16. Monday

1.8K 103 7
                                    

16. Monday

Happy Reading
Vote dulu

Hari Senin telah kembali dan Kia sangat muak dengan hari senin karena liburnya terlalu cepat. Selain itu, mata pelajaran di hari Senin sangat berat. Kia sungguh tak sanggup karena badannya masih sakit. Namun, apalah daya ia tetap memaksa masuk sekolah walau Sunghoon sudah melarangnya. Kia tak ingin menyusahkan temannya sebab hari ini ada pelajaran Sejarah yang mesti presentasi secara kelompok.

Kini Kia berdiri di barisan kelasnya bersama Rissa untuk melakukan upacara yang rutin diadakan tiap Senin. Dahinya mulai berkeringat dengan badan yang tak tegak lagi. Gadis itu merasa kurang fit walau kemarin ia telah minum obat. 

"Eh, kamu sakit? Ayo ke UKS aja," tanya Rissa menyadari pergerakan teman di sampingnya yang tampak gelisah menahan sakit dengan muka pucatnya.

Dengan terik matahari yang menyengat sambil diiringi pengeras suara yang bocor membuat kepala Kiara sangat pusing. Namun, ia ingin tetap bertahan di barisan sampai upacara selesai. 

"Gakpapa, aku kuat. Pusing dikit, Riss," jawab Kia membuat Rissa semakin khawatir karena keadaan temannya ini. 

"Jangan dipaksa, Kia. Badan kamu gemeter gitu. Ayo aku antar," ucap Rissa membuat Kia menggeleng sambil menahan sakit kepalanya. 

"Gak, Ris. Ini udah mendingan kok," ujar Kia berbohong. Lalu, setelahnya ia tak bisa menopang tubuh lagi dan ambruk di barisan kelas membuat Rissa khawatir. 

"Kia, bangun. Bangun. Aduh gimana ini," ucap Rissa berjongkok sambil mengguncangkan tubuh Kia yang sedang pingsan. 

"Kia! Kok bisa dia sakit?," tanya Jay dengan panik menghampiri barisan kelas Kia. Seketika orang-orang pun memperhatikan dan ricuh. 

Jay kebetulan lewat memeriksa setiap barisan karena ia tergabung dalam PMR juga. Ketika melihat Kia pingsan, Jay langsung panik. 

"Gak tau, Kak. Tadi Kia ngeluh pusing," balas Rissa membuat Jay hendak mengangkat tubuh Kia.

"Ya udah kita bawa Kia ke UKS," ujar Jay namun mendadak Sunghoon datang menyentak tangan Jay yang ingin meraih tubuh Kia. 

"Jangan sentuh! Dia cewek, mending dibawa tandu aja," ucap Sunghoon sudah membawa orang yang membawa tandu. 

Sunghoon pun mengangkat tubuh Kia dan membaringkannya di atas tandu. 

"Bawa ke UKS, kasih obat sama air hangat," titah Sunghoon pada segerombolan murid yang membawa tandu. 

Rissa pun pergi mengikuti tandu dengan meninggalkan kedua lelaki itu. Jay hanya bengong dan tak bisa berkutik karena sikap Sunghoon. 

"Hoon, kenapa lo peduli?," tanya Jay saat Sunghoon akan berbalik pergi. 

"Dia murid di sekolah ini ya jelas gue sebagai ketos peduli," ketus Sunghoon berlalu pergi sambil menghantam bahu Jay dengan keras. 

Jay pun melihat punggung Sunghoon yang semakin menjauh dengan berbagai pertanyaan menggantung dalam benaknya. Apa Sunghoon kenal Kia? Apa itu murni hanya tugasnya sebagai ketos?

Sementara itu, di jarak beberapa meter ada Stefani yang memperhatikan gerak-gerak Sunghoon dan Jay. Ia pun mengerutkan keningnya merasa janggal dengan Sunghoon yang seperti marah pada Jay. 

***

"Kia kau harus bangun,"

"Kia jangan lupakan aku,"

"Kia bangun aku mohon,"

"Kiara! Jangan lupa janjimu!,"

"Aku selalu menunggumu Kia,"

KISS ME Ft. Sunghoon ENHYPEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang