3. Segala Sesuatu Ada Waktunya

388 58 99
                                    

Tzuyu hanya mampu diam saat Taehyung menunjukkan keramahtamahan pada tunangannya yang menawan. Dia cantik dan seksi, juga dari keluarga terpandang-sangat berbeda dengan Tzuyu.

Tzuyu tumbuh menjadi gadis jangkung yang tinggi dan sangat kurus, tulang selangkanya terlihat jelas dari balik bajunya yang tertutup menciptakan jiplakan, membuat orang sadar betapa kurang gizinya wanita itu. Berbeda dengan Joy tunangan Taehyung. Tubuhnya berisi dengan kelebihan lemak di payudara dan bokongnya yang indah sehingga memakai baju apa pun, dia terlihat sangat menawan.

"Bagaimana dengan yang di Australia? Kau tidak kunjungan kesana?" kata Joy sambil memasukkan potongan daging secara anggun ke dalam mulutnya. Dia bahkan menggunakan tempo saat mengunyah. Tzuyu yang menyajikan teh hanya bisa menelan ludahnya. Tadi saat pulang dia hanya makan sandwich saja dan membawa sebuah apel ke sekolah, tapi dia tidak makan apa pun sampai jam segini.

"Aku ingin mengajakmu, tapi kau juga sibuk dengan pertemuan politik ayahmu. Aku bisa apa?"

Tzuyu tidak suka berada di situasi seperti ini. Mendengarkan orang lain bicara tentang apa yang tidak dia mengerti, apalagi yang bicara adalah dua sejoli dimabuk asmara membuatnya ingin cepat berlalu. Sejak menyajikan dan merapikan semua alat makan saja dia tidak mengangkat kepalanya karena tidak berani ditambah dengan bos barunya itu seperti sedang menilainya dari atas ke bawah. Apa yang salah dengan baju pelayan barunya? Ini sama seperti punya pelayan lain, tapi...

"Kau... Siapa paman Gong Yo?" tanya Joy tiba-tiba.

"Hmmm?" Tzuyu refleks mengangkat kepalanya dan bertemu dengan mata tajam Taehyung yang terus saja menatapnya. Sebenarnya dia ada salah apa dengan pria ini?

"Saya... Keponakan paman. Saya..."

Prangg!

Suara teriakan terdengar karena sesuatu yang panas mengenai Tzuyu. Gadis itu terus menuang teh yang menguap sampai gelasnya penuh dan meluber mengenai tangannya sendiri. Dia mengaduh kesakitan dan terus membersihkan teko keramik yang pecah disekitaran kakinya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Joy yang bangkit dari tempat duduknya dan memeriksa keadaan Tzuyu.

Tzuyu menghindar sampai terduduk di atas rumput. Joy kebingungan dan menatapnya dengan raut wajah panik. "Oh Tuhan, Taehyung-tangannya melepuh!" Tzuyu menunduk menahan rasa sakit yang mendera tangannya. Tapi Joy dengan sigap menangkap tangan Tzuyu dan memperhatikannya.

Joy membantu Tzuyu dan melihat tangannya. Tapi tak lama dia terdiam membuat Tzuyu langsung menarik tangannya dan menyembunyikan tangan itu di dalam genggaman tangan lain.
"Kau punya banyak sekali bekas luka di tanganmu dan luka sayatan di telapak tanganmu. Kau... Kau yakin baik-baik saja Tzuyu?" tanya Joy.

Mereka bertatapan dan Tzuyu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Jika ditanya ada apa dengan semua bekas lukanya, air matanya langsung meleleh tanpa henti. Itu semua karena tidak ada yang bertanya apa dia baik-baik saja dengan bekas luka itu? Pamannya pernah melihat bekas-bekas itu juga, seperti luka yang pernah dijahit, sempat bertanya saat umurnya masih sekitar 7 atau 8 tahun, tapi karena Tzuyu hanya diam saja, paman menganggap bahwa itu akan selalu menjadi rahasia Tzuyu dan mungkin rasa sakit yang tak ingin dia bahas lagi. Jadi paman membiarkannya, menghargai keputusan Tzuyu untuk menyimpan rahasianya.

Dan masalah telapak tangannya yang terluka. Itu semua karena Taehyung yang kemarin membuatnya ketakutan saat memojokkannya ke dinding membuat

"Kau..."

Tzuyu menghapus air matanya cepat, ia bangkit dan memunguti pecahannya membuat Joy mau tidak mau berdiri juga. Melihat tunangannya yang berdiri dengan raut wajah kecewa karena bantuannya dan kepeduliannya diabaikan, Taehyung bangkit berdiri.

[TAETZU]; Sign of The Times Where stories live. Discover now