Seorang Pria perlahan menatap datar depannya sembari menggengam kedua tangannya.
"Hwejangnim" Seorang Sekretaris membungkuk hormat kepada Seorang Kepala Pimpinan perusahaan.
Kepala Pimpinan itu melirik ke arah Sekretarisnya.
"Ini kabar terbaru Tuan Muda Haechan dan Tuan Muda Jeno" Sekretaris tersebut meletakan beberapa lembar foto dan lembar kertas kemeja Kepala pimpinan tersebut.
Kepala pimpinan itu meraih lembar foto dan lembar kertas di mejanya.
Ia menatap dan membaca dengan seksama lembar foto dan Lembar kertas itu.
"Anak - anakku yang menggemaskan ini, membuatku gemas dengan tingkah mereka bermain seperti ini"
"Apakah sudah saatnya mereka kembali kekandang mereka?"
"Aku begitu merindukan mereka" Kepala Pimpinan itu tertawa dan menyeringai.
"Hwejangnim, Tuan Muda Haechan, sudah membunuh lebih dari 30 dalam setahun belakangan ini"
"Dan Tuan muda Jeno, sebanyak 15 kepala" Jelas Sekretaris tersebut.
"Mereka benar - benar anakku, anak kebangganku"
"Tanpa melihat langsung siapa saja korbannya, aku begitu puas" Kepala Pimpinan tersebut tertawa keras dan terlihat begitu puas dengan apa yang di dengarnya.
Sebuah Foto bingkai kecil terpajang di meja Kepala pimpinan tersebut, dimana Foto tersebut adalah Foto Haechan dan Jeno saat berusia 17 tahun tengah duduk di sebuah kursi dengan Seorang Pria yang tak lain adalah Kepala Pimpinan tersebut.
****
Pagi harinya.
Kediaman Mark.
"Eekhhh" Haechan merasakan sesuatu yang berat menindih tubuhnya.
"Jangan pergi" Lirih Mark dalam tidurnya dengan kedua tangan memeluk Haechan.
Haechan membalikan tubuhnya dan menatap Mark yang tertidur pulas dengan dengkuran halusnya itu.
Dikecupnya lembut bibir Mark dan Haechan memeluk erat Mark kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAD ( MarkHyuck )
Fanfiction(🚫🚫❌❌ DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENIRU, TERINSPIRASI❌❌🚫🚫) Pengejaran seorang pembunuh berantai dan penyelundupan narkoba berujung panjang. Seorang Kapten militer harus turun tangan dan ikut bertugas dalam Tim khusus Militer yang menangani kejaha...