Happy Reading
Vote dulu yukSunghoon merasakan rasa lemas yang tak tertahankan. Tubuhnya gemetar, dan pikirannya dipenuhi satu kebutuhan: darah. Dia tahu hanya ada satu orang yang bisa membantunya dalam situasi ini—Kia.
Dengan langkah cepat dan tatapan tajam, Sunghoon menuju kelas Kia. Ketika dia masuk, suasana langsung berubah tegang. Semua mata tertuju padanya, murid-murid berbisik-bisik tak percaya. Sunghoon yang biasanya cuek dan dingin ternyata mengenal Kia, orang yang dibenci Fani.
"Kia, ikut gue!," ucap Sunghoon tegas sambil menarik pergelangan tangannya.
Kia yang kaget dan bingung berusaha menolak. "Sunghoon, apa yang kamu lakukan? Lepaskan!,".
Sunghoon tidak menggubrisnya dan terus menarik Kia keluar dari kelas menuju rooftop. Ketika mereka sudah cukup jauh, Sunghoon melepaskan cengkeramannya dan menatap Kia dengan mata yang penuh hasrat. "Gue lagi butuh darah lo, Kia. Gue lemas banget," ucap Sunghoon dengan muka pucat. Dia memang belum meminta jatah karena Kia selalu menghindarinya di rumah.
Kia terkejut mendengar permintaan Sunghoon. "Gak, aku gak bisa melakukannya lagi. Aku gak mau Kak Sunghoon hisap darahku lagi,".
Sunghoon mendekatkan wajahnya, tatapannya berubah lebih gelap dan mengancam. "Jika lo gak memberikan darah itu maka Jay akan mati. Gue pastikan itu. Lo lupa gue bika nekat ya?," ucap Sunghoon dengan rahang mengeras.
Kia merasa tubuhnya melemas mendengar ancaman tersebut. Hatinya berdebar kencang, ketakutan dan kekhawatiran bercampur aduk. Dia tahu Sunghoon serius dengan ancamannya, dan Jay adalah orang yang sangat dia cintai, untuk saat ini. Sepertinya, Kia tak bisa menolak dan terpaksa menuruti keinginan Kakak brengseknya itu.
"Ak...Aku akan melakukannya. Dia gak salah!," jawab Kia dengan suara gemetar. "Tapi kamu harus berjanji gak akan menyakiti Jay,".
Sunghoon tersenyum tipis, merasa kemenangan di tangannya. "Tentu saja. Gue janji. Ternyata Jay seberharga itu ya di mata lo," kesal Sunghoon mengepalkan tinjunya. Kia kembali jatuh cinta pada orang yang sama di kehidupan kali ini. Padahal, Jay hanya pelengkap Kia di kehidupan ke 19-nya.
"Sialan, Kiara. Liat aja gue bakal bikin Jay nyesel karena macarin lo," batin Sunghoon.
Sunghoon marah karena Kia dekat kembali dengan orang-orang sebelum kehidupannya ini. Padahal, Kia dan Sunghoon telah berhubungan jauh lebih lama sejak kehidupan pertamanya.
Dengan rasa takut yang masih menggelayuti hatinya, Kia membiarkan Sunghoon mendekatkan dirinya.
"Tapi kali ini aku mau Kakak gigit di tangan jangan di leher," ucap Kia membuat Sunghoon tambah kesal namun karena terlalu lemas akhirnya Sunghoon mengangkat pergelangan tangan Kia, dan dengan hati-hati ia menggigit, menghisap darah yang sangat dibutuhkannya.
Glek Glek
Kia merasakan sedikit sakit dan pusing, namun dia tetap bertahan demi Jay. Sementara itu, Sunghoon merasakan kekuatan dan energinya kembali. Setelah merasa cukup, dia melepaskan Kia dan membersihkan sisa darah di bibirnya.
"Terima kasih, Kia. Ingat, ini demi Jay. Lo harus jadi pemasok darah gue!," kata Sunghoon sebelum pergi, meninggalkan Kia yang masih merasa bingung dan lemas.
Kia hanya bisa terdiam, berharap Sunghoon menepati janjinya dan tidak menyakiti Jay.
***
Setelah Sunghoon pergi, Kia berusaha menenangkan dirinya. Namun, tubuhnya terasa lemas dan kepala mulai pusing. Ia berjalan perlahan di koridor sekolah, mencoba mencari tempat untuk duduk dan beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME Ft. Sunghoon ENHYPEN [On Going]
Fiksi PenggemarBlurb : 21+ di beberapa chapter Bagi Sunghoon, Kia dianggap penganggu yang paling dibencinya ketika di rumah. Sunghoon tak suka semua hal tentang Kia. Sunghoon akan terus membuat Kia menderita karena lelaki berahang tegas itu membencinya. Sunghoon p...