"selamat pagi tuan chankimha, saya senang anda sehat sehat saja." Raffa yang menunduk salam sekali.
"Pagi juga, maaf ya saya minta km jemput saya.. saya udah ga ad org kepercayaan disini soalnya, anda tau juga kan kalau saya susah percaya dengan orang baru." Ucapnya yang sambil melihat ke kaca jendela mobil.
"Padahal anda orang Thailand kan?"
"Ya, kau benar.. ak hanya punya 1 anak tp dia sibuk drumahh sakit, kadang percuma mengandalkan nya. Uh.."
"Rumah sakit? Maaf tuan, ank anda sedang sakit apa kalau boleh saya tau?"
Pria tua itu lalu hanya tertawa sambil melihat ku sambil menyetir mobil "anakku baik baik aja Raffa, dia bukan sakit tp sedang bekerja drmh sakit. Dia baru 1 tahun dsini, sebelumnya dia di rmh sakit djepang tp karena ak akan mulai menetap kembali ke sini jadi dia mulai mencoba bekerja drmh sakit sini. Seperti nya dia mulai suka."
"Owh, mksdnya anda dokter ya tuan? Wah, itu cita cita istri saya tuan, hehehe." Tertawa dengan wajah polosnya
"Hehehe, banyak anak dini yang bercita cita menjadi dokter saya pun juga heran.."
"Tp istri saya itu sudah ada gelar kedokteran tuan."
"Ohya, lalu kenapa tidak bekerja di rumah sakit Raffa. Kan km bilang itu cita citanya."
"Hehehe, saya yang minta tuan."
"Ah.."
"Setelah menikah saya yang minta dia untuk tidak bekerja."
"Owh, sayang bgt dong gelarnya."
"Hehehe."
"Km pasti sayang banget sm dia sampe g ijinin istri km kerja."
"Itu juga sih tuan, tp sebenarnya bukan hanya itu.."
"Lalu?"
"Karna dia terlalu cantik, tuan."
"Ah.."
"Hehehe, saya tidak ingin ada yang melihat permata saya."
"Cara bicara km ky pengantin baru aja, Raff." Hehehe ada ada aja batinya
Kediaman chankimha
"Apakah dsini tuan."
"Iya betul, terima kasih sudah mengantar saya Raff. Besok kita ketemu di luar aj kali ya sekalian bahas proyek itu."
"Boleh tuan, saya tunggu kabar baiknya."
"Baiklah saya masuk dl, apa km mau ikut masuk Raff, istrhat sebentar sebelum km ke kantor."
"Tidak tuan saya langsung balik kantor saja, biar kerjaan saya cepat selesai. Saya g mau lembur."
"Hehehehe, km pasti takut kalau istri cantik kamu itu menunggu mu terlalu lama, iyakan?"
"Hehehe, begitulah tuan."
"Baiklah, salam buat istri cantikmu itu atau ajak saja besok sekalian."
"Besok?"
"Iya ajak aja Raff."
"Baiklah, nti cb saya tanyakan dl."
"Ya sudah saya masuk dl ya, Terima kasih sekali lagi."
"Sama sama tuan, saya permisi."
Kantor
"Aneh bgt ya tuan Roby chankimha itu, padahal org kaya, banyak pengawalnya tp kenapa dia g percaya sama pengawal nya sdri malah minta km yg jemput." Bella sekretarisnya yang sudah dianggap teman oleh nya.
"Tau deh, tp dia pria tua yang humble dan baik. Saya bicara seperti sedang bicara dengan orang tua sdri rasanya."
"Berarti untuk bahas proyek nya itu g di kantor dong besok."
"Kyy engga deh, tp liat besok Bell."
"Ohya, tolong dong km panggil Gery..
Suruh keruangan saya."pintanya
"Baiklah, lanjut nti."
"Mhm."
Tok
Tok
Tok
"Masuk." Teriak Raffa
"Siang bos, ada yg bs saya bantu." Tnya Gery.
Raffa yang menyipitkan matanya sambil melirik Gery yg termasuk sahabat nya juga itu.
"Iye iye sorry, knp Raff."
"Gmn hasil meeting kmren? Kok lu g info gw sih."
"Ah gmn mau meet klo tuh orang batalin janji."
"Yah knp? Lu gmn sih ger, buat mereka percaya sm kita dong gerrr.. Lo kali bikin ulah?"
"Gw lagi aja Raff, lama lama gw gantung diri juga nih."
"Lagian knp para investor jd mundur tiap lu handle."
"Mana gw tauuu raaaffaaa.. lagian lu pikir gw pembawa sial gt giliran Lo kedapatan hoki trs."
"Ya, bukan gt. Ydh sorry sorry. Kyy gw mesti trainingin lu lg deh cara sikap, bicara dan pemahaman bisnis. Biar Lo gampang yakinin mereka."
"Raff, lu g bs pindahin gw dibalik komputer aj pegang data gt, gw g bs ngadepin org Raff.." rengek Gery
"Kagak lu harus belajar."
"Yaelah Raff, (raut kecewa nya)
ydh gw balik deh. Ohya, kondisi lu gmn skrg?"
"Udah mendingan daripada kmren."
"Lo g mau cb cek ke dokter Raff."
"Buat apa?"
"Mandi (sambil memutar matanya malas) yah, periksa diri Lo lah. Pake tanya lg."
"Nope"
"Mhm, terserah Lo deh gw balik."
