5. Doin' Time

374 54 77
                                    

“Apa kau baik-baik saja?” paman Gong Yo masuk ke dalam kamar Tzuyu, gadis itu sudah hampir seminggu tampak berdiam diri di dalam kamar. Wajahnya lesu tidak secerah biasanya dan saat itu juga dia sudah tidak ikut membantu ke dalam kediaman keluarga Kim. Dia memang tetap mengerjakan seluruh pekerjaannya di rumah paman. Tapi tidak lagi datang setiap pulang sekolah kepada keluarga Kim.

Paman khawatir, tapi Tzuyu selalu bilang bahwa dia sibuk mengerjakan pekerjaan sekolahnya menjelang akhir.

“Apa paman boleh duduk?” tanyanya sopan dan Tzuyu mempersilahkannya duduk di kursi belajar sedangkan anak perempuan itu di kasur.

Paman mengamati putri satu-satunya itu, “Ada apa, nak? Kau ada masalah di sekolah?” katanya.

Tzuyu menggeleng lembut, mata besarnya menatap paman. Dia tidak tahu harus berkata apa dan tidak mungkin juga mengakui apa yang telah dilakukan Tuan Kim padanya. Paman sudah lama bekerja disana dan apa paman akan percaya jika Tzuyu jujur atas apa yang telah dilakukan tuannya itu kepada anak sepertinya? Paman pasti akan bertanya-tanya, untuk apa Tuan Taehyung menyentuhnya saat dia punya tunangan seperti Joy, rasanya tidak masuk akal tapi itulah yang terjadi.

Saat malam itu Tzuyu memutuskan membenci pria itu, sikap dan moralnya sangat rendah karena ternyata dia tidak seperti yang digemborkan di media dan seperti apa yang pelayan dan pekerja lain katakan, tidak seperti kelihatannya dan Tzuyu sedikit takut padanya. Bukan karena dia memiliki kekuasaan atas diri Tzuyu atau segala uang yang mungkin bisa membinasakan Tzuyu jika dia mau. Tapi lebih kepada... Paman akan dapatkan pekerjaan dimana jika dipecat? Pasti tidak akan ada yang percaya pada cerita Tzuyu, sekalipun paman percaya mungkin dia akan dipecat karena sudah membawa gadis yang bisa merusak nama baik keluarga Kim ke dalam rumah mereka.

Tzuyu tidak ingin Paman Gong Yo mendapat masalah. Karena pria tua itu sangat baik kepadanya. Sepuluh tahun kebersamaan mereka membuat mereka sudah seperti ayah dan putrinya. Paman selalu membelikan apa pun keinginan Tzuyu, waktu kecil paman yang mengantarkannya sekolah pagi-pagi sekali padahal Tzuyu tidak pernah merasakan yang namanya sekolah. Ia sudah bisa mengerti takdirnya yang tidak akan sekolah karena dia hanya dipungut, diberi makan saja sudah syukur. Tapi kata paman pendidikan sangat penting bagi siapa pun. Dan paman membiayai semuanya dengan baik.

Saat menstruasi pertama kali, paman membawa salah satu pelayan Kim untuk mengurus Tzuyu dan mengajarinya tentang ini dan itu. Saat anak kecil itu tumbuh dan beranjak menjadi gadis, mereka membeli segala keperluannya dan pakaiannya yang mulai pendek dan sempit ke pasar. Paman tidak pernah membatasi jumlah, harga atau model mana yang anak itu ingin pakai. Seperti ayah pada umumnya, dia mengusahakan uang itu untuk dipakai anak yang dari antah berantah ini.

Jadi Tzuyu sangat menyayanginya. Paman adalah segalanya bagi Tzuyu.

“Aku baik-baik saja, paman. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.” senyumnya tampak lembut.

Alis paman mengerut, “Apa anak-anak orang kaya itu memperlakukanmu dengan kasar?” tanya paman kepadanya. Karena dia tahu bahwa Tzuyu yang bertanggung jawab atas makan siang dan malam Tuan Muda Kim. Belum lagi tunangannya yang ikut serta, barangkali mereka memperlakukan Tzuyu tidak baik.

Tzuyu terdiam sejenak, Joy sangat baik padanya. Meskipun saat itu ada salah paham, Tzuyu mengerti benar bahwa niat Joy baik dan dia juga yang membantu Tzuyu saat itu. Tapi Taehyung... Pria itu jahat. Ya, dia jahat kepada Tzuyu.

“Tidak, paman. Mereka seperti anak bangsawan pada umumnya, terlalu sopan dan tidak ingin terlalu banyak bicara kepada orang asing.”

“...” dia mengamati putrinya lagi dalam keheningan.

“Malam itu tidak terjadi apa-apa, kan? Apa tuan Kim menyuruhmu ini itu?”

Deg!

Seperti seluruh jiwa dan raganya direnggut, mata Tzuyu membulat sempurna saat menunduk. Tapi ia berusaha mengontrol emosinya.

[TAETZU]; Sign of The Times Where stories live. Discover now