28. Sentuhan

981 31 11
                                    

28. Sentuhan

Happy Reading

Di dalam mobil, Kia dan Heeseung melaju pulang setelah hari yang panjang. Saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah, Heeseung, yang sedang fokus pada jalan, mendengar suara perut Kia keroncongan. Dia menoleh dan bertanya dengan nada santai, "Kia, lo lapar? Gue dengar perut lo keroncongan dari tadi,".

Kia merasa malu dan sedikit ragu, namun akhirnya mengangguk. "Iya, aku lapar. Tapi tidak masalah, Heeseung. Aku bisa menahannya,".

Heeseung tersenyum dan segera merespons, "Jangan, gue juga lapar kok. Kalau begitu, ayo kita mampir sebentar ke minimarket terdekat. Gue akan belikan sesuatu,".

Kia merasa senang dengan tawaran itu. "Oke, terima kasih,".

Ketika lampu lalu lintas berubah hijau, Heeseung mengemudikan mobil menuju minimarket. Setelah mereka sampai, Heeseung meminta Kia tetap di mobil sementara dia masuk untuk membeli makanan. "Tunggu di sini, gue bakalan cepat untuk si cantik yang lagi kelaparan," ucapnya mencubit pipi Kia.

Kia mengangguk dan Heeseung turun dari mobil. Beberapa menit kemudian, Heeseung kembali dengan sebuah mie cup hangat. Dia menyerahkan mie cup itu kepada Kia, dan secara tidak sengaja, jari mereka bersentuhan sejenak.

Deg

Sensasi kecil dari sentuhan itu menyebabkan kilasan memori dalam benak Kia. Seperti saat dulu dengan Jay. Dia teringat momen-momen bahagia di masa lalu, ketika dia dan Heeseung tertawa bersama.

Kilasan memori itu begitu mendalam dan mendesak hingga membuat Kia merasa sulit bernapas. Rasa cemas dan kesadaran emosional membuat dadanya sesak. Melihat reaksi Kia, Heeseung mulai panik. "Kia, ada apa? Lo oke?,".

Kia tidak dapat merespons dan tubuhnya terasa semakin lemah. Dalam kepanikan, Heeseung menepuk lembut pundak Kia, mencoba untuk membangunkannya. "Kia, tolong bangun! Lo gak apa-apa, kan?,".

Namun, keadaan semakin buruk dan akhirnya, Kia pingsan. Mie cup yang dipegangnya jatuh ke lantai mobil, menumpahkan isinya.

Heeseung segera mengangkat Kia dengan lembut dan mengatur posisinya dengan hati-hati di kursi mobil. Dia panik, mencoba menghubungi nomor darurat dan mencari tahu apa yang harus dilakukan. Wajahnya penuh kekhawatiran, dan dia merasa sangat cemas melihat Kia tidak sadar.

***

Kia perlahan membuka matanya, merasakan sakit kepala yang menyakitkan. Dia mendapati dirinya terbaring di kamar Heeseung, di atas tempat tidur yang empuk. Heeseung, yang duduk di kursi di samping tempat tidur dengan mata terpejam, tampak terjaga. Ketika dia melihat Kia bangun, dia segera berdiri dan menghampirinya dengan penuh perhatian.

"Kia, bagaimana perasaan lo? Sudah merasa lebih baik?," tanya Heeseung dengan nada khawatir.

Kia meraba kepalanya yang berdenyut dan mencoba tersenyum. "Ya, aku baik-baik saja. Hanya sedikit sakit kepala dan pusing karena kilatan ingatan,".

Heeseung mengamati Kia dengan cermat. "Apakah lo ingat apa yang terjadi? Apa itu mungkin sebuah ingatan dari kehidupan masa lalu?,"

Kia merasa terkejut dengan pertanyaan Heeseung. Kesan mendalam dari kilasan memori yang dia alami sebelumnya membuatnya ragu-ragu. Dia merasa tidak yakin apakah itu benar-benar ingatan atau hanya ilusi dari kelelahan dan stres.

"Sebenarnya, aku... aku tidak tahu. Aku rasa itu bukan apa-apa, Heeseung,".

Meskipun Kia ingin jujur, dia memutuskan untuk tidak menceritakan semuanya pada Heeseung saat itu. Dia merasa bingung dan tidak yakin dengan ingatannya. "Mungkin itu hanya perasaanku saja. Aku agak bingung, jadi lebih baik aku tidak memikirkannya dulu,".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KISS ME Ft. Sunghoon ENHYPEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang