QUINZE

415 54 13
                                    

Aidan

Aku meluruskan badanku di soffa studio milik Crèe, setelah mengantar Rayya semalam, aku harus kembali ke kantor untuk membereskan beberapa barang milikku yg akan dipindahkan ke Youth esok pagi. Hanya sebagian kecil yg aku bawa, sebab segala peralatan dubbing, mixing dan sebagainya sudah Youth siapkan. Jadi sebenarnya hanya perintilan kecil yg kami siapkan.

Team Youth project di jadwalkan seminggu maksimal 3 kali untuk masuk, sisanya kami di kantor Crèe sendiri. Karena jujur saja project Crèe sedang banyak. Aku masuk dalam 4 project , belum lagi yg lain. Jadi mau tidak mau sebisa mungkin kami mencoba untuk membelah diri dalam setiap kesempatan.

Sebenarnya, usulan Youth untuk menggabungkan kantor dari setiap vendor, kurang menguntungkan bagi kami. Karena kami jadi harus bolak-balik untuk mengerjakannya, sebab yg tadi aku bilang kami bukan hanya memegang project Youth saja.

Hal itu sudah ku sampaikan melalu meeting kemarin, namun pihak Youth tetap keukeuh ingin kantor kami digabungkan. Ya apa boleh buat, mau tidak mau kami yg mengikuti.

Sedang memejamkan mata sejenak aku dikejutkan dengan suara telfon.

LailRayyana is Calling...

"Kok belum tidur?" Ucapku pertama kali setelah mengangkat telfonnya.

"Udah sampe rumah?' Tanyanya.

"Astaga, aku lupa ngabarin kamu ya. Maaf. Aku mampir ke Crèe buat berberes besok pagi kan kita satu kantor." Jawabku.

"Jadi belum pulang? Mau pulang jam berapa? Udah pagi Aidan." Jawabnya.

"Di kantor kan ada ruang istirahat Ya, bisa sambil tidur disana." Jawabku lagi

Rayya hanya membalas ucapanku dengan omelan ala Rayya yg tetap saja ku anggap menggemaskan.

"Besok berangkat sendiri nggak apa?" Tanyaku.

"Nggak apa, kan kamu juga harus pindahan sana sini. Repot." Jawabnya.

"Okay, hati-hati ya. Yaudah tidur gih, udah pagi ini mah." Ucapku

***

Pagi harinya aku sudah berada di kantor Youth, suasana kantor dengan lantai dan dinding marmer berwana abu-abu menambah kesan Elegan gedung.

Lantai 12 diisi oleh 3 Kantor dengan Crèe mengisi hampir setengah dari gedung karena syarat yg kami buat untuk studio lengkap dengan segala jenis alat yg kami punya untuk menunjang pekerjaan kami. Sambil memeriksa kelengkapan studio, Handphone-ku memunculkan notfikasi pesan dari Rayya.

From : LailRayyana
Aku udah sampai  kantor ya, happy working mas pacar🩷

Membacanya membuatku tersenyum simpul, ku raih 1 paperbag berisikan matcha latte hangat dan roti bersamaan dengan 1 map berisikan laporan kelengkapan peralatan studio,  Aku beranjak menuju lantai 18 tempat dimana Youth Comercial Project Office berada.

"Youth Comercial Project kan? Aidan from Crèe." Ucapku sambil memperlihatkan id-card ku.

"Oh silahkan pak." Ucapnya langsung mempersilahkanku masuk.

Aku memasuki ruangan yg sudah ramai oleh para staf. Beberapa mata tertuju padaku dengan tatapan ramah namun menyelidik. Sambil berjalan aku mencari keberadaan Rayya dan tertuju pada 1 kubikal dengan 3 orang disana. Aku bisa menebaknya, Rayya dengan dua sahabatnya Harsya dan Gwynda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautifull FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang