"Kalau sudah, nanti di kumpul saja ya ke meja Bapak di ruang guru. Biar Bapak periksa kalau ada yang salah dan akan kita bahas di pertemuan selanjutnya." Jelas Pak Budi, guru Matematika.
Saat ini Kiran dan tiga orang lainnya tengah berada di ruang Lab Kimia yang sedang tak di pakai. Mereka sedang membahas kisi-kisi soal yang akan keluar pada saat olimpiade Matematika nantinya.
Karena itu, untuk membutuhkan ketenangan agar fokus, Kiran dan yang lainnya di bawa ke ruang Lab Kimia oleh Pak Budi.
Jika kalian bertanya, kenapa Kiran bisa mengikuti olimpiade Matematika sedangkan dia berada di jurusan IPS? Jawabannya ya seperti yang kita tau, Kiran salah satu peringkat atas di setiap semester dan paralel jurusan IPS.
Nilai-nilainya hampir di katakan sempurna di setiap mata pelajaran. Walaupun Matematika menjadi pelajaran di lintas minat jurusan IPS, namun Kiran bisa mendapatkan nilai tertinggi di pelajaran Matematika.
Maka dari itu, pihak sekolah memilih Kiran dari jurusan IPS.
Awalnya ada 15 orang yang terpilih untuk mengikuti seleksi dari pihak sekolah namun, satu persatu gugur dan berakhir terpilih lah 4 orang, 3 dari IPA dan 1 dari IPS dan Kiran menjadi satu-satunya perwakilan dari jurusan IPS yang terpilih mengikuti olimpiade Matematika.
Setelah mengakhiri pertemuan dengan Pak Budi, masih ada waktu 30 menit lagi yang tersisa untuk menuju ke pelajaran selanjutnya. Akhirnya Kiran memutuskan untuk melipir sebentar.
Perpustakaan.
Perpustakaan menjadi pilihan Kiran. Perpustakaan salah satu ruangan yang sangat Kiran gemari di sekolah selain ruang musik, bahkan perpustakaan bisa membuat Kiran nyaman dan lupa akan waktu.
Setelah masuk, Kiran melangkahkan kakinya menyusuri rak-rak buku yang ada di dalam perpustakaan. Di mulai dari yang paling ujung, hal itu yang selalu di lakukan oleh Kiran saat menyambangi perpustakaan untuk melihat-lihat buku menarik yang bisa ia baca.
Mendapati buku yang menarik untuk di baca, Kiran melangkah mendekat pada meja-meja baca yang tidak jauh dari meja pustakawan yang berjaga.
Mengeluarkan headset yang ia selalu bawa di sakunya, menyalakan lagu melow dan terakhir memulai bacaannya.
Asik tenggelam dalam bacaannya, Kiran merasakan seperti ada seorang yang sedang memperhatikannya dan dengan sigap ia langsung melihat ke arah kanannya.
💙💙
Jevaro.
Di tengah berlangsungnya pelajaran tadi, Jevaro meminta izin kepada guru yang sedang mengajar untuk di beri izin ke toilet sebentar. Setelah mendapatkan izin, Jevaro melangkahkan kakinya menuju toilet laki-laki.
Beres dengan urusan pertoiletannya, Jevaro tidak sengaja melihat Pak Budi yang baru saja keluar dari ruang Lab Kimia.
"Udah kelar kali ya bimbingannya?" Gumam Jevaro.
Tak lama setelah gumamnya itu, ia melihat pintu ruangan Lab Kimia kembali terbuka dan setelahnya ia langsung disuguhkan dengan wajah Kiran yang lebih dulu keluar, lalu baru diikuti yang lainnya.
Hendak memanggil Kiran, namun urung saat melihat Kiran yang tiba-tiba berhenti lalu melihat ke arah jam di tangan kirinya. Setelahnya, Jevaro melihat Kiran kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah lain, bukan ke arah ruang kelasnya.
Maka itu, Jevaro mengikuti Kiran diam-diam.
Ternyata Kiran menuju ke perpustakaan. Melihat Kiran masuk ke dalam, Jevaro pun mengikutinya untuk masuk juga ke dalam perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You | Jenrina
Teen FictionSiapa yang mengira, luka lama yang belum pulih dan sedang coba di sembuhkan oleh sang pemilik, harus kembali terbuka dan menganga lebar kembali. Kirania Lavanya Obelia; seorang gadis dengan wajah cantik bak dewi yunani dan otak yang cemerlang menyi...