Chap. 1 : Murid Baru

2.3K 140 0
                                    

2 bulan kemudian (Freen's POV)

"Freen, cepatlah nanti kamu terlambat masuk sekolah!" Teriak ibuku.

Akupun bangun dari tempat tidurku dan bersiap-siap lalu menyapa ibuku di meja makan. "Apakah kamu sudah siap untuk masuk sekolah, Freen? Selama liburan kamu hanya berdiam diri di dalam kamar ibu khawatir kesehatanmu akan terganggu jika tiba- tiba harus beraktivitas seharian di sekolah."

Aku yang mendengar perkataan ibuku hanya menjawab "Tidak apa- apa bu lagian ini baru hari pertama sekolah tidak mungkin langsung berat aktivitasnya". Mana mungkin aku berani mengatakan pada ibuku bahwa aku berdiam diri di kamar selama liburan karena patah hati. Aku tidak berani membayangkan reaksi ibuku bila ia tahu bahwa anaknya ini menyukai seorang perempuan.

"Baiklah, ayo berangkat, Freen. Sekolahlah dengan rajin karena ini hari pertama dan tahun terakhir kamu di SMA. Ibu harap kamu bisa lulus dengan nilai yang bagus, nak."

"Baik, bu, Freen berangkat dulu." Balasku sambil mengeluarkan motorku untuk kupakai berangkat ke sekolah.

Setibanya di sekolah, aku langsung menaiki tangga dan menuju ke kelas baruku. Kelas 12 IPA 1. Aku yang sudah mengenal teman- teman kelasku pun langsung menyapa mereka. Termasuk, Noey, teman dekatku dikelas. Kami sudah berteman sejak kelas 1 SMA.

Namun, perhatianku teralih ketika aku melihat ada satu siswi yang tidak pernah kulihat sebelumnya duduk di bangku paling depan menoleh ke kanan dan kekiri seolah menunggu sesuatu. "Siapa dia Noey?" Tanya ku pada Noey menunjuk ke gadis blasteran itu.

"Oh, dia murid baru, Freen. Namanya Becca. Dia pindahan dari luar kota. Dia satu kos denganku, kok." ucap Noey.

Aku mengamati murid baru bernama Becca itu dari jauh. Rambutnya yang dikuncir kuda, kacamatanya, cara berpakaiannya, cukup menunjukan bahwa dia adalah murid pendiam yang culun. Entah kenapa aku merasa tidak suka dengan keberadaanya dikelasku.

"Kenapa diliatin terus? Kamu naksir ya? Heidi dikemanain cepet banget move on nya?" Goda Noey membuyarkan lamunan ku.

"Apa sih, Noey?! Jangan samakan Heidi dengannya! Heidi itu cantik dan manis sedangkan anak baru itu terlihat sangat culun dan cupu mana mungkin aku menyukainya." Ucapku kesal. Ya, Noey tahu mengenai sexualitas ku. Awalnya, aku agak takut untuk memberi tahu Noey tentang aku karena Noey membenci kaum lgbt. Namun, ternyata dia tetap menerimaku dengan alasan aku adalah teman dekatnya. Noey juga tidak memberi ceramah yang aneh- aneh atau pun mencoba 'menyembuhkanku' sehingga aku merasa nyaman berteman dengannya.

Seminggu berlalu, aku tetap tidak mau bersosialisasi dengan Becca meskipun Noey mencoba mengenalkanku dengannya. Ditambah lagi Becca yang semakin berteman dekat dengan Noey membuatku semakin bersikap sinis kepadanya. Aku tahu Noey memanglah teman kos Becca tapi tidak bisakah Becca mencari teman lain dan tidak menganggu aku dan Noey. Setiap kali aku dan Noey sedang bercakap- cakap Becca selalu mencoba bergabung membuatku muak dengannya. Entah karena sifat Becca yang terlalu pendiam atau penampilannya yang culun yang pasti aku enggan untuk berteman dengan Becca.

(Freen's POV end)

(Becca's POV)

Sudah seminggu aku sekolah di sekolah baru ini tapi aku masih kesusahan untuk bersosialisasi dengan teman- teman sekelasku. Beruntung ada Noey, teman kosku yang mau memperkenalkan aku dengan teman- teman sekelas. Meski sudah dikenalkan, tetap saja aku hanya dekat dengan Noey karena aku bukan orang yang pandai bergaul.

Tapi ada satu teman Noey yang menarik perhatianku. Freen. Dari semua teman yang dikenalkan Noey padaku, hanya Freen yang melihatku dengan tatapan sinis. Apakah dia membenciku? Tapi apa salahku padanya? Kami saja belum pernah bertemu sebelumnya.

"Noey, apakah temanmu itu memang dingin kalau bertemu orang baru?" Tanyaku pada Noey.

"Freen? Biasanya dia ramah terhadap orang baru. Mungkin karena liburan kenaikan kelasnya buruk makanya dia tidak mood untuk beramah tamah." Ucap Noey terkekeh.

"Buruk? memang apa yang terjadi?"

"Aku tidak bisa memberitahumu, Becca. Itu rahasia kami berdua." Ucap Noey sembari berjalan ke arah Freen untuk mengajaknya ke kantin.

Aku jadi penasaran dengan sifat Freen sebenarnya. Sepertinya menarik juga berteman dengannya. Semoga aku bisa meluluhkan sifat dinginnya itu.

Lika Liku Percintaanku (Freen Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang