GRIYA TAWANG.
Haechan menghisap rokoknya sembari memakai rompi di tubuhnya.
"Anak - anak sudah bergeser untuk memancing para polisi dan militer ke arah utara, jadi kita bisa leluasa untuk menuju selatan Hyungnim" Ucap Guanlin yang tak lain adalah orang kepercayaan dan kini menjadi Asisten Haechan.
Haechan yang sedang sibuk memakai perlengkapannya, perlahan melirik Guanlin dan meraih rokok yang ia jepit di bibirnya.
"Dimana Jeno?" Tanya Haechan meraih sarung tangan kulit hitamnya dan memakai sarung tangan tersebut.
"Dia berada di lantai 7, Hyungnim" Jawab Guanlin.
Haechan menganggukan kepala dan beralih meraih ponselnya untuk mengirimkan pesan kepada Mark.
'Cepat pulang sayang, aku membawakan hadiah special untukmu, kamu sudah 3 hari tidak pulang' - Isi pesan Haechan kepada Mark.
Setelah mengetikan pesan kepada Mark, Haechan meletakan ponselnya dan memakai jam tangan khusus di pergelangan tangannya.
Notifikasi pesan di ponsel Haechan.
Haechan melirik ponselnya dan meraih ponselnya tersebut.
'Aku pulang pagi ini, aku rindu kalian berdua'
'Setelah aku menyelesaikan semua tugasku nanti, ayo kita menikah dan daftarkan segera pernikahan kita'
'Mommy benar - benar ingin hubungan kita di publis, banyak teman Mommy yang menanyakan siapa menantu pertana keluarga Jung''Ah, sial aku sudah rindu berat dengamu Baby, aku mencintaimu melebihi dirimu mencintaiku' - Isi pesan Mark kepada Haechan.
Haechan tersenyum gemas setelah membaca pesan tersebut, lalu memasukan ponsel tersebut kedalam sakunya.
Guanlin melirik Smartwatch miliknya dan kembali menatap Haechan.
"Hyungnim, mobil sudah siap" Ucap Guanlin.
Haechan mengangguk dan meraih senjata serta helm miliknya.
****
Selama perjalanan menuju area selatan, Haechan terus menatap lekat foto dirinya dan Mark serta buah hati mereka yang masih bayi tersebut.
"Lele, Mommy nanti pagi pulang sebelum Daddymu pulang, dan Mommy akan menciummu sampai kamu menangis" Batin Haechan menatap gemas foto anak semata wayangnya tersebut.
Disisi lain.
Jeno terus menatap Haechan yang duduk di depannya dengan tatapan datarnya.
Sungguh ia masih kesal dengan Haechan yang kini tidak pernah meluangkan waktu untuknya.
"Tutup matamu atau aku akan mencongkel kedua bola matamu" Ucap Haechan tanpa menatap Jeno dan menyadari bahwa Jeno terus menatapnya.
Jeno mendengus berat dan menunduk untuk tidak menatap Haechan.
Haechan memasukan ponselnya dan beralih menatap Jeno.
"Kau sudah punya Nana, untuk apa kau cemburu kepadaku dan juga Mark?" Tanya Haechan menatap datar Jeno yang duduk di depannya.
"Aku saudaramu, seharusnya kau juga luangkan waktu untukku"
"Ada Nana ataupun tidak tetap kau harus melihatku" Jawab Jeno tanpa menatap Haechan dan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAD ( MarkHyuck )
Fanfiction(🚫🚫❌❌ DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENIRU, TERINSPIRASI❌❌🚫🚫) Pengejaran seorang pembunuh berantai dan penyelundupan narkoba berujung panjang. Seorang Kapten militer harus turun tangan dan ikut bertugas dalam Tim khusus Militer yang menangani kejaha...