::: Selasa, 13 Februari 2024 :::
Buatlah cerita dengan tema, "Dinosaurus."
• • • o O o • • •
[ Dialog ]
"Kelihatannya sudah menyerah, ya?"
"Hampir menyerah, tepatnya."
"Tapi tidak kulihat sama sekali tanda-tanda bahwa kau akan menulis cerita mengenai tema challenge itu pada hari ini."
"Tepatnya, tidak ada tanda-tanda aku akan menuliskan narasi atau deskripsi memuakkan tentang tema dari challenge itu yang kurasa semakin kesana-kemari saja hingga hari ini."
"Oh, full dialog maksudmu?"
"Hanya itu yang bisa kulakukan. Setidaknya aku masih berusaha agar tidak ada satupun hari yang bolong."
"Apa-apaan itu hari yang bolong? Sepertinya kau perlu didikan lanjutan mengenai tata cara memilih kata dan mengolah kalimat dengan benar."
"Ckー"
"Wah, kau bahkan sudah lancang mendecak padakuー"
"Kau bukan orang tuaku, Puan Imaji! Tidak ada larangan bagiku untuk mendecak atau bertindak kurang ajar padamu yang diturunkan Tuhanku melalui kalam-Nya. Kau bahkan hanya ada di dalam pikiranku. Jadi, stop bersikap seakan-akan kau adalah sesuatu yang mesti aku agung-agungkan terus!"
...
"Ya, sudah. Kalau maumu begitu."
"Baguslahーtunggu, apa?"
"Tetapi ingatlah juga hal ini, wahai Kemala. Berhenti bersikap seolah aku adalah penuntut di sini. Bukannya itu tidak benar, tapi jika dibandingkan dengan dirimuーkaulah yang lebih banyak memaksaku."
...
"Aku jahat banget ya?"
"Iya."
"Kamu marah, Puan Imaji?"
"Iya Kemala."
"Tapi kamu tidak kelihatan marah."
"Aku Imaji. Abstrak. Amarahku dapat berbentuk dalam rupa perasaan paling tenang atau bahkan ceria sekalipun."
"Tapi, biasanya kalau kamu marah, kamu tidak akan mau berbicara denganku, 'kan? Itulah mengapa sebelum adanya challenge ini, aku selalu mandek. Karena aku sudah menelantarkanmu."
"Ah, jadi aku bagimu seperti anak pungut ya? Omong-omong, seperti yang kubilang, aku teramat abstrak, di luar nalar. Aku marah sekarang, tapi marahku membuatku ingin mendatangimu kali ini. Setidaknya, seperti yang kubilang lagi, jangan sampai usahamu dan usahaku gagal kali ini. Penuhi targetmu, meski bentuk cerita yang jadi nanti acak-adul."
"Kamu juga jadi kalem."
"Kau mau aku mengakhiri dialog tidak jelas ini sekarang?"
"Tunggu! Pembahasan kita bahkan belum memasuki tema challenge hari ini!"
"Nah, kalau begitu, berusahalah agar aku menjadi senang dan imajinasimu akan lancar."
"Baik, baikーtunggu sekejapーnah, coba lihat ini!"
"Ensiklopedia Dinosaurus Super Wowーnah, kau mengharapkan apa dari buku super wow ini?"
"Paling banter, tulisanku akan tetap masuk ke tema hari ini, 'kan? Lalu, hal yang sebenarnya lebih menarik perhatianku adalahーlihat daftar isinya! Perhatikan yang aku tunjuk!"
"Megalodon?"
"Tepat!"
"Lalu, masalahnya?"
"Lalu, masalahnya adalah kenapa pembahasan mengenai Megalodon masuk ke dalam buku yang membahas tentang Dinosaurus?"
"Analisismu?"
"Megalodon bukan termasuk kelompok Dinosaurus. Dinosaurus itu reptil, hewan bertulang belakang. Namanya diambil dari bahasa Yunani, deinos dan sauros. Sauros berarti kadal. Sedangkan, Megalodon atau hiu besar itu merupakan hewan bertulang rawan. Tidak sama dengan hewan bertulang belakang, meskipun mereka berada di era kehidupan yang sama."
"Jadi, apa kau mau protes ke penulisnya?"
"Tidak, hanya mencari bahan omongan dan judul chapter saja."
"Bagus. Otak penulismu sudah berkembang ke tahap 'Suka Cari Masalah dengan Alasan Sepele tapi Urgensif'. Teruskan."
"Terima kasih."
"Aku tidak akan bermaksud sama-sama."
"Khas Imaji."
"Lalu, apa lagi?"
"Nahーuntuk sekarang itu saja. Aku tidak tahan membaca buku ini lama-lama, karena seharian ini aku sudah dihadapkan dengan berbagai kegiatan yang menguras tenaga dan mental. Ya, setidaknya, aku mengangkat isu tentang Dinosaurus di bab kali ini, bukan?"
" ... Kau tidak memikirkan apa yang akan dikatakan oleh para pembaca ketika membaca chapter ini nanti?"
"Entah kau lupa atau memang pura-pura bodoh untuk mencari bahan omongan saja. Hei, aku ini pesimis dan bodoh amat orangnya. Aku pesimis bakal ada banyak yang membaca cerita buatanku ini. Paling-paling mereka stuck di bab-bab sebelumnya atau justru melangkah-langkah. Lalu, aku juga bodoh amat pembaca bakal mikir yang tidak-tidak. Ini tulisanku. Terserah aku mau menulis apa, yang penting aku menulis. Kendati demikian, aku tetap akan menghormati dan menghargai apa yang berusaha pembaca ingin sampaikan kepadaku."
"Jadikan kalimat-kalimat yang baru saja kau sebutkan sebagai penutup ceritamu pada hari ini. Selesai. Aku lelah berbicara denganmu."
"Siap. Terima kasih bimbingannya kali ini, Puan Imaji."
"Tidak sama-sama."
- Day 13: End -
• • • o O o • • •
Aku harap cerita ini adalah cerita aneh terakhir.
- Penulis terlalu lelah, letih, lesu, letoy untuk membuat jenis cerita yang lebih waras dan masuk akal.
13 Februari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Quod Agis
Acak[ 30 DWC 2024 ] "Lakukan apa yang bisa dilakukan." • • • Tokoh Kemala di sudut utara Pulau Borneo kembali. Serabut-serabut asap tampak jelas, keluar dari kisi-kisi ruang kepalanya. Langkahnya gontai menuju rumah yang ditinggal tanpa lirik-lirik berb...