[Rumah]
Jungkook pulang ke rumahnya. Meskipun takut, tetap saja akan kembali karena tidak memiliki tempat tinggal lagi.
Memperhatikan Yoongi heran dari halaman rumah, sedang berjalan sambil memegang kunci garasi. Bagaimana bisa tahu letak kunci tersebut?
"Jungkook?!" Yoongi tampak terkejut dan membulatkan mata ketika melihat Jungkook di hadapannya. Namun, keterkejutan itu hanya sekejap dan kembali ke keadaan semula yang wajahnya selalu terlihat tenang.
"Kau tahu letak kunci itu, Kak?" Jungkook mengikuti Yoongi yang berjalan ke garasi rumahnya.
"Hm, a-aku tahu. Saat itu setelah memasukkan mobilku ke garasi rumahmu, kau menguncinya lalu menyimpan di laci meja dekat sofa tempat tidurku," ucap Yoongi dengan santai meskipun awalnya gugup.
Jungkook pikir, Yoongi tidak tahu letak kunci tersebut karena menyimpannya ketika saat sudah tertidur. "Sekarang kau akan ke mana?"
Yoongi menghentikan langkahnya ketika Jungkook kembali bersuara lalu berbicara tanpa membalikkan badan. "Aku akan pergi."
Jungkook merasa senang, tetapi entah mengapa hatinya terasa sakit. Mungkin karena sudah lama bersama dengan Yoongi, jadi ketika mendengarnya akan pergi membuat tidak ingin sendirian lagi seperti dulu dan pastinya akan merasa kehilangan kembali.
"Jangan pergi, Kak." Jungkook menundukkan kepalanya karena merasa sedih.
"Kita tidak dapat terus bersama karena demi keselamatanmu. Jangan pernah mencariku jika kau masih ingin hidup dan berhati-hatilah ketika berhadapan dengan orang asing. Jangan asal membawanya ke rumahmu," ucap Yoongi dengan datar. Namun, terdengar seperti khawatir.
Jungkook merasa semakin sedih ketika mendengar perkataan Yoongi. Seperti akan terjadi sesuatu. Entah pada dirinya ataupun pada Yoongi. "Sebenarnya ada apa, Kak?"
Yoongi membalikkan badannya menjadi berhadapan, tetapi tidak menatap mata Jungkook. "Kau tidak perlu tahu hanya harus mengikuti alur kehidupanmu saja. Jika kau mengetahuinya sekarang tanpa mengikuti semuanya, aku takut ... kita tidak dapat bertemu lagi."
Jungkook tidak mengerti dan masih saja ingin bertanya-tanya. Namun, ketika melihat Yoongi yang seperti menahan kesedihannya menjadi terdiam dan melangkah mundur.
Yoongi segera membawa mobilnya ke luar garasi dan pergi berlalu dengan cepat.
Jungkook hanya menatap kepergian Yoongi yang sudah menjauh dari hadapannya. Perlahan air matanya turun karena menjadi sendirian lagi. Rasanya ingin menarik kata yang saat itu diucapkan jika lebih baik tinggal sendirian. Sekarang mulai sadar, kepergian Yoongi membuatnya kembali teringat dengan kepergian Taehyung.
"Kak, bagaimana jika orang itu yang setiap malam akan membunuhku datang kembali? Aku yakin orang itu bukan kau." Jungkook berbicara setelah menutup garasi rumahnya. Setelah itu berlari masuk ke dalam rumah lalu pergi ke kamar.
***
[Kamar]
Membanting pintu kamar dengan keras lalu bersandar dan kembali menangis ketika mengingat Yoongi yang pergi begitu saja dengan memberikan alasan tidak jelas. Jungkook tahu jika Yoongi ingin mengatakan sesuatu. Namun, entah mengapa seperti menyembunyikan hal penting.
Tatapannya kini beralih ke buku yang selalu membuatnya kesal. Karena setiap ada peristiwa aneh, pasti perasaannya selalu mengatakan jika harus membuka buku itu.
Saat melangkah mendekati buku tersebut yang terletak di meja belajar, matanya membulat ketika ada sesuatu di dekatnya. Yaitu gelang yang saat itu diperlihatkan Yoongi padanya, merupakan pemberian adiknya tepat sebelum ke esokan harinya menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WELCOME! || RED BOOK - END ✔️
Mystery / ThrillerBagaimana rasanya masuk ke dalam dunia lain dan menjalani kehidupan di dua alam berbeda? Berawal dari sebuah buku lama yang Jeon Jungkook temukan di perpustakaan sekolah. Buku yang bukan sembarang buku, berisikan perintah dari seseorang yang kehidup...