"Mencintaimu ialah penghargaan yang luar biasa."
Bukankah desahanku itu nikmat bagimu, Tuan? Lantas mengapa kau jahit mulutku?
Terus saja mengambil dalih cinta sebagai pagar dari gelombang nafsu!
Terus saja kau salahkan desahanku,
tapi kau timang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih terlintas jelas Betapa sulitnya mencari alas Alas yang tak lain untuk sandaran hati yang terulas Bukan perkara siapanya, tapi di mana dan bagaimana kamu mengulas
Satu titik bisa tertangkap Tahu, tidak? Bahagianya sudah sangat merangkap Se-simple itulah bahagia yang diungkap Namun, sudah dipastikan tidak cukup hanya diam sekali tangkap
Dari hari ke hari Akhirnya kutemukan titik yang yang lebih memberi arti Sampai di masa aku sadar akan indahnya perkara yang diberi Tuturan salam pun saling terurai
Datangmu memberi cerita Datangku membawa cerita Meskipun tatap muka belum lagi bisa tertata Kuharap ... batin kita sudah dinaungi permata