[DIHARAPKAN SEBELUM BACA WAJIB UNTUK FOLLOW DULU]
Kalian pernah menyukai seseorang?
Kalian pernah mencintai seseorang secara gila-gilaan?
Bagaimana perasaan kalian ketika mengetahui bahwa orang yang kalian suka malah balik mendekati kalian?
Senan...
Aku harap kalian baik baik aja ya Jaga kesehatan semua ya😆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Angkasa hanya diam. Ia melirik gadis disampingnya yang sedang menatapnya bingung.
"Kenapa kamu disini, sekarang kan sedang KBM Angkasa." Gendis, gadis tersebut adalah Gendis. Kekasih Angkasa yang dari semalaman tidak ada kabar sama sekali.
"Udah sini. Kamu masuk kelas aja, sana." Gendis merebut paksa buku ditangan Angkasa.
Angkasa mengeratkan genggaman tangan dibuku tersebut. Gendis mengerutkan keningnya heran.
"Ada ap-"
"Semalem dimana aja? Kenapa lu gak bisa dihubungi sama sekali?" tanya Angkasa berturut turut.
Gendis menengang. Ia menatap Angkasa dengan gugup.
"A-a-aku"
"Jawab." Angkasa menekan dengan ekspresi wajah datar menatap lurus ke depan.
Untuk pertama kalinya, selama Gendis bersama Angkasa baru kali ini Angkasa mengeluarkan sikap dinginnya.
Gendis menghela nafas berat.
"Maaf Angkasa, kemaren ada tamu di rumah aku gak enak sama mami." Gendis menjawab dengan tangan saling bertaut namun ia masih menatap Angkasa, walau dimatanya terdapat rasa takut menghadapi sikap Angkasa kali ini.
Angkasa tersenyum miring.
"Cowo?"
Gendis terkejut. Angkasa melihat ekspresi Gendis. Angkasa terkekeh pelan.
"Iya, tapi itu anak temen mami aku sa." jelas Gendis.
"Oh."
Gendis menaikkan satu alisnya ketika melihat respon Angkasa. Gendis mendengus. Menurutnya respon Angkasa kali ini sedikit berlebihan, ia hanya membantu maminya bukan berselingkuh.
Ia juga sering terabaikan oleh Angkasa tetapi ia tidak marah dan bersikap berlebihan seperti sekarang. Tapi ini? Baru seperti ini Angkasa sudah bersikap berlebihan.
"Udah Angkasa, kamu ke kelas aja." Gendis kembali mencoba merebut buku dari genggaman Angkasa namun bukannya mendapatkannya malah ia yang ditinggal.
"Loh?" Gendis menoleh dan berteriak memanggil Angkasa seraya berusaha menggerjar langkah kaki Angkasa.
Tanpa mereka sadari ada seorang yang melihat dari balik dinding.
"Sakit banget loch."
Yap! Betul sekali. Bulan tadi izin untuk pergi ke toilet, karena arahnya sama dengan jalan yang dilalui Angkasa dan Gendis jadinya ia tak sengaja melihat mereka.
