25. Mengobati

450 37 1
                                    

25. Mengobati

Happy Reading
Vote dulu yuk

Kia mengunci pintu mobil dengan keras setelah Sunghoon masuk, lalu dia mulai menyalakan mesin. Mereka berdua duduk dalam keheningan yang tegang. Sunghoon duduk di kursi penumpang, memandang keluar jendela dengan wajah muram. Setelah beberapa menit keheningan yang mencekam, Kia akhirnya tidak bisa menahan diri lagi.

"Apa yang kamu pikirkan, Sunghoon?," Kia mulai, suaranya bergetar karena emosi yang terpendam. "Kamu hampir membeberkan identitasmu sebagai vampir! Apa yang akan terjadi jika seseorang melihatmu dan melaporkannya?," ucap Kia melihat tadi Sunghoon hampir mengeluarkan taringnya.

Sunghoon hanya menghela napas panjang, tidak berbalik menatap Kia. "Gue gak peduli. Lo selalu aja ngomelin gue, tapi lo sendiri gak pernah mau mendekat. Lo selalu menjauh, seolah-olah gue adalah monster yang harus dihindari," kesalnya.

"Sunghoon, ini bukan soal menjauh atau mendekat," Kia membalas dengan cepat, suaranya naik satu oktaf. "Ini tentang keselamatanmu. Keselamatan kita semua. Jika identitasmu terbongkar, apa yang akan kita lakukan? Orang-orang pasti menganggap kita aneh,".

Sunghoon akhirnya menoleh, menatap Kia dengan mata yang menyala-nyala. "Lo gak mengerti, Kia. Gue udah berusaha berubah untuk lo. Tapi lo gak pernah memberi gue kesempatan sedikitpun. Lo selalu melihat gue sebagai ancaman, bukan sebagai seseorang yang ingin melindungi," jawab Sunghoon tak nyambung karena malah membahas itu padahal Kia sangat khawatir.

Kia terdiam, kata-kata Sunghoon menusuk hatinya. Dia tahu Sunghoon benar, tetapi ingatan mengerikan dari masa lalu masih membayangi pikirannya. "Sunghoon, aku... aku takut," akhirnya Kia mengakui, suaranya melembut. "Setiap kali kamu memukulku aku kesakitan. Banyak luka yang telah dirimu torehkan. Aku gak bisa melupakan itu," ucap Kia mengingat dulu Sunghoon sangat temperamental.

Sunghoon mengepalkan tangan, frustrasi. "Gue udah janji untuk berubah, Kia. Tapi jika lo terus menjauh, bagaimana gue bisa membuktikannya? Jangan jauhin gue," ucap Sunghoon merasa Kia tidak dekat lagi dengannya karena Heeseung dan Jay.

Kia merasakan air mata mulai menggenang di matanya. "Aku ingin mempercayaimu, Sunghoon, sungguh. Tapi itu tidak mudah. Aku butuh waktu,".

Sunghoon terdiam, mencoba memahami. "Gue tahu, Kia. Gue tahu gue telah membuat banyak kesalahan. Tapi gue akan terus mencoba. Gue akan terus berusaha berubah agar lo bisa percaya sama gue,".

Keheningan kembali menyelimuti mereka, tetapi kali ini ada perasaan pengertian yang tumbuh di antara mereka. Kia menghela napas panjang, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah. "Oke aku mengerti, Sunghoon. Mari kita coba mulai dari awal. Aku akan berusaha memberimu kesempatan, tapi kamu juga harus berjanji untuk mengendalikan dirimu,".

Sunghoon mengangguk pelan, tatapannya melembut. "Gue janji, Kia. Gue gak akan mengecewakan lo lagi," ucapnya sumringah.

Kia tersenyum kecil, meskipun masih ada keraguan di hatinya. Namun, dia tahu bahwa jika mereka ingin maju, mereka harus mulai mempercayai satu sama lain. Dengan tekad baru, Kia menekan pedal gas dan mengarahkan mobil terus melaju untuk pulang.

***

Sesampainya di rumah, Kia dan Sunghoon masuk ke dalam dengan suasana hati yang masih diliputi ketegangan. Kia, berusaha melupakan pertengkaran Sunghoon sebelumnya, ia segera pergi ke lemari obat untuk mengambil peralatan pertolongan pertama. Dia tahu Sunghoon mungkin tidak membutuhkan perawatan biasa, tetapi luka di wajah tampannya tetap perlu diobati.

Kia berjalan kembali ke ruang tamu dengan kotak obat di tangannya. Sunghoon duduk di sofa, menatap ke depan dengan ekspresi kosong. Saat Kia mendekat, dia akhirnya memandangnya, dan sekilas terlihat rasa terima kasih dalam matanya.

KISS ME Ft. Sunghoon ENHYPEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang