📕[28] - [Arsenic Poison]

100 52 123
                                    

Meskipun langit masih menggelap, tidak ada halangan bagi Jungkook untuk pergi ke sekolah. Jika saja tidak sedang terlibat dalam keanehan ini, mana mungkin Jungkook serajin itu untuk pergi ke tempat menuntut ilmu tersebut.

Perpustakaan sekolah terbuka dengan mudah tidak seperti biasanya yang harus memohon pada penjaga untuk memberikan kunci. Melangkah perlahan menjelajahi setiap rak buku dan kamera pemberian Taehyung berada pada genggaman hingga mendapati seseorang berdiri di sudut ruangan dengan secangkir teh hangat pada tangannya.

Semakin dekat aroma teh vanilla tersebut tercium, berhadapan dengan orang asing tersebut tidak membuat Jungkook takut lagi karena sudah pernah bertemu sebelumnya.

"Akhirnya kita bertemu di sini, Jungkook." Dimple di kedua pipi menambah ketampanannya, menyesap teh hangat tadi lalu disimpan pada meja di sampingnya. "Bagaimana dengan misi itu? Apa kau sudah membunuh si perundung?"

Kedua bola mata Jungkook bergerak acak menandakkan gelisah. Masalahnya, darah dari hasil membunuh si perundung diberikan pada Seokjin. "Sudah berhasil, tapi---"

"Aku tahu." Namjoon langsung menyahut. "Memang itu tujuanku. Membiarkan kau lupa untuk memberi darahnya padaku karena diberikan kepada Kak Seokjin."

Mungkin sekujur tubuh Jungkook dipasang CCTV hingga Namjoon tahu dengan apa yang sudah dilakukannya. Mungkin juga Namjoon memiliki kekuatan untuk mendengar apa kata hatinya?

Namjoon melangkah semakin dekat dengan Jungkook. "Kak Seokjin harus tetap hidup dengan menghirup darah untuk menambah energi. Aku sudah tahu dari lama, tetapi berpura-pura sebagai musuhnya agar apa yang aku lakukan demi kebaikannya tidak diketahui. Kak Seokjin membenciku, jika tahu aku membantunya, ia akan rela mati daripada menerima bantuanku. Karena---"

"Kau sudah membunuh ayahnya." Kali ini Jungkook yang memotong pembicaraannya. Bola mata Namjoon melebar terkejut karena Jungkook lebih tahu dari dirinya sendiri.

Keterkejutan itu berlangsung beberapa detik. Tubuh Namjoon berbalik menghadap jendela perpustakaan dan terlihat seperti mengingat masa lalu. "Itu yang kau tahu dari sisi Kak Seokjin. Bagaimana dengan ceritaku?"

Kamera pada genggaman menyala dengan sendirinya menampilkan sebuah video baru.

'<+#' = Kim Taehyung

'^^¥9' = Min Yoongi

'¶]^^' = Park Jimin

'<$]' = Kim Seokjin

'<π]' = Kim Namjoon ◄

']#$'

Tanda panah pada kamera tersebut menunjukkan untuk menonton video tentang Namjoon. Dengan masih berdiri di baliknya, Jungkook meng-klik video '<π]' = Kim Namjoon dan kembali masuk ke masa lalu.

---

Setiap malam, Namjoon akan masuk ke dalam kamar ayah Seokjin untuk memberikannya obat. Seokjin mengalihkan tugas padanya karena akhir-akhir ini selalu sibuk dengan pekerjaan.

Pergerakannya terhenti ketika melihat dua botol kecil yang tidak biasa tersimpan bersamaan dengan obat ayah Seokjin di atas nakas. Meskipun ragu untuk mengambil, akhirnya satu botol kecil tersebut berada pada tangannya lalu simpan di saku celana belakang.

Dilihat dari warna dan bau yang menyengat, Namjoon pikir itu adalah sebuah racun. Jadi akan menanyakannya kepada Seokjin karena lebih paham dengan tentang hal seperti ini.

WELCOME! || RED BOOK - END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang