rajin belajar.." paniknya.
" Gimna caranya?."
" ..."
" Bentar lagi ujian kan, baru seminggu quis aja nilai km 1-2-1-2..
Nilai apa ini Nathan??." Sedikit berteriak." Maaf.."
" Bukan itu yang mau bapa dengar.."
" ..."
" ..."
" Ufh.. sekarang jujur sama bapa.. apa yang udah kamu lakuin ke Mon?."
" Ah.. maksudnya?."
" Jujur aja lah.." ucapnya sambil membereskan barang-barangnya.
" Saya ga ngerti pak.." bingung.
" ..."
" Kamu seneng kan.. Mon keluar dari sini.. ah .. seneng kan?."
" Saya beneran ga ngerti pak?."
" Hehehe, km sedang bodohin siapa dsini.." melirik tajam.
" ..." Menundukan kepala.
" ufh.."
" Memang.. dia jadi keluar pak?."
" Jangan tanya kalau km lebih tau jawabannya daripada saya Nathan? Satu hal yang kalian ga pernah tau tentang anak itu.."
" ..."
" Banyak tawaran beasiswa untuknya.."
" ..."
" Bukan hanya dari sekolah dasar aj Nath.. bahkan dia dapat tawaran dari sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas.. bahkan ada beberapa kampus yang juga tertarik memintanya untuk kuliah disana.."
" Ah.." kaget.
" Coba kamu pikir, sebagus apa sekolah kita sampai Mon menolak semua itu dan tetap mau belajar sewajarnya dsini.. ah.."
" ..."
" Tapi.. lihat sekarang??."
" ..."
" Sekolah kita sebentar lagi akan kehilangan maskotnya.. hanya karena satu anak bandel yang berdiri tepat didepan saya ini.."
" ..."
" Puas kamu?."
" ..."
" Kalau km ga bisa fokus belajar dsini.. keluarlah.. jangan melukai anak lain sampai menyuruhnya ikut keluar juga.. itu udah sangat kelewatan Nathan.."
" Tapi saya ga menyuruh dia.." ucapnya yg terpotong .
" Bapa ga nyuruh kamu jawab Nath.. siapa yang suruh kamu jawab." teriaknya.
" ..." Menundukan kepalanya.
" Ufh.. bapa udah ga tahan lagi, kalau kamu mau keluar, keluar lah.. bapak bener-bener udah gak perduli lagi soal kamu dsini."
