[Kamar]
Setelah selesai makan malam, Jungkook memerintahkan Yoongi untuk tidur di ruangan sebelah kamarnya, tetapi Yoongi lebih memilih tidur di sofa.
Menarik selimut hingga sampai dada, berusaha menutup mata untuk tidur. Namun, pikirannya masih selalu membayangkan Taehyung. Entah mengapa merasa ada sesuatu yang terjadi padanya.
Akhirnya kembali duduk lalu menolehkan tatapan kepada buku yang sudah lama tidak disentuh lagi. Terkejut di sampingnya ada selembaran kertas kecil. Padahal tadi pagi Jungkook tidak melihatnya atau karena mungkin pikirannya sedang kacau sehingga tidak menyadari.
Dengan segera turun dari kasur mengambil kertas tersebut. Entah mengapa air mata jatuh begitu saja setelah melihat foto tersimpan rapi di atasnya. Kertas itu adalah surat dari Taehyung untuk Jungkook yang entah sejak kapan ia menulisnya.
Jungkookie, adik yang sangat aku sayangi. Terima kasih atas segalanya yang telah kau berikan untukku.
Aku sangat bersyukur telah bertemu dan mengenalmu. Karenamu, aku menjadi lebih baik dan dapat menentukan mana yang benar dan mana yang salah.
Tetaplah menjadi Jungkook yang aku kenal. Selalu bahagia oleh hal-hal kecil dan berbuat baik kepada semua orang di sekitarmu.
Aku tahu, dengan kepergian yang tanpa pamit membuatmu menjadi sedih dan dengan berat hati harus menuliskan surat ini.
Jangan pernah mengingatku lagi karena aku telah ... melakukan kesalahan. Kembalilah pada kehidupanmu sebelumnya. Tanpa tahu siapa aku, dari mana datangnya, dan jangan berharap jika aku akan kembali hadir ke dalam kehidupanmu.
Aku mencintaimu.
Dari Kakakmu, Taehyung.
Jungkook meremas kuat kertas---surat dari Taehyung dengan perasaan kesal sekaligus sedih. Baru saja merasakan kembali kebahagiaannya, tetapi dengan cepat hilang bak ditelan bumi."Berarti benar. Kau itu ada, Kak." Menundukkan kepalanya sambil menangis terisak-isak.
Mengusap perlahan air matanya lalu kembali menatap lekat Taehyung yang berada di dalam foto pada genggaman.
"Kau adalah ..." Jungkook memejamkan kedua mata lalu kembali meneruskan perkataannya. "... Kakak yang terbaik."
Karena terlalu larut dalam kesedihan menjadi sulit berbicara kembali sehingga gugup dan merasa sesak di dalam dada. Hanya terdiam dan menangis, tidak dapat mengubah apa-apa lagi.
"Kakak!"
Berteriak dan badannya tidak dapat ditahan lagi sehingga terduduk lemas di lantai. Berusaha tegar dan menerima segalanya, tetapi gagal. Masih tidak menyangka dengan kenyataan hidupnya yang teramat sangat pelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
WELCOME! || RED BOOK - END ✔️
Misterio / SuspensoBagaimana rasanya masuk ke dalam dunia lain dan menjalani kehidupan di dua alam berbeda? Berawal dari sebuah buku lama yang Jeon Jungkook temukan di perpustakaan sekolah. Buku yang bukan sembarang buku, berisikan perintah dari seseorang yang kehidup...