6. Terbiasa

314 33 0
                                    


"KIRAN!"

"LAVA!"

Teriakan Jevaro dan Garvis bersamaan menggema. Seluruh mata tertuju ke lapangan saat ini. Bagaimana tidak, seperti dugaan Garvis dan Gina.

Kiran pingsan.

"Nah kan, apa gue bilang pingsan juga tuㅡ WOI JEV SINTING LO!!" Teriak Garvis.

Pasalnya ia kaget saat melihat Jevaro tanpa ba bi bu langsung melompat melewatin pagar tribun dan berlari menuju Kiran. Memang tribun tidak terlalu tinggi, namun yang melihatnya pasti akan merasa ngilu.

"LAVA! Lo gakpapa? Lav, Lava!" Itu Gina. Setelah mendengar teriakkan yang menyebut nama Kiran. Gina dengan spontan menghentikan larinya dan berbalik, lalu pandangan tubuh Kiran yang sudah menyentuh sentel ban yang terlihat olehnya.

"Gi-gin..." lirih Kiran.

"Gue bilang juga apa, lo sih!" Sungut Gina, matanya sudah berkaca-kaca melihat Kiran yang tak berdaya.

"Maaf..." ucap Kiran lemah.

"Ran, lo gakpapa? Mana yang sakit?" Ucap Jevaro, yang baru saja tiba di samping Gina yang pahanya menjadi topangan kepala Kiran.

Terlihat dengan jelas raut khawatir yang tersemat di wajah Jevaro saat ini.

Seketika lapangan menjadi ramai oleh teman sekelas Kiran yang menyusul ke lapangan untuk melihat keadaan Kiran. Bahkan Pak Sandi pun mendekat.

"Tolong jangan terlalu berkerumun ya, beri ruang untuk temannya." Ucap Pak Sandi.

"Ayo di bawa ke UKS saja, Kirania kamu sanggup bangun tidak?" Tanya Pak Sandi dan di balas gelengan lemah oleh Kiran.

Tanpa di duga, tiba-tiba Kiran menarik tangan Jevaro dan meremasnya untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"Je-jev... sakit." Ringis Kiran pada Jevaro dan seketika air matanya luruh.

Mendengar ucapan Kiran, kembali lagi tanpa ba bi bu Jevaro langsung menggendong Kiran ala bridal style dan dengan langkah lebarnya ia menuju ke arah UKS.

Gina, Garvis dan teman sekelas yang melihat perlakuan Jevaro barusan itu pun ternganga di tempat.

Seperti aneh mendapati Jevaro yang begitu khawatir dan tergesa membawa Kiran ke UKS yang notabennya baru ia kenal.

"I-itu si Jevaro, barusㅡ"

"Udah ntar aja bacotnyaㅡ Pak saya sama Garvis izin ikut ke UKS ya." Ucap Gina.

Setelah mendapati izin dari Pak Sandi. Ia langsung menyeret Garvis untuk mengikutinya.

💙💙

Setibanya di UKS, Jevaro langsung merebahkan tubuh Kiran di atas tempat tidur yang tersedia dengan hati-hati. Takut gerakannya akan menyakiti Kiran.

Lalu melepaskan sepatu dan kaos kaki yang Kiran gunakan.

Di belakang pun Gina dan Garvis menyusul masuk ke dalam UKS.

"Duh sepi lagi. Anak PMR mana dah, pada gak jaga." Keluh Gina.

"Lav, gimana? Pusing ya?" Tanya Gina dan di balas anggukan oleh Kiran.

"Perutnya? Sakit banget?" Tanya Jevaro kali ini dan kembali mendapat anggukan dari Kiran.

"Kamu bawa pouch biru gak?" Tanya Jevaro kembali dan kali ini mendapat gelengan dari Kiran. Yaitu ia tidak membawa pouch biru yang di tanyakan oleh Jevaro.

Setelahnya Jevaro tiba-tiba langsung berdiri dan berbalik menghadap Gina dan Garvis.

"Gue boleh minta tolong gak?" Tanya Jevaro.

Find You | JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang