32.

771 51 7
                                    

" ayo masuk.." ucap Roby sambil menggendong Mon ke salah satu kamar yang ada di lantai 2 dengan nuansa clasic polkadot coklat hitam,
Rumah yang tampak dingin namun sedikit terawat Karna berada didekat pinggir danau buatan dan lampu hias yang membuatnya terlihat semakin menarik menurut Rosa.. saat mengelilingi rumah mendadak handphone berbunyi dengan notif 125miscall. " aitana? Kenapa dia menghubungiku sebanyak ini.." batinya yg baru melihat handphone nya.

" Kenapa ga diangkat?."
" Astaga rob, kau membuatku takut."
" ..."
" Gimana? Apa Mon sudah bangun?."
" Engga dia masih tidur, mungkin karena terlalu lelah menangis seharian di mobil." Ucap Roby sambil duduk di tepi teras yang menghadap danau langsung.
" Rumahmu bagus."
" ..Mhm.. tp ini rumah kosong."
" ..."
" Kau lihat." Ucap Roby sambil menunjukan gantungan kunci mobil dan kunci rumah jadi 1.
" ..."
" Aku selalu bawa kunci rumah ini kemanapun aku pergi.. walaupun aku tidak menempati nya."
" ..."
" Kau tau kenapa?." Melihat Rosa.
" ..."
" Karna dulu aku ingin menculikmu dan membawamu kesini."

" ..."

" Tp.. sayang kita memang tidak berjodoh."
" ..."
" Setelah pertengkaran terakhir kita, aku sengaja tidak mencarimu.. biar tuhan yg mempertemukan kita dijalan.. hehe, aku menunggu kayak orang gila..kita tetap tidak ketemu sama sekali.."
" ..."
" lucu ya.."

" ..."
" ..."

" ..."
" Aku senang kau terlihat baik-baik saja ross."
" ..."
" Lalu.. bagaimana kau bs drumah sakit?."
" ..."
" Apa sebelumnya, kamu sudah menemui anak dan cucumu ross?."
" ..."
" Kenapa diam?."
" ..."
" Yaampun, kau tenang aja aku tidak akan menculik mu.. aku cukup lelah dengan umurku saat ini yg bertingkah seperti anak kecil Ros.. kau ga usah khawatir."

" Maaf.."

" Apa?." Kaget

" Aku minta maaf."

" Hehehe, serius ini kamu?."

" Aku bener-bener minta maaf roby."

" ..."

" Aku.. aku ga tau bagaimana memperbaiki semuanya tapi.. tolong maafin aku Rob."

" ..."

" Aku juga akan minta maaf ke mereka berdua.. aku sudah menjadi ibu dan nenek yg jahat untuk mereka."

" Kamu udah pernah temui mereka sebelumnya?."

" Belum.. aku hanya tau setelah anaku menikah, dia selalu berada didalam rumah."
" Lebih tepatnya sudah hampir setengah dari umur nya dia mendekap didalam rumah itu Rossa.."
" ..."
" Dan itukan yg dulu kau inginkan?."
" ..."
" Gimana rasanya membuat anakmu seperti ter asingkan dari kehidupannya sendiri, ah."
" sudah kubilang Aku minta maaf rob."
" Aku sempat dengar kamu juga mau bunuh diri??.."
" ..."
" Mhm, gimana rasanya depresi, asik kan?."
" ..."
" Setidaknya depres kamu ga sebesar, yang anak kamu alami Ross.." kesal.
" ..."
" Semakin ingat dulu, aku semakin membencimu."
" ..."
" Temui anakmu dan mohon ampun padanya dan jangan bikin ulah lagi."
" ..."
" ..."
" Baiklah.." lemas.
" Lalu.. bagaimana kamu bisa di rumah sakit?."
" ..."
" Apa Erick.. tunggu jadi Erick buntuti aku bukan jaga kamu.. siall, untuk apa gw ngebayar tuh anak.." gerutunya.
" Hehe, jadi kamu yg selalu nyuruh aku makan?."
" ..."
" ..." Melirik Roby.
" Ehm.." malu.
" Hehe.."
" Siapa yg nyuruh tertawa, bodoh.." keselnya.
" Hehe.."
" Siall, berhenti tersenyum seperti itu Rossa.. kau mulai mengganggu ku, lagian bagaimana bisa kau masih cantik dengan umur segini ah, mengesalkan."
" Makasih."
" Stop Ross, aku serius.." kesel.

" .. aitana."
" Ah.." kaget.

" Aitana.. semua karena dia."
" ..."
" Yg menolongku saat bunuh diri itu dia."
" Tunggu kyy pernah denger nama itu."

Sweet (Freen*Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang