Kata orang; masa lalu akan selalu menjadi pemenangnya.
Apakah kalimat itu benar adanya? Apakah masa lalu akan selalu menjadi pemenangnya? Rasanya tidak benar. Dan Kiran menolak kebenaran kalimat tersebut.
Namun, itu dulu.
Itu dulu saat ia sedang berusaha dan berjuang keras untuk pergi dan meninggalkan kenangan pahit masa lalunya di belakang. Termasuk orang-orang yang ada di dalamnya.
Tapi, semua itu tiba-tiba saja runtuh dalam sekejab.
Setelah kejadian heboh yang terjadi padanya tadi, berlari bak orang kesetanan saat tau Jevaro, orang dari masa lalunya dengan nekat masuk ke dalam api untuk menyelamatkan orang lain.
Setelah tiba di depan gudang perlengkapan olahraga pun, Kiran tidak menemukan eksistensi Jevaro yang sudah berhasil keluar dari dalam sana.
Mengerikan.
Satu kata yang dapat menggambarkan si jago merah yang saat ini sedang melahap gudang sekolah dengan cepat tanpa jeda dan pikiran Kiran pun sudah melanglang buana entah kemana memikirkan kemungkinan yang akan terjadi pada Jevaro.
"Jevaro please.. please.."
Gumam Kiran pada saat itu, sambil memohon dan merapalkan segala doa yang ia tau untuk keselamatan Jevaro.
Dan doanya pun terkabul.
Orang yang di tunggu dan di doakannya sedari tadi pun akhirnya muncul. Bersama dengan petugas pemadam yang masuk ke dalam menyelamatkan mereka.
"Jevaro.." lirih Kiran yang akan melangkah menuju Jevaro.
Namun, baru satu langkah kakinya menapak. Kiran menghentikan langkahnya.
Bukan tanpa alasan, namun pemandangan yang ada di depannya saat inilah yang membuat ia urung untuk melangkah.
Di depannya, jelas tertangkap oleh indra penglihatannya. Jevaro, tengah menggendong seorang gadis ala bridal di kedua lengannya yang kokoh, sambil melangkah menghampiri teman-temannya yang saat ini sudah berada di depan Jevaro dan memarahi laki-laki itu dengan semangat. Apa lagi Juna.
Kiran tau bahwa Jevaro menolong gadis itu yang terjebak di dalam gudang. Tapi entah kenapa hatinya menjadi mendung dan gundah setelah melihat Jevaro keluar dari dalam sana, sambil menggendong gadis tersebut di dalam dekapannya.
Ia merasa tak terima, namun ia bisa apa? Ia sadar bahwa, ia dan Jevaro tidak lagi saling memiliki.
💙💙
Dan di sinilah Kiran berakhir. Di taman kolam di dekat perpustakaan.
Setelah tadi melihat Jevaro baik-baik saja, ia lebih memilih segera pergi dari sana tanpa harus repot-repot menghampiri Jevaro yang nyatanya terlihat bahagia setelah melakukan aksi yang bisa di bilang berbahaya dan membuat semua orang berang akan aksinya.
"Ck, kenapa masih nangis sih lo mata?!" Gerutu Kiran sambil menghapus air matanya dengan kasar. Ia kesal sedari tadi air matanya terus mengalir tanpa henti.
Sejak di depan gudang dan hingga sekarang pun Kiran masih menangis. Dirinya sendiri pun bingung dengan apa yang ia tangisi.
"Gue kira ada Mbak Kunti siang-siang bolong begini, untungnya bukan."
Suara seseorang tiba-tiba saja mengalun di pendengaran Kiran, ia menoleh ke sebelah kanannya dan menemukan seorang laki-laki yang berdiri menjulang di sana sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You | Jenrina
Teen FictionSiapa yang mengira, luka lama yang belum pulih dan sedang coba di sembuhkan oleh sang pemilik, harus kembali terbuka dan menganga lebar kembali. Kirania Lavanya Obelia; seorang gadis dengan wajah cantik bak dewi yunani dan otak yang cemerlang menyi...