34.

754 52 8
                                    

Kediaman Roby

Semakin lama hari semakin gelap gulita bintang-bintang pun semakin terlihat terang malam ini, saat angin mulai sedikit kencang Rosa dan Mon memutuskan untuk kembali kedalam rumah, suasana masih terasa canggung bagi mereka berdua tapi entah kenapa Rosa dan Mon saling memperhatikan satu sama lain. Walaupun Mon sebenarnya masih belum bisa memaafkan Rosa tapi melihat fisik Rosa dengan kulit putih keriput, mata sembab dengan lapisan kacamata baca dan jalan yang tidak tegak lagi membuat mon sedikit iba melihat nya. " Apa salahnya memaafkan.." batin Mon sambil memperhatikan Rosa saat berjalan sedikit didepan nya.
Lalu Saat mereka membuka kaca jendela dapur mereka terkejut dengan Roby yang duduk tertidur dengan kepala nunduk terlungkai " ufh, apa yang dia lakukan disini?." Batin rosa saat melihat jam tangannya menunjukan pukul 03.40 dini hari.

" Kek, kakek bangun.. kek.." ucap Mon sambil menggoyangkan tubuh Roby.
" ..."
" Nek ini gimana?."
" Mhm, bntar.." ucap Rosa sambil mengambil air lalu ia cipratkan ke kepala dan wajahnya.
" Nek jangan.." kaget Mon yang melihatnya dan spontan roby langsung bangun dari kursi nya sambil mengacak-acak rambutnya sambil menatap atap.
" Ini bocor.. ah.. " ucap Roby yang tidak digubris oleh Rosa dan Mon..
" ..."
" Kenapa kalian diam, ambil ember Mon.. ayo cepat!!.." paniknya.
" Kek.."
" Kenapa masih dstu sih ayo cepat Mon." Ucapnya dan Rosa pun mulai menciptakan kembali ke wajahnya dengan muka masam.

" ..."

" Ros.."
" Enak ngupingnya."
" Ah.." kaget Roby sambil melihat mereka berdua yg sedang menatapnya.

" Robyyyy.." kesel

" Hehehe.."
" Kenapa malah ketawa ah?."
" Itu aku... duh.. aduduh.. aduh bentar- Bentar.." ucapnya sambil memegang pinggang dan bahunya.
" Apa lagi roby.."
" Sakit .."
" Ah.."
" Aduh, badanku sakit Ros.. pending dulu marahnya ya, ini nih sakit ga bisa jalan.. aduduh keram."
" alasan.." kesal nya.
" Yaampun, itu karena kakek kelamaan duduk dan tidurnya posisi bongkok begitu.. badan pasti capelah kek.." keselnya Mon sambil memapahnya.
" Ros, ayo jalan kok malah diem.. pijitin aku dulu."
" Ga mau?."
" Ayolah Ros, masa Mon yang pijitin, kasian tuh tangan mungil nya."
" Ga mau.."
" Ayo cepetan, pokoknya ga boleh tidur sebelum pijitin aku dulu.."
" ah.."
" Cepet sini."
" ..."
" Rosaaaa.." teriaknya.
" Dimana balsem nya?."
" Ga tau.."
" Bakar aja nih rumah." Keselnya.
" Kyy dsana deh.. ayo cepat."
" Bisa gak, ga usah nyuruh."
" Ayo cepatan ah.. hihihi.." ucap Roby yang tertawa tanpa sadar kalau ada Mon yg bingung melihat nya.
" Kamu ngapain Roby?."
" Pijitin dulu.."
" Iya tp ngapain rebahan sekarang, buka bajunya dulu."

" APAA." Kagetnya.
" ..."

" Ga bisa begini aja."
" Terus kamu maunya aku balsemin baju kamu gitu, ah.. ayo cepat aku cape Roby, udah jam berapa ini???."
" Cih, salah sendiri ngobrol Ampe malem begini."
" Bukan urusan kamu, ayo cepat."
" Iyaaa, tp ... Jangan ketawa ya.."

" ASTAGA ROBY.." Keselnya

" Iya iya bentar.. nih."
Saat Rosa mulai mengolesi dan sedikit memijitnya dia merasa ada yg aneh.

" Kamu ternyata udah tua ya."
" Astaga.. kau menghinaku ah..."
" Lihat keriput mu ini Roby."
" Kau juga punya rosaaa..." Keselnya.

" ..."
" ..."

" Hehe, kapan ya kita akan mati?."
" Ah.. jangan Aneh-aneh."
" Raffa yg jauh dibawah kita aj udah duluan pergi, mgkn sebentar lagi kita kali ya."
" Ya kau benar, makanya perbaiki yang bisa kamu perbaiki Rosa.. jangan bikin ulah terus kita bukan anak muda lagi sekarang."
" ..."
" ..."
" Iya bawel.."
" Lalu gimana kalian berdua, udah baik-baik aja kan?."

"---"

" Rosa.. Mon..." Ucap roby sambil melirik mereka berdua.

" Iya baik kok kek.."
" ..."
" Tapi nenek udah ga galak lagi kan ke mommy?."
" Engga lah Mon.."
" ..."
" Itu masa lalu Mon, jadi jgn bahas itu terus.."
" Habis yg nenek lakuin bikin kesel, kasian mommy nek.."
" Iya nenek tau, nenek minta maaf.."
" ..."
" Nenek kan udah ceritain semua sm kamu.."
" Kalau mommy sm aunty freen nikah gimana, nenek gpp kan.. ga akan marahin mommy lagi kan.."
" Engga kok Mon.."
" ..."
" Kamu ga usah khawatir, nenek bener-bener udah ikhlas menerima keadaan."
" ..."
" Jadi maafin nenek ya.. mhm."
" Ga tau nek.."
" Kok ga tau?."
" Kalau mommy maafin nenek, Mon pasti ikut maafin nenek.."
" ..."
" Kalau sekarang Mon ga tau.."

Sweet (Freen*Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang