EPT 16

52 16 5
                                    

Happy reading
.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Sa, lo kenapa sih!" kesal Igel melihat Angkasa yang sedari tadi diam saja.

Zerren melirik Angkasa lantas menganggukan kepala seolah setuju dengan ucapan Igel.

"Punya masalah tuh cerita kek, malah jadi patung." ujar Abi ikutan kesal.

Angkasa menghela napas berat, lalu menyenderkan badannya seolah lelah. Padahal loh gak ngapa-ngapain.

"Kalau gue putus sama Gendis, gimana?" tanya Angkasa.

Igel mengerutkan keningnya heran. "Lo mau putus? atas dasar apa?" tanyanya heran.

"Ya gak gimana-gimana sih, tapi kenapa lo putus? lo udah nemu pengganti Gendis emang?" tanya Marcel.

"Ehh wait! Pengganti Gendis? Siapa coba yang cocok gantiin Gendis selain Bulan?" sambung Zerren tiba-tiba.

Angkasa melirik Zerren dengan sorot mata yang malas.

Abi menyedot minumannya. "Kenapa tiba-tiba mau putus sa?" celetuk Abi heran.

Angkasa menyenderkan tubuhnya ke sofa dengan pandangan yang menatap langit-langit atap rumah.

"Gendis selingkuh." ujar Angkasa dengan wajah santai namun serius.

"APA!?" teriak mereka berempat mendengarnya.

Zerren dengan tidak sadar hampir menyemburkan air di mulutnya saking kagetnya.

"Gak mungkin sa! masa anak sebaik itu selingkuh." ucap Zerren tercengang mendengarnya.

"Gue kaget, kaget banget malah." ucap Igel dengan raut wajah yang sama syoknya.

Angkasa menatap mereka semua dengan serius.

"Kenapa bisa gak mungkin? Gendis juga manusia yang hatinya terbolak-balik." ucap Angkasa datar.

"Iya sih, tapi ini masih gak masuk akal loh sa." Zerren melirik Angkasa.

"iya tau, setau gue kalian gak ada masalah apa-apa selama ini." sambung Abi merasa ini ada yang tidak beres.

"Gue juga ngerasa gak ada masalah! tapi nyatanya dia selingkuh didepan mata gue." ucap Angkasa dengan menggebu-gebu.

Abi menghela nafas berat. Ia menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa. Ia tak percaya jujur saja, tapi apa boleh buat Angkasa berbicara dengan sungguh-sungguh dan tidak ada keraguan lagi dimatanya.

Epilog Tanpa PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang