[TAETZU]; Sign of The Times

15. Cinnamon Girl

Chou Tzuyu hari ini seperti anak kecil yang sedang piknik. Pasalnya Taehyung sudah tidak ada di mansion selama seminggu dan Tzuyu akan mengikuti ujian. Dia sedang berada jauh dari mansion, tinggal di penginapan dan memutuskan untuk pergi ke Museum Perpustakaan pusat kota.

Taehyung berdiri pada jarak yang aman, diam-diam mengawasinya saat dia berjalan melalui beberapa etalase buku pameran yang luas tanpa lelah. Ia berbohong kepada semua orang untuk kepulangannya karena ya-dia ingin mengunjungi Tzuyu yang berpisah beberapa hari dari pamannya untuk mengikuti ujian.

Taehyung ingin tahu apa yang dia lakukan selama di luar kota.

Taehyung yakin bahwa punggung wanita yang dilihatnya masuk ke dalam pameran buku adalah milik Tzuyu, jadi dia diam-diam mengikutinya sambil menjaga jarak. Keingintahuan menguasainya, membuatnya bertanya-tanya apa yang sedang dia lakukan? Dan apa yang membuatnya bahagia.

Tapi segera setelah melihat apa yang dia lakukan, Taehyung bersedia menunggu dan mengawasinya lebih dekat. Tidak ada tanda-tanda putra pengacara bersamanya, dia sendirian. Mungkin waktu ujian mereka berbeda dan tidak bisa bersama kemari. Bukankah itu bagus?

Saat menunggu, Taehyung tiba-tiba teringat tentang ujian masuk perguruan tinggi yang berlangsung tidak lama lagi. Melihat bahwa dia telah melakukan perjalanan ke ibu kota untuk mengikuti ujian, Taehyung menyimpulkan bahwa dia telah memutuskan untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Begitu juga pernikahannya dengan Mark Lee.

Tzuyu berdiri di depan etalase kaca yang berisi berbagai jenis buku, rak-rak tinggi hampir menyentuh atap museum dengan ratus ribuan buku, dia rajin menulis di buku catatannya tentang apa saja yang ia lihat, sebenarnya gadis itu juga mencari buku incarannya-namun buku-buku disini pasti sangat mahal karena keaslian dan edisinya yang terbatas. Dia kesini karena belas kasihan paman yang memberikan uang tabungan untuk biaya penginapan dan bus, mana bisa membeli barang-barang aneh lagi.

Keindahan museum membuatnya terpukau.
Kadang-kadang, bibirnya diwarnai dengan senyuman dan wajahnya berseri-seri seolah-olah dia sedang melihat permata yang berharga. Taehyung sulit percaya bahwa miniatur buku belaka dapat menimbulkan tawa seperti itu dari wajahnya.

Pada akhirnya, Taehyung memutuskan untuk menguntitnya sedikit lebih jauh, tetapi dia tidak juga lebih dekat karena dia tahu kegembiraan Tzuyu akan hilang setiap kali gadis itu melihatnya.

Taehyung melipat tangannya di belakang punggungnya dan perlahan mengikuti langkahnya dengan kecepatan yang sama. Dia belum melihatnya sejak seminggu lalu karena pekerjaannya di pusat kota dan Tzuyu tampaknya tidak banyak berubah sejak saat itu. Meski begitu, hanya ada sedikit perubahan dalam penampilannya yang halus dari sebelumnya.

Wajahnya menjadi lebih ramping, ekspresinya terlihat lebih lembut dan setiap gerakan tubuhnya tampak lebih anggun seiring berjalannya waktu. Mengenakan gaun coklat tua dengan sepatunya yang berwarna maroon, Tzuyu tampak lebih dewasa dari sebelumnya. Dia adalah Anne with An E. Dia mirip dengan tokoh fiksi itu saat berpakaian. Tzuyu adalah gadis desa kemana pun dia melangkah.

Setelah dia berada disana cukup lama, Tzuyu meninggalkan ruang pameran dan tiba-tiba berhenti sejenak di depan lorong menuju galeri berikutnya. Taehyung bisa mengetahui apa yang menarik perhatiannya. Lorong yang membentang di antara dua ruang pameran disulap sedemikian rupa dan menjelma seperti tempat surgawi. Cabang-cabangnya dicat dengan warna keperakan, dihiasi dengan bulu putih dan karangan bunga yang menggantung seperti daun. Idaman semua kutu buku.

Dan tertulis dengan font besar megah nama seorang penulis. Jane Austen.

"Astaga..."
Kekaguman naif Tzuyu menjadi perhatiannya.

Taehyung tidak bisa menahan senyum dari wajahnya saat melihat dia berlari begitu saja. Rambut lelehan coklatnya dan ujung gaunnya melambai saat dia berlari dengan semangat di dalam area seperti gadis kecil di taman bermain.