21. Terpaksa Putus

555 54 0
                                    

21. Terpaksa Putus
Happy Reading
Vote yaa

Rissa merasa ada yang tidak beres saat Kia tidak muncul di kelas. Waktu terus berjalan, dan rasa khawatir semakin menyelimuti hatinya. Setelah jam pelajaran berakhir, Rissa memutuskan untuk mencari Kia. Ia berkeliling sekolah, memeriksa setiap sudut, ruang kelas, dan bahkan toilet, tetapi tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Kia.

Dengan perasaan cemas yang semakin memuncak, Rissa akhirnya menuju ke halaman belakang sekolah. Di sana, ia melihat Kia berdiri bersama Sunghoon. Tanpa berpikir panjang, Rissa berlari menghampiri mereka.

"Kia!," seru Rissa dengan napas terengah-engah. "Kamu di sini? Aku udah mencari kamu ke mana-mana!,".

Kia menoleh dan melihat Rissa dengan wajah yang lelah namun lega. "Rissa...," katanya pelan.

Rissa memeluk Kia dengan erat, air mata mulai mengalir di pipinya. "Aku sangat khawatir! Kenapa kamu tidak ada di kelas? Apa yang terjadi?,"

Sunghoon berdiri di samping, memandang dengan mata tajam, tetapi tidak ikut campur dalam pelukan kedua sahabat itu. Kia akhirnya melepaskan pelukan Rissa dan menatap sahabatnya dengan mata yang berusaha tegar.

"Aku terkunci di ruang peralatan olahraga," kata Kia dengan suara pelan. "Stefani dan teman-temannya menjebakku di sana,".

Rissa terkejut dan merasa marah sekaligus bersalah. "Apa?! Bagaimana bisa? Kenapa mereka melakukan itu padamu? Aku seharusnya ada di sana untuk melindungimu! Maafin aku, Kia," tangis Rissa semakin menjadi, merasa dirinya gagal sebagai sahabat.

Kia mengusap air mata Rissa, mencoba menenangkannya. "Rissa, ini bukan salahmu. Kamu tidak bisa selalu ada di sampingku. Yang penting sekarang adalah aku sudah keluar dan aku baik-baik saja,".

Rissa menggelengkan kepala, masih merasa bersalah. "Tapi aku harusnya bisa mencegah ini. Aku tidak bisa memaafkan diri sendiri,".

Sunghoon, yang melihat kesedihan di wajah kedua gadis itu, akhirnya angkat bicara. "Kia baik-baik aja. Yang penting dia selamat. Lo berlebihan deh khawatirnya, Rissa,".

Kia menatap Sunghoon sejenak, "Kamu jangan gitu dong. Wajar Rissa khawatir karena aku sahabatnya," jawab Kia pada Sunghoon.

Lalu Kia kembali memandang Rissa. "Aku tak apa. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, Rissa. Kita akan menghadapinya bersama,".

Rissa menghapus air matanya dan mengangguk, meski hatinya masih terasa berat. "Syukurlah, Kia. Aku berjanji akan selalu ada untukmu. Kita akan menghadapi Stefani dan teman-temannya bersama-sama,".

"Ya pasti," jawab Kia.

"Tapi Stefani kan pacar Kak Sunghoon. Kok bisa diam aja?," kesal Rissa.

"Gue gak tahu kalau Fani bakal ngelakuin itu. Maafin dia," ucap Sunghoon melirik Kia.

"Iya gakpapa," balas Kia tersenyum lemah, merasa lega memiliki sahabat seperti Rissa di sisinya. Meski banyak hal yang masih harus dihadapi, ia tahu bahwa dengan dukungan Rissa ia bisa mengatasi semua tantangan yang datang.

***

Saat pulang dari sekolah, Kia menerima pesan dari Jay yang mengajaknya makan sebelum ia bekerja di rumah Heeseung. Dengan hati yang berat, Kia setuju untuk bertemu dengan Jay, meski ia tahu percakapan mereka nanti akan sangat sulit.

Di parkiran restoran, Jay sudah menunggu dengan senyum hangat, namun senyum itu memudar saat melihat ekspresi ragu di wajah Kia. Mereka duduk di meja yang terpencil, dan Jay memulai percakapan dengan suara ceria, berusaha menghidupkan suasana.

KISS ME Ft. Sunghoon ENHYPEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang