EPT 17

80 17 4
                                        

Happy reading
.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Rena celingukan memperhatikan kondisi sekitar. "Kalian sadar gak sih? kalau seminggu ini Gendis gak ada masuk sama sekali?" tanya Rena menopang dagunya melihat kedua temannya.

"Iya, gue heran sih tapi ya sabodo ah! Bukan urusan gue." sahut Bulan sembari memakan soto ayam dengan santainya.

Aya menguyah makanan dan melihat kedua temannya dengan dahi yang mengkerut heran.

"Loh! Kalian belum tahu kalau Gendis putus sama Angkasa?" tanya Aya dengan menguyah keripik yang ada.

Bulan tersedak makanan mendengar kabar tersebut. Ia terbatuk-batuk menahan perih di tenggorokan.

Rena langsung saja memberi minuman ke arah Bulan. "Aish! Pelan-pelan napa kalau makan." gerutu Rena dengan menepuk-nepuk punggung Bulan.

Bulan meminum air dengan sekali tengguk. "Ah yang bener lo!" ucap Bulan tak percaya dengan ia menggelap mulutnya dengan tisu.

"Iya bener, valid no tipu-tipu." ujar Aya mengacungkan jempolnya.

Bulan menggeleng tak percaya. "Gue masih gak percaya."

Aya berdecak kesal. "Makanya kalau jadi orang itu sesekali update di akun gosip sekolahan." sindir Aya dengan membuka handphonenya.

"Gak penting." sahut Bulan mengendikan bahunya. Aya menatap Bulan sinis.

"Nih lihat sendiri aja kalian." handphone yang berada ditangan Aya kini berpindah berganti pada tangan Rena. "Oh may god! itu benar-benar berita hot bulan ini. Oh salah itu berita hot pada angkatan kita." ucap heboh Aya.

Rena tidak jadi menelan minumannya karena membaca berita tersebut. Bulan menggeleng tak percaya.

"Gila! berita konyol macam apa ini." ucap Bulan dengan sarkas.

"Bulan, ini bukan berita konyol asal lo tau. Ini benar-benar berita fakta." sambung Aya tak terima.

Rena menelan paksa minumannya. "Tapi putus karena selingkuh?" tanya Rena tak habis pikir. Aya mengangguk santai menanggapinya.

"Siapa yang selingkuh? Angkasa? atau Gendis?" tanya Rena.

"Eh Laras, sini lo!" pinta Aya kepada Laras yang kebetulan sedang berjalan dibelakang meja mereka. Rena menoleh memperhatikan Laras.

"Kenapa?" tanya Laras.

"Kebetulan lo disini. Tolong jelasin sama mereka tentang gosip yang lagi panas-panasnya." jawab Aya menggeret tangan Laras mempersilahkan duduk.

Epilog Tanpa PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang