"Mencintaimu ialah penghargaan yang luar biasa."
Bukankah desahanku itu nikmat bagimu, Tuan? Lantas mengapa kau jahit mulutku?
Terus saja mengambil dalih cinta sebagai pagar dari gelombang nafsu!
Terus saja kau salahkan desahanku,
tapi kau timang...
Saat ini kuteteskan kembali Aliran tak berbunyi Namun, berteriak kencang dalam hati Rindu kembali menggerogoti diri
Sayang, kamu sedang apa? Dunia tak lagi bercanda Bukannya sibukmu telah berganti suka? Namun, kenapa lama tak bersua?
Di pelupuk mataku, kamu berdendang Mengukir nada indah tuk membangkitkan kasih sayang Nada itu pun tercipta tanpa gesang Ya, butiran bening itu jatuh tanpa bilang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.