Setelah selesai mengantarkan Yera ke mobil ambulance dengan aman, Jevaro melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke kelas.
Pikirannya saat ini sedang di penuhi oleh satu nama yang sejak tadi membuatnya gelisah.
Kiran.
Satu nama yang sejak tadi terus berputar-putar di kepalanya tanpa henti. Ia melangkah mencari Kiran, saat tiba di kelas ia tidak menemukan sosok Kiran yang biasanya sedang duduk di kursinya sambil membaca buku.
Lalu Jevaro berlanjut untuk mencarinya ke setiap sudut sekolah, setelah tadi tidak menemukan Kiran di dalam kelasnya. Sampai-sampai, Jevaro yang tadinya terkenal hanya akan berbicara pada teman-teman dekatnya saja, kini ia mengeluarkan suaranya untuk menanyakan pada setiap siswa dan siswi yang ia temui dengan; "Kenal Kirania? Kelas 12 IPS 2? Liat dia gak ada di mana?"
Jevaro terus melangkahkan kakinya mencari keberadaan Kiran. Hingga tiba-tiba saja pikirannya tertuju pada satu tempat terakhir yang ada di sekolah.
Taman kolam di dekat perpustakaan.
Jika Kiran juga tak ada di sana, mungkin saja Kiran ada di luar sekolah. Namun di rasa itu tidak mungkin, mengingat Kiran yang tidak pernah bolos dan juga tas sekolahnya yang masih tersampir di mejanya tadi.
Langkah kaki Jevaro tiba di dekat taman kolam, ia melihat ke sekitar untuk menemukan eksistensi seorang Kirania.
And, gotcha!
Ia menemukan Kiran. Namun saat langkah kakinya semakin dekat, ia baru menyadari bahwa Kiran tidak sendirian.
Di sana ia melihat seorang laki-laki yang duduk bersama Kiran. Dari perawakannya Jevaro sepertinya mengenali siapa laki-laki itu. Namun ia belum bisa menebak itu siapa.
Hingga saat matanya menangkap sesuatu yang membuat hatinya panas terbakar. Ia melihat tangan laki-laki itu yang mengusak rambut Kiran. Jevaro tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan apa yang sedang mereka bicarakan. Dan lagi-lagi kepanasan hatinya itu kembali membuncah saat melihat Kiran tertawa dengan cerah bersama dengan laki-laki itu.
"Kiran," Akhirnya, mau tak mau Jevaro memanggil nama Kiran untuk menghentikan kedua anak manusia yang sedang asik di depannya saat ini.
"Je-jevaro." Cicit Kiran namun Jevaro dapat membaca kalimat yang keluar dari belah bibir Kiran walaupun tak terdengar olehnya.
💙💙
Jevaro melangkahkan kakinya dengan tegas menghampiri Kiran dan laki-laki yang saat ini juga sudah melihat ke arah dirinya dan ternyata benar, ia mengenal laki-laki itu yang merupakan teman tim Basketnya.
"Gue cariin lo dari tadi, taunya di sini lagi asik pacaran." Ucap Jevaro sinis menyindir Kiran, sambil menatap Hunan dengan tajam.
"Ha?" Bingung Kiran dengan ucapan Jevaro.
"Lo berdua ngapain di sini, kalau bukan lagi pacaran??" Tanya Jevaro kembali sambil melihat Kiran dan Hunan bergantian.
Kiran berdecak kesel mendengar ucapan Jevaro barusan. Apa-apaan manusia satu ini tiba-tiba datang langsung menuduhnya yang tidak-tidak.
"Jangan sotoy deh lo, gak ada yang pacaran!" Ketus Kiran.
Jevaro hanya mendenguskan nafasnya kasar.
"Ya kalau gak terus ngapain?!" Ucap Jevaro, nada suaranya sedikit naik.
"Lo," Tunjuk Jevaro pada Kiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You | Jenrina
Teen FictionSiapa yang mengira, luka lama yang belum pulih dan sedang coba di sembuhkan oleh sang pemilik, harus kembali terbuka dan menganga lebar kembali. Kirania Lavanya Obelia; seorang gadis dengan wajah cantik bak dewi yunani dan otak yang cemerlang menyi...