📕[34] - [Finish Line]

29 16 0
                                    

Sampai pada stasiun kereta, Jungkook melihat para kakaknya kebingungan sambil bermisuh-misuh. Taehyung, Yoongi, dan Namjoon, berjalan mondar-mandir di samping kereta yang melaju cepat. Sedangkan Hoseok dan Jimin berteriak menandakan kesal di lorong yang tidak jauh dari tempat tersebut.

Dengan satu tarikan kuat, Jungkook membalikkan bahu Taehyung dan menghentikan aktivitas nya. "Apa yang terjadi, Kak Taehyung?"

Taehyung mengusap wajahnya kasar dan memberi jawaban. "Kau lihat kereta di sampingku? Terus berlaju cepat tanpa henti. Jika begini, bagaimana kita akan kembali ke dunia?!"

Mereka belum tahu sebenarnya dan tidak menyadari ada yang hilang. Lebih baik Jungkook tidak mengingatkannya karena akan memperburuk keadaan.

Jika Jungkook memberi tahu penghianat sebenarnya adalah Seokjin, apakah mereka akan menerima? Terutama Namjoon sebagai adiknya. Lagipula sekarang kekuasaan sudah kembali padanya, mereka akan patuh dengan perintah Jungkook seperti pada awalnya.

"Kita coba mencari jalan ke luar ke tempat lain. Ada stasiun kereta di lorong sebelah kanan."

Taehyung langsung berlari memerintahkan semuanya untuk mengikuti saran Jungkook. Ternyata benar, setelah kekuasaan kembali padanya dengan mudah para anggota mengikuti perkataannya.

Kembali berlarian melewati lorong panjang dan sampai di lapangan berumput hijau yang sangat luas.

Jimin menghentikan aktivitas nya membuat semua mengikuti. Menatap langit biru dihiasi oleh beberapa burung gagak hitam. Melihat hewan tersebut mengingatkan pernah menemukannya dalam lukisan di kamar Jungkook.

Burung gagak itu berasal dari sayap Jungkook tadi yang perlahan menghilang seperti debu. Jungkook tidak boleh memberi tahu mereka jika ia adalah Tuan. Bahkan Taehyung yang tahu segala tentangnya sudah Jungkook ambil ingatannya dan dibuat lupa dengan apa yang sebelumnya terjadi.

"Permainan sudah berakhir." Perkataan Jungkook membuat semua kakaknya menatap bingung. "Kita tidak akan kembali ke dunia, tetapi hidup abadi di sini dengan kebebasan dan ketenangan."

Semuanya mulai berpikir. Hidup di dunia justru membuat mereka tertekan akibat perundungan serta kesulitan yang menimpanya. Jika di sini mendapat ketenangan, untuk apa mengharapkan kembali ke dunia?

"Aku pun sebenarnya tidak ingin kembali ke dunia." Sekarang serentak menatap Hoseok yang bersuara. "Di dunia aku tidak memiliki siapa-siapa sedangkan di sini ada kalian yang selalu menemani."

Namjoon menghampiri Hoseok lalu menepuk pundaknya. "Betul. Apalagi usia kita sama, pasti banyak kecocokan di antara kita."

Yoongi ikut menghampiri adik-adiknya dan bersuara. "Sebagai kakak tertua, aku akan menjaga kalian semua."

Tawa kebahagiaan mulai terdengar dari keenam orang tersebut. Apakah ini bagian akhirnya? Tertawa bersama tanpa ada lagi yang namanya penderitaan. Semoga saja sudah mencapai akhir cerita yang berujung happy ending.

---

Sekarang berkumpul di dekat laut untuk memperhatikan sandyakala yang begitu indah. Pawana menggelitik tubuh menciptakan ketenangan dalam diri.

Melihat dari bawah seperti ini membuat Jungkook belum puas, akhirnya memanjat menara dan berdiri di paling atas memperhatikan para kakaknya yang tertawa bahagia di bawah sana.

Satu kakaknya menatap heran, ia adalah Taehyung. Melihat wajah tenang Jungkook menandakan seperti ada bagian hidupnya yang hilang. Apa itu? Mengapa merasa janggal dengan semuanya yang sudah terjadi?

Tatapan Jungkook kini mengarah ke lautan biru di depan sana. Mengingatkannya pada Seokjin yang dulu berdiri di tempat seperti ini sambil mengambil video mereka lewat kamera pada genggamannya.

WELCOME! || RED BOOK - END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang