Halo manis-maniskuuh
Apa kabar??Minta tolong boleh?
Tolong share cerita ini ke temen-temen, saudara, sepupu, pakde, bude, paklik, bulik, nenek, kakek siapa ajalah yang mau siap sedia membaca cerita EPT.
Oke deh, happy reading everyone
.
"Halo nona-nona manis, bolehkan tuan-tuan muda yang tampan ini duduk disini?" tanya sekali lagi, kali ini Zerren lah yang bertanya.
Mereka bertiga tersadar.
Rena mengangguk mempersilahkan mereka duduk semeja dengannya.
Mereka berlima segera duduk dikursi yang masih kosong.
Bulan diam dengan kaku. Kenapa? KENAPA ANGKASA DUDUK DI DEPANNYA?
Batin Bulan berteriak frustasi. Ia menghela nafas berat. Semaksimal mungkin ia tidak menunjukan sikap aneh didepan mereka.
Aya diam-diam melirik Bulan, ia memperhatikan raut wajah bulan yang kusut. Ia sangat tahu apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.
Ia terkekeh dalam hati. Biarlah, biar dia tau rasanya gamon tuh gimana.
"Sukanya ngatain orang gamon, padahal dia sendiri juga gamon, CHUAKZZZZ." batin Aya tertawa jahat.
Rena diam saja tak menghiraukan manusia-manusia dihadapannya. Toh mereka tidak dekat hanya tau nama saja.
Zerren memperhatikan orang-orang yang sedang satu meja dengannya. Ia meneliti satu persatu, lalu ia menghela nafas karena keterdiaman mereka semua. Ia sungguh tak suka keheningan.
"Kalian patung ya? Suka banget diem-dieman." dengus Zerren tak suka.
"Terus lu mau kita ngapain? Jadi monyet jalanan? Atau jadi reog?" balas Aya tak senang. "Suka suka kitalah."lanjut Aya melanjutkan untuk menyantap makanannya.
Suasananya berbanding terbalik dengan Bulan, ia sedari tadi memakan dengan lesu seperti tak nyaman duduk dengan mereka berlima. Maksudnya, ia tak nyaman karena didepannya ada Angkasa bukan karena mereka berlima.
Sungguh ia tak masalah jika mereka duduk bersama. Namun, mengapa Angkasa harus duduk didepannya? (Suka suka Angkasalah◉‿◉)
Abi sedari tadi memperhatikan Bulan. Ia cukup peka bahwa gadis itu tak nyaman dengan keberadaan mereka. Mereka kenal? Hei siapa yang tak mengenal Bulan? Mungkin orang yang baru keluar dari goa saja yang tak akan mengenalnya.
Bulan adalah gadis dengan suara yang indah, tak heran jika ia famous dan terkenal. Begitupun mereka berlima, jelas sekali mereka mengenal Bulan.
"Lu kenapa bul? Gak nyaman ya sama keberadaan kita?" tanya Abi yang masih memperhatikan Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epilog Tanpa Prolog
Ficção Adolescente[DIHARAPKAN SEBELUM BACA WAJIB UNTUK FOLLOW DULU] Kalian pernah menyukai seseorang? Kalian pernah mencintai seseorang secara gila-gilaan? Bagaimana perasaan kalian ketika mengetahui bahwa orang yang kalian suka malah balik mendekati kalian? Senan...