EPT 15

61 26 11
                                    

Happy reading
.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Jadi gimana nih? udah pada nentuin belom tema atau lagu yang akan kalian tampilkan?" tanya Bu Nad antusias kepada kedua murid terpilihnya.

Bulan dan Angkasa saling melirik dalam diam.

Bu Nad melihat dengan mengernyitkan dahinya. "kok malah saling lirik-lirikan sih, atau kalian belum ada idenya?" tuding Bu Nad dengan mata menyipit.

"Emang belum ada bu, kan kita juga baru dikasih tau 4 hari yang lalu." ujar Bulan melengos.

"Ya masa selama 4 hari kalian gak ada komunikasi sama sekali." selidik Bu Nad.

"Saya udah ngirim banyak referensi lagu kok bu, cuma ya orangnya gak bales. Boro-boro bales bu, dibaca aja enggak loh." sindir Bulan.

Angkasa yang merasa dirinya disindir, melihat Bulan sebentar.

"Apa benar begitu Angkasa?" tanya Bu Nad.

"Ya karena saya enggak buka handphone bu." Angkasa mengelak.

"Bohong banget bu, mana ada orang yang gak enggak buka handphone selama 4 hari sih." ujar Bulan dengan sinis. "Dia itu lagi ada masalah bu sama pacarnya, makanya dia enggak ada respon sama sekali, ganti aja udah bu, enggak profesional dia." lanjut Bulan.

Angkasa melihat Bulan dengan mata menyipit heran.

"Apa sih lo, ngapain bawa-bawa pacar gue dan masalah gue enggak ada urusannya sama lomba ini." bela Angkasa.

"Udah-Udah, ngapain kalian berantem sih, lagian ya saya kan menyuruh kalian duet kalau kalian enggak ada komunikasi dari sekarang nanti chemistry enggak akan dapat, jangan buat saya kecewa." omel Bu Nad kepada Angkasa dan Bulan.

"Iya bu maafin kita berdua." ucap Bulan menunduk sedikit merasa bersalah.

"Iya bu kita bakal rembukan lagi nanti pulang sekolah." ucap Angkasa dengan enteng.

Bulan melototkan matanya. Hah? pulang sekolah? ia sudah ada janji dengan Aya dan Rena. Emang dasar laki-laki ini.

Bu Nad menatap menyelidik kepada mereka berdua. Bulan dan Angkasa terlihat tak nyaman dengan tatapan Bu Nad.

"Janji loh ya nanti dibicarakan lagi, jangan Miss komunikasi jadi partner itu." saran Bu Nad.

Angkasa mengangguk, Bulan pun terpaksa ikut mengangguk.

Epilog Tanpa PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang