"Mencintaimu ialah penghargaan yang luar biasa."
Bukankah desahanku itu nikmat bagimu, Tuan? Lantas mengapa kau jahit mulutku?
Terus saja mengambil dalih cinta sebagai pagar dari gelombang nafsu!
Terus saja kau salahkan desahanku,
tapi kau timang...
Inginkanmu hadir di tempatku Mengobati luka rindu yang tak ragu Tahukah kamu apa yang kulaju Saat perihnya hati merindu
Mencatat, baca apa yang kamu kata Terkadang, merangkai aksara tuk puisi kita Yang pasti langsung tak langsung doa membara Kamu segitu istimewanya
Bertahta dengan lama dan tak menjorok sirna Menguatkan hatiku yang terluka Membawaku ke jalan yang dirahmatinya Kumohon jaga apa yang kurasa, walaupun hanya kusampaikan lewat doa
Menahan tuk bahagia nanti di masanya Tak mau dosa menggores cinta kita Ingin selalu ada pahala Berat, terkadang kurasa tak berdaya
Namun, naluri selalu berkata Kamu adalah makhluk yang kucinta Pantas untuk terus dinanti langkah seriusnya Mungkinkah hari ini ada sapa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.