38. Seketika

9 2 0
                                    


Az; "Dedikasimu berat untukku."

Al: "Coba aja, nggak ada yang nggak berat."

Dokter pernah sakit, guru pernah salah, psikolog pernah tantrum
Semua pernah tidak dihinggapi oleh semerbak aroma harum
Semua pernah mengalami rajutan, tusukan, tikaman dari dunia yang memang lebih tajam dari jarum
Jika demikian, adakah alasan untuk tidak menghargai sebagai sosok yang sama-sama digulung dalam mengurut setrum!

Ada yang sengaja membiarkan lembaran kain yang menutupi auratnya itu berserakan tak beraturan
Ada yang sengaja membiarkan pergaulannya sedikit pun tidak tersentuh laki-laki mana pun, Tuan
Ada yang sengaja membuat dirinya sangat buruk dalam pandangan orang lain, demi menjaga rasa untukmu Tuan
Hidup ini bukan hanya tentang hasrat, tapi tentang di mana dan kapan menggunakan nikmat dengan tepat

Ada secarik kisah tersirat apa, hmm?
Tutur sapamu sangat meruntuhkan pundi-pundi kebahagiaan yang telah menyirat
Penuh tanda tanya yang tak terhingga
Ini kamu yang sebenarnya atau kamu yang sengaja menjaga mata sebelum masa bersatu tiba

Faktanya, seorang lelaki tidak dianjurkan ramah kepada perempuan lain yang bukan mahromnya!
Faktanya, seorang lelaki tidak dianjurkan banyak berduaan dengan wanita yang bukan mahromnya!
Faktanya, mencerminkan ketulusan bak suami istri terhadap hubungan yang belum suami istri jelas larangan yang luar biasa!
Faktanya, tidak menghargai juga bukan perkara yang pantas disapakan sekalipun dalam kawasan perawan dan perjaka!

Namun, menghancurkan perasaan perempuan juga bukan kewajibanmu!
Jika kamu tahu perasaan ibumu, mengapa masih tega meruntuhkan perjuangan yang selama ini telah aku rintis, aku juga perempuan Tuan!
Bukannya aku sudah bilang, aku bukanlah perempuan yang jernih dari luka!

Alat olahku telah hilang ditelan masa
Hidupku sudah berada di ambang dunia nyata dan dunia maya
Jika boleh jujur, apa yang Tuan hancurkan itu adalah bagian dari terapi SAYA! Pengobatan SAYA!
Aku punya patah hati mendalam dengan perkara duduk bangku, apa iya Tuan ingin aku ikut tersungkur lagi setelah kutemukan sosok yang tepat untuk menyambung kepatahanku, HAH?

Al: "Gunakan fasilitasmu kan bisa."

Az: "Maksudnya?"

Al: "Obrolan kita itu buang-buang waktu. Pertimbangkan kalau mau chat."

Az: "Sebermanfaat ini dibilang buang-buang waktu? Bagian mana yang buang-buamg waktu? Padahal aku chat itu spesifiknya untuk belajar, palingan ada canda juga belum pasti sebulan sekali. Kenapa Tuan tega berkata demikian?

Al: "Diteliti kembali."

Desahan Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang