::: Ahad, 11 Februari 2024 :::
Buatlah cerita dengan setting pasca tsunami.
• • • o O o • • •
[ Short Story ]
Orang-orang yang pernah bertemu, berbicara atau semata sekali mendengar namanya, mencetuskan satu persepsi yang samaーkalau Baba Tiam adalah orang gila.
Menurut Baba Tiam, merekalah yang gila. Gila sebab dimakan kepongahan, keserakahan, dan apatisme stadium akhir terhadap bumi dan kehidupan fana.
Sementara Umay lebih-lebih tidak setuju dengan Baba Tiam. Menurutnya, orang-orang itu gila karena memakan sendiri penyakit-penyakit tak tertolong yang kini dianggap sebagai normalisasi kehidupan.
Umay adalah salah satu remaja versi nakal era futuristik, yang dicap bandel atas kepartisipasiannya dalam satuan "Gerakan Menolak Revolusi Industri 7.0". Gadis yang baru beranjak ke usia legalnya itu berpikir bahwa segala macam jenis inovasi teknologi yang kian merabung sudah teramat banyak membawa virus, alias overload system.
Dengan semua kecanggihan yang diciptakan oleh manusia, membuat manusia itu menjadi lupa akan hakikatnyaーmakhluk yang juga diciptakan oleh Sang Pencipta.
"Lihat mereka sekarang, berbangga-bangga akan infrastruktur dan sistem AI mutakhir yang bagiku terlihat tidak lebih dari seonggok besi yang dipercantik melalui ludah dan ingus mereka sendiri," pernyataan terbaik Baba Tiam pada tahun 2050, lima tahun pasca era yang mereka sebut "Era Emas 2045".
Umay bersamanya, duduk manis dengan bekas-bekas demonstrasi seperti kaos Stop Revolution dan papan terbalik yang entah bertuliskan apa, sembari menyimak kalimat-kalimat mutiara yang tak akan lekang keluar dari mulut Baba Tiam.
Mereka bersantai di selasar gedung bekas sekolah wilayah pesisir. Angin semilir tak mau ketinggalanーia bawa gemulai ombak perairan berwarna cokelat menghantam kaki-kaki sekumpulan bocah dari lima hingga dua belas tahun yang berlari-lari menikmati keindahan dunia mereka sendiri tanpa campur ludah dan ingus teknologi.
"Tapi anak-anak itu juga tidak akan bertahan lama," Baba Tiam menatap kosong langit kelabu di ujung sana, "Orang tua mereka sudah termakan sistem. Sebagian anak-anak bahkan sudah berani meneriakiku gila. Dan yang paling parah, dengan semua hal yang letih sekali diperjuangkan oleh orang-orang yang seharusnya tidak berkecimpung ini, yang diuntungkan tetap adalah mereka yang menguasai sistem. Di atas oligarki, ialah mereka yang mulai berani mengaku diri sebagai Penguasa, Pencipta."
Umay bergidik, "Bisa-bisanya aku hidup di era yang rusak begini."
"Dunia ini sudah rusak sejak lama, nak. Sejak dahulu sekali. Bahkan ketika berbagai macam alat dan bangunan itu belum munculーmanusia dan sistemnya memang sudah rusak."
"Eh, jadi, bagaimana bisa manusia masih belum punah? Atau tepatnya, bagaimana Bumi bisa bertahan selama itu dengan makhluk paling rusak?" Umay menanyakan keheranannya.
Baba Tiam bergeming sejenak, "Karena semesta selalu menjaga keseimbangannya, atas perintah Tuhan Yang Paling Berkuasa. Dan kamu tahu pasti apa itu."
Baba Tiam menunjuk keseluruhan citra laut yang dapat ditangkap mata. Di ujung sana, tak sampai tertelan cakrawala, menjulang salah satu gunung merapi yang masih aktif, namun masih menahan gejolaknya beberapa dekade terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Quod Agis
عشوائي[ 30 DWC 2024 ] "Lakukan apa yang bisa dilakukan." • • • Tokoh Kemala di sudut utara Pulau Borneo kembali. Serabut-serabut asap tampak jelas, keluar dari kisi-kisi ruang kepalanya. Langkahnya gontai menuju rumah yang ditinggal tanpa lirik-lirik berb...