Andai waktu bisa di putar atau di ulang, Jevaro benar-benar akan merubah semua hal pahit dan menyakitkan yang ia dan Kiran rasakan di masa lalu.
Ia juga akan merubah dirinya menjadi seorang laki-laki yang berani dan bertanggung jawab. Jevaro mau merubah segalanya.
Namun seperti kata pepatah; nasi sudah menjadi bubur.
Tidak ada yang bisa di lakukan Jevaro untuk kembali merubah hal-hal yang sudah berlalu. Yang tinggal hanyalah sebuah penyesalan yang bercokol di hatinya hingga membuat lubang yang paling besar dan dalam.
Pertemuannya terakhir kali dengan Kiran di depan rumahnya beberapa minggu yang lalu, ternyata itu menjadi pertemuan yang membuat ia menjauh dari Kiran.
Bukan dirinya, namun lebih tepatnya Kiran yang tiba-tiba menjauhi Jevaro. Padahal sebelumnya hubungan keduanya terbilang sudah lumayan membaik daripada saat mereka bertemu pertama kalinya.
Kiran sudah tidak pernah lagi berangkat dan pulang sekolah bersama Jevaro. Beberapa hari kebelakang, Jevaro melihat bahwa Kiran selalu di antar dan di jemput, oleh Jayden lebih tepatnya.
Setelah kejadian Jayden bertemu dengan Jevaro, Jayden menetapkan diri untuk menjaga Kiran di rumah. Ia juga membawa seluruh pekerjaannya yang ada di London untuk ia pantau dari jauh saja. Ia enggan untuk kembali ke London setelah tau bahwa Kiran kembali lagi bertemu dengan Jevaro.
Sama halnya dengan Jovi, ia benar-benar meluangkan waktunya untuk bisa bertemu dengan Kiran. Bahkan tanpa sepengetahuan Kiran dan Jayden, Jovi sudah mengerahkan orang suruhannya untuk memantau Kiran dari jauh.
Jayden menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di depan sekolah Kiran.
"Have a nice day, pretty." Ucap Jayden pada Kiran yang sedang bersiap-siap untuk turun dari mobil.
"Thanks Kak. Kak Jay hati-hati ya baliknya." Balas Kiran.
Jayden hanya membalasnya dengan anggukan sambil tersenyum manis pada Kiran.
"Nanti Kakak gak bisa jemput kamu, jadi nanti biar supir Bang Jo yang jemput ya. Kakak ada virtual meeting sama klien." Jelas Jayden.
Kiran mengangguk tanda mengerti.
Jayden kembali tersenyum pada Kiran, namun netranya menangkap seorang pemuda yang sedang berdiri di samping motornya pada area parkiran. Tengah menatap ke arah mobilnya, yang tak lain adalah Jevaro.
"Kiran,"
"Iya?"
"Kamu... Kamu sama Jevaro gimana?" Tanya Jayden.
Mendapatkan pertanyaan tiba-tiba seperti itu dari Jayden, Kiran tentu saja gelagapan.
"A-ah itu... Kak Jay gak perlu khawatir. Aku," jeda Kiran cukup lama.
"Aku udah gak deket lagi sama dia kok." Cicitnya kecil sambil menundukkan kepalanya.
Jayden melihat gelagat Kiran yang takut-takut padanya. Ia juga melihat kedua tangan Kiran yang ia letakan di atas pahanya, saling bertaut dan meremat pelan.
"Kiran, look at me." Pinta Jayden dan Kiran hanya menurut.
Dapat Jayden lihat kedua mata Kiran yang jernih itu bergetar kecil menatapnya. Tersirat ketakutan tersendiri di dalam kedua obsidian tersebut.
Jayden meraih tangan kanan Kiran, menggenggamnya dengan erat sambil jari jempolnya mengelus punggung tangan Kiran dengan lembut.
"Kak Jay nakutin kamu ya? Sampe kamu ketakutan gitu ngerespon Kakak. Hm?" Ucap Jayden pelan, takut membuat Kira semakin takut padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You | Jenrina
Teen FictionSiapa yang mengira, luka lama yang belum pulih dan sedang coba di sembuhkan oleh sang pemilik, harus kembali terbuka dan menganga lebar kembali. Kirania Lavanya Obelia; seorang gadis dengan wajah cantik bak dewi yunani dan otak yang cemerlang menyi...