14. Take Me Home, Country Roads

223 37 81
                                    

"Cuaca malam ini sangat bagus, Yu."
Mark berjalan ke arahnya dengan wajah ceria setelah memarkir sepedanya. Tzuyu yang sedang sibuk membantu Gong Yo membersihkan taman dengan cepat menoleh ke arah suara itu, begitu pula Gong Yo yang memegang sekop.

"Mari kita menikah." teriak Mark.
Setelah mendengarnya berulang-ulang, lamaran pernikahannya tidak lagi mengejutkan dan terdengar lebih seperti ucapan selamat pagi setiap hari akhir-akhir ini.

Mark, anak lelaki itu tidak ada bosannya mengucapkannya kepada gadis cantik yang terus saja menolaknya. Kapan pun ia bisa, ia akan mengungkapkannya. Ayahnya saja yang awalnya menganggap hal itu bercanda, kini mulai percaya akan niat serius putranya untuk menikahi putri Gong Yo dimasa muda mereka. Ini memang agak aneh dan mengejutkan, namun dia hanya mampu diam dan mencerna apa dia akan setuju menikahkan anaknya.

Bukan bermaksud dengan siapa, dia setuju asal anaknya bahagia dan jika istrinya Bo Young juga setuju, dia akan setuju. Namun—di usia muda? Dia bahkan tidak pernah setuju akan hal itu. Bahwa sangat rentan untuk rumah tangga yang dibangun oleh orang-orang muda.

Sama halnya dengan Gong Yo yang mendengar gosip itu pertama kali jelas marah dan tidak setuju pada bocah nakal omnivora yang selalu menghabiskan makanan di rumahnya setiap Tzuyu memasak, tapi Tzuyu bukanlah putri kandungnya, dia hanya memberi saran dan Tzuyu yang memutuskan. Jika gadis itu setuju, maka mereka akan dinikahkan.

Melihat betapa gigihnya Mark atas setiap penolakan Tzuyu dan betapa baik hatinya sebenarnya bocah nakal itu, Gong Yo melembut. Barangkali memang sudah terlihat saja jodohnya. Tapi yaitu tadi, semuanya kembali pada Tzuyu.

Setelah mengambil jeda sejenak, Tzuyu dan Gong Yo dengan santai kembali ke pekerjaan mereka.
"Hai, Mark." Tzuyu menyambutnya dengan senyum cerah saat dia membawa apapun yang tersisa dari bibit yang akan ditanam. "Aku tidak akan menikah."

Tzuyu berbicara dengan nada ramah sesudahnya, menekankan penolakan tegas terhadap lamarannya.

Mendesah pada kerasnya sahabatnya itu.

Gong Yo menghela napas. Dia sepertinya merasakan sakitnya patah hati Mark. Namun sebaliknya, Mark tampak tidak terpengaruh oleh penolakan terus-menerus dari Tzuyu. Dia hanya tersenyum lembut dan menawarkan diri untuk membantunya tanpa diminta.

"Baiklah, aku akan menerima penolakanmu hari ini. Kalau begitu, aku akan bertanya lagi padamu besok."

"Cukup. Jangan tanya lagi."

"Tidak, aku akan terus bertanya. Pikiran seseorang pasti akan berubah."

Gong Yo mencoba mempertahankan wajah datarnya saat dia menatap Mark dan Tzuyu sambil berjuang untuk menahan tawanya. Bocah-bocah manis dan polos ini membicarakan sesuatu yang bukan main-main. Dan itu sangat lucu baginya.

🌹



Mark Lee mulai melamar pada akhir musim panas, dan bertahan sampai musim berganti beberapa kali.

Bagi Gong Yo, Tzuyu adalah anak paling hebat di dunia. Namun, dia segera menyadari bahwa seluruh dunia memiliki standarnya sendiri yang tidak dapat dia pahami. Salah satunya adalah mengenai status sosial keluarga Lee di masyarakat Seoul, sesuatu yang sama sekali tidak dia ketahui sampai hari ini.

Pengacara Lee tampaknya memahami kebingungannya, jadi karena itu, dia sempat berbicara saat mereka bertemu di taman Keluarga Kim. Mark mengatakan bahwa Tzuyu adalah satu-satunya orang yang bisa mengeluarkan hal terbaik dalam dirinya, anak itu menjadi lebih penurut dan mau melakukan apa saja untuk membuat Tzuyu meliriknya. Dia bahkan repot-repot belajar untuk ujian perguruan tinggi tanpa bantuan ayahnya. Tanpa bantuan uang atau embel-embel status keluarga mereka. Anak itu bilang, setelah dia mendapatkan pekerjaan yang cukup baik, dia tidak akan bergantung lagi pada ayahnya demi memelihara rumah tangganya dengan Tzuyu. Dia akan membesarkan namanya sendiri, menjadi pengacara hebat dan membuat Tzuyu dilirik sebagai salah seorang istri orang terpandang. Dia ingin Tzuyu menjadi bagian sosialita berkatnya.

[TAETZU]; Sign of The Times Where stories live. Discover now