12. Summertime Sadness

302 44 86
                                    

Tzuyu melotot pada isi kotak yang diberikan oleh paman padanya. Masalahnya, isi dari kotak itu adalah gaun, sepasang sepatu berkilau dan... Kalung. Ini terlalu indah dan terlalu mahal.

“Paman... Bukankah ini berlebihan?” tanyanya. Ia datang membawa kotak dan menunjukkan isinya.

“Itu tidak terlalu mahal, nak. Itu hanya...” paman terdiam saat benda itu ada dihadapannya. Pasalnya dalam hati kecilnya ia mengakui bahwa benda itu tampak terlalu mahal. Dia sampai mengingat berapa uang yang ia berikan kepada Bibi Goong.

Gaun itu jauh melampaui harapannya. Dia yang tidak tahu mengenai fashion saja mampu menilainya bahwa itu bukan pesanan sembarangan. Apa Bibi Goong menambahkan uangnya untuk menghadiahkan Tzuyu ini semua?

“Ekhem... Apa kau tidak menyukainya?” Paman berdehem, menghindari gerakan mencurigakan yang akan membuat Tzuyu memikirkan berulangkali keputusannya memakai benda itu.

“Bagaimana aku tidak menyukainya, paman? Tapi aku rasa ini terlalu berlebihan untukku. Aku bukan tamu penting disana. Dan jika mereka butuh bantuanku, mana mungkin aku memakainya sambil melayani para tamu.”

“Tapi Joy mengundangmu sebagai tamu, bukan pelayan. Dan kau pelayan pribadi Tuan Kim ya walaupun terkadang kau membantu pekerjaan lain saat beliau tidak ada disana.”

Tzuyu merenung dan menutup kotak. Saat melihat gerakan nelangsa keponakannya, Gong Yo ikut cemberut. Anak itu selalu bersikap tidak enakkan dan enggan merepotkan orang lain.

“Jika kau tidak mau memakainya, paman akan marah padamu. Paman akan berhenti bicara denganmu dan jangan membuatku paman sarapan atau pun makan malam lagi.” Paman Gong Yo pergi darinya tidak ingin mendengar bantahan lagi. Dan saat diujung pintu, ia melirik sedikit Tzuyu, gadis itu sedang menghela nafas seolah-olah kegiatan yang ia lakukan nanti malam adalah sesuatu yang berat.

🌹

“Apa aku terlihat aneh?” tanyanya pada Mark yang datang dengan setelan tuxedo dan dasi kupu-kupunya.

“Tidak, kau sangat cantik.” Tzuyu berputar memperlihatkan gaunnya yang mengembang cantik dan berpadu padan sempurna dengan warna kulit dan rambut coklatnya.

“Aku merasa aneh. Apa aku...”

“Sungguh Tzuyu, kau sangat cantik seperti putri kerajaan.” Mark tidak berbohong saat terpana akan penampilan Tzuyu dihadapannya. Rambutnya di gulung dengan rapi, wajahnya di hias alami namun tetap memancarkan sesuatu yang membuat orang-orang ingin memandanginya berulangkali.

Mark tahu bahwa Paman Gong Yo memiliki hadiah untuk Tzuyu dalam pesta pertamanya, namun ia tidak menyangka bahwa itu akan seindah ini di tubuhnya. Kembang di bawah sampai ke mata kakinya, pinggangnya ramping, bahunya sampai ke punggung terbuka dan dada putihnya yang sedikit terbuka namun tetap sopan, dan kalung yang sama dengan cerahnya mata Tzuyu, dia spektakuler. Dia adalah putri dan ibu peri sejati.

Tzuyu hendak bicara lagi namun Mark menggandengnya lembut. Dia tidak ingin Tzuyu mengatakan yang tidak-tidak lagi tentang dirinya yang seindah ini. Mereka akan jadi pasangan pesta dan momen ini tidak akan Mark lupakan seumur hidupnya.

🌹

Mereka berangkat dan memasuki tempat pesta berlangsung, dia dan Tzuyu yang bergandengan seperti pasangan.

Taehyung sedang menyambut tamu saat Mark dan Tzuyu datang bergandengan dari pintu. Dia memperhatikannya dengan saksama. Melihat penampilan Tzuyu, Taehyung percaya bahwa Dae adalah orang yang dapat diperhitungkan cara bekerjanya.

Dia sangat tepat memilihkan semua itu untuknya. Sepatu, gaun, hiasan rambutnya.

Dan kalung.

Dae membelikan semua itu kecuali kalung. Kalung berlian bermata maroon itu ia pilihkan untuk Tzuyu dan ia masukkan ke dalam kotak. Saat perjalanannya beberapa saat lalu keluar kota selama seminggu, ia menemukan kalung itu secara tidak sengaja. Maroon. Perpaduan warna mawar merah dan coklat. Itu sangat mewakili Tzuyu dan ia membelinya untuk gadis itu. Entah kapan ia akan memberikannya, ia juga tidak tahu sampai rencana kepala koki dan kepala tukang kebun yang merencanakan membeli pakaian untuk datang ke undangan memberinya ide.

[TAETZU]; Sign of The Times Where stories live. Discover now