ETP 4

140 97 31
                                    

Enjoy and happy reading

Enjoy and happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Z

erren menguap karena terlalu bosan berada dikelas. Ia melirik kearah teman temannya.

Teman yang berada di depannya sibuk mendengarkan Bu Mawar. Ia tak mengerti apa yang harus di perhatikan dipelajaran yang membosankan ini.

Ia menoleh ke arah kanannya. Ada teman chindonya yang juga sibuk mencatat. Tak heran jika 2 manusia itu sering memperhatikan. Karena hanya mereka berdua saja yang rajin.

Eits bukan berarti 3 orang itu tak rajin. Mereka rajin. Rajin membuat masalah tentunya.

Disampingnya ada Igel yang sedang asik dengan dunia mimpinya. Zerren bingung kenapa ada anak yang tertidur saat dunia masih pagi.

Lalu kearah belakang ada Angkasa yang sedang sibuk bermain game tanpa memperhatikan sekelilingnya.

Jadi gini loh tempat duduk mereka berlima itu.

Zerren duduk dibangku kedua dari belakang bersama Igel. Sedangkan Marcel berada di samping kanan Zerren dan Abi berada di depan Zerren. Sedangkan Angkasa berada paling belakang atau tepat dibelakang Zerren. Dan Angkasa duduk sendiri.

"Gel Gel bangun ngapa sih."bisik Zerren ketelinga Igel.

Igel merasa terganggu tapi tak menghiraukan dan tetap tidur dengan nyenyaknya.

Zerren menggeram pelan melihatnya. Zerren punya ide. Igel ini sangat menyukai kartun legendaris dari Malaysia. Apa sih kalau gak si botak kembar.

Igel bahkan mempunyai banyak boneka budak kembar itu. Biasanya ia selalu membawa dimanapun ia berada terutama ketika ia tidur. Igel akan memeluk benda itu seerat eratnya. Biasalah namanya kan bocil.

"Gel boneka lu dijual Angkasa." Kata Zerren tepat ditelinga Igel.

Angkasa menoleh sesaat saat ada yang menyebut namanya.

Igel mengerjapkan matanya pelan terkejut, dengan jiwa yang masih separuh ia berdiri dan menarik Angkasa.

"JANGAN ISENG KENAPA SIH SA. ITUKAN BONEKA KESAYANGAN GUE."teriak Igel tepat diwajah Angkasa dengan muka linglung.

Angkasa yang ditarik tiba tiba saja tentu saja terkejut. Lantas ia menyentak tangan Igel.

"Apa sih. Lu kenapa?ngelindur lu?"tanya Angkasa bingung.

Zerren berusaha menahan tawa melihat itu. Coba kalian bayangkan wajah Igel. Wajah khas bangun tidur dan mata yang masih setengah merem.

Semua murid itu menatap mereka berdua. Terutama Igel. Ada yang menahan tawa dan ada juga yang bingung.

Bu Mawar yang melihat itu juga bingung. Kenapa anak muridnya ini?

"Kata Zerren, lu tadi mau bakar boneka gue."kata Igel pelan. Angkasa menatap tajam Zerren.

Epilog Tanpa PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang