"Mencintaimu ialah penghargaan yang luar biasa."
Bukankah desahanku itu nikmat bagimu, Tuan? Lantas mengapa kau jahit mulutku?
Terus saja mengambil dalih cinta sebagai pagar dari gelombang nafsu!
Terus saja kau salahkan desahanku,
tapi kau timang...
Sebenarnya, sudah jelas Masih tetap berada dalam kaca gelas Kegiatan yang tak lari dari tersedianya alas Namun, perpaduan jiwa raga terus mencari balas
Semesta diri selalu saja mengintai Entah akan sampai kapan hal ini terjadi Karena kamu terkunci Terjebak dalam lautan hati
Ada resah Ada gelisah Ada keinginan yang membedah Semua peru tatkala masih dalam lapisan merah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.